"Nak, kamu jangan sekolah ya, hari ini hujan, sungai pastinya meluap"
"Tidak bisa bu, hari ini ada ulangan di sekolah" Salman tidak berhenti menggunakan kaos kakinya
"Iya, tapi cuacanya tidak mendukung, ibu tidak mau terjadi apa-apa denganmu"
"Insya Allah tidak bu" Salman mencium tangan ibu, memakai jas hujan tipis dan melangkah keluar rumah. Di sana teman-temannya sudah menunggu dengan payung dan jas hujan seadanya.
"Ayo Man, buruan" teriak salah satu dari mereka
Mereka berkejaran dengan waktu, dengan hujan dan luapan air sungai. Dengan berjalan cepat tibalah mereka di hulunya, perlahan Salman mendorong sampan ke tepi sungai dan menahannya sementara teman-temannya naik. Perjalanan hari ini lebih berat dikarenakan hujan. Tapi mereka tetap pergi ke sekolah.
"Kita maen bola dulu yok" siang hari seusai sekolah, Ridwan mengajak bermain bola, tetapi Salman menolak
"Tidak ah, aku mau pulang"
"Tumben buru-buru sekali, hari pun masih hujan. Pasti asyik bermain bola di bawah hujan" temannya yang lain berkata. Salman menggeleng, dibenaknya sudah terbayang nasi kuning serta burung dara goreng buatan sang ibu, ia ingin cepat-cepat pulang.
"Tapi hujan bertambah deras Man"
"Ahh tidak apa-apa, tadi pagi saja kita bisa melewatinya"
"Tadi pagi air belum terlalu pasang Man, sekarang mungkin sungainya sudah penuh, nanti kita hanyut"
"Mudah-mudahan tidak.. Eee.. kalau kalian tidak mau pulang, aku pulang saja sendiri" Salman tetap bersikeras, burung dara goreng terus menari-nari dibenaknya.
Mau tidak mau yang lain pun menuruti, sampan mereka cuma satu. Sampan itulah yang selalu mereka gunakan bersama untuk menuju sekolah di luar desa, bagaimana mungkin Salman meninggalkan mereka? Bagaimana mereka pulang ke rumah? Dengan berat hati mereka mengurungkan niat untuk bermain bola dibawah hujan.
"Assalamu'alaikum.. bu.. buu.." Ridwan mengetuk pintu dengan tidak sabar
"Wa'alaikumsalam, tunggu sebentar.. Ya Allah Salman, kenapa ini? Salman?" Ibu membuka pintu lebar-lebar membiarkan Ridwan dan yang lain masuk. Mereka memapah Salman yang pingsan
"Ada apa ini? Salman bangun Nak"
"Tadi Salman terburu-buru ketika mengayuh sampan Bu, sampannya jadi miring ke kanan ke kiri, lalu.. kami semua tercebur, Salman tidak sadarkan diri" Jaka menjelaskan sambil menggigil.
Beberapa menit setelah Ibu mengolesi minyak angin, Salman pun tersadar, disambut oleh pelukan Ibu
"Bu..." suaranya lirih
"Iya Man" Ibu menyeka air mata
"Burung dara gorengnya masih ada kan?"
Mau tidak mau Ibu tertawa mendengarnya, ia mengangguk
"Nasi kuning dan burung dara kan memang khusus ibu masakkan untuk kamu Man, Selamat Ulang Tahun ya Man.." Ibu memeluknya kembali.*gara-gara insom jadi ngeblog :P
kurang greget di awal, tidak diceritakan dulu salman itu ulang tahun :D
ReplyDeleteMisal Salman bergumam,
"Aku harus semangat karena ini hari lahirku, aku tidak sabar menikmati kejutan dari ibu. atau nasi kuning
tapi ceritaya menarik.
hehhehee
oo gitu ya, hmm makasih ya rian pencerahannya :)
Deletejadi ingat waktu SD aku tetap semangat sekolah walau jauh :)
ReplyDeleteSD itu masih cupu banget ya hehe
Deletembak di blogspot blm ada fitur yg dimaksud, jadi kalau mau musti pakai layanan pihak ketiga seperti Disqus dan disqus memang berat aku kurang suka
Deletekesimpulannya ditunggu saja fitur2 baru blogspot kelak, blogpot sedang rajin-rajinnya merilis fitur baru
Huiii... selamat ulang tahun salmaaan, hehehe...
ReplyDeleteSuka bikin flash fiction juga ya :), bagus kita samaan, tooss :D
toosss (˛•̃ •̃)人(•̃ •̃¸)
Deleteahhh...untuk lah berakhir dgn keindahan, pdhal td dr wal cerita aq nebak2 jgn2 si anakx mati tenggelam tp Alhamdulillah tdk ya.., :)
ReplyDeletewaah jangan doong, nanti sad ending :)
Deleteberangkat dan pulang sekolah naik sampan kayaknya di Kalimantan atau di Riau nech? kalau di kampung saya naik ojeg atau delman, kalau saya kecil dulu pulang sekolah naik kerbau
ReplyDeletenaek kerbau? koq bisa? kerbaunya ikutan ke sekolah gitu? terus diparkir di halaman? :D
Deletewew, terus berapa tarip parkirnya tuh :D
Deletepastinya lebih mahal daripada kuda atau kijang, tapi dibawah tarif panther, apalagi jaguar :))
Deletewah kayaknya suatu saat aku harus buat ne FF... siapa tahu bisa
ReplyDeletepasti bisa.. semangka hehe
DeleteSelamat ulang tahun Maaan. :D
ReplyDeletekadonya kakkaaa :P
Deleteselamat ulang tahunnnn~
ReplyDeletebangun" kok nyari makan... ^^
laper abis keujanan plus kecebur :P
Deleteending nya keren euy, bikin ser seran, lagi ..lagi .. :D
ReplyDeletehaha.. demi burung dara goreng endingnya harus happy doong :D
DeleteWah, happy ending :)
ReplyDeletehooh lagi ngga mau sedih2an ;)
Delete*bikinin kue buat Salman*
ReplyDeleteberhubung ini fiksi, maka bikinin kuenya juga fiksi..
*kabuuuuur :p
waah makasih kakkaa kuenyaa :P
DeleteHappy Milad, selamat ulang tahun ya, Salman. Btw, burung dara sama nasi kuningnya masih ada sisa ga? **Kali aja ada yg sampai ke sini. :-)
ReplyDeletejauh kayanya ngga bisa sampai ke sana, burungnya kan udah ga bisa terbang hehe
DeleteKenapa harus burung dara goreng?? gw pernah nyobain dulu tuh..
ReplyDeleteayam sama daging mahal zay, cuma lebaran doang makan ayam or daging :P
DeleteBagus sob cerpennya, ditunggu sampai salman lulus kuliah hehehe...
ReplyDeleteKalo itϋ мαh namanya bukan cerpen tapi cerbung sob hehe
DeleteAku suka sama cerpennya hehe :)
ReplyDeleteBtw, selamat ultah deh untuk Salman!
Makasih Elfri, kadonya manna :D
DeleteAssalamu'alaikum
ReplyDeleteberkunjung + follow blog sobat
Wa'alaikumsalam, terima kasih :)
Deletemau kunjung balik koq Blog tidak ditemukan ya? besok coba lagi deh