#FF Jika ia tidak mencintaiku, kenapa aku harus?

"Mom.. What’s love?" Kian menutup laptop dan memandang Riani di depannya. Riani yang sedang membaca tidak menduga bahwa anak laki-lakinya akan bertanya seperti itu. Wow my son is growing up

 “Cinta itu adalah perasaan lebih kepada seseorang, lebih memperhatikannya, lebih ingin menjaga dan selalu dekat dengannya, lebih membutuhkannya dalam keseharian..” Riani menjelaskan

“… And why did you ask about that?”

Kian tersenyum sebelum menjawab, pipinya yang putih bersemu kemerahan

“Just saw my friend’s facebook, dia upload gambar dengan tulisan “Cinta tidak harus memiliki”.. What do you think mom?”

Riani menarik nafas dalam, kali ini ia menjawab dengan lebih berhati-hati

“Humm.. I don’t think so, Menurut mama ketika kita mencintai seseorang pastinya kita ingin bersamanya. Kalau kita tidak bisa memilikinya then you don’t have to love that person”

“Begitukah?”

“Yeap, kenapa kita harus menyiksa diri sendiri dengan memikirkan orang tersebut, mendambakan dirinya padahal sesungguhnya.. mungkin.. dia tidak ditakdirkan bersama kita”

“Lalu kalau kita menyukai seseorang, apa yang kita lakukan?”

“Go get her, if she refused then you have to stop loving her”

Kian hanya mengangguk, mencerna yang dikatakan Riani

“Frankly, apakah kamu menyukai seseorang disekolahmu? Do I know her?” Riani tersenyum menggoda dan lagi-lagi pipi Kian bersemu merah

“Nooo.. I am just asking” Kian membetulkan kaos kaki yang ia kenakan. Perapian memang sudah menyala tapi dinginnya udara masih dapat menembus dinding rumah

Riani melihat ke luar jendela, gumpalan putih terus berjatuhan dari langit. Ia teringat kejadian belasan tahun silam

“Kenapa kamu begitu baik denganku?”

“Karena.. aku menyayangimu”

“Aku juga sayang sama kamu, tapi sebagai teman, tidak lebih”

Kata-kata itu, kata-kata yang membuatnya berhenti mengharapkan Yoga dan membawanya ke sini. Tanpa pikir panjang ia mengajukan diri untuk ditempatkan di Colorado lalu akhirnya menikah dengan Robert.

If he doesn’t love me, why should I??