10.6.15

Belajar Dari Kucing

Kita bisa belajar dari siapa dan apa saja…

Dan aku belajar dari seekor kucing kampung yang tidak letih mengeong di depan rumah, demi seonggok daging. Ia sabar menunggu, duduk dengan dua kaki belakang, ubah posisi lalu empat kakinya ditekuk rapi, kemudian rebahan setelah lelah. Tetap sabar menunggu makanan penghilang lapar. Sampai akhirnya aku tak tega untuk memberikannya sesuatu, buah dari penantian panjangnya.

Mungkin aku pun harus begitu, menghiba demi apa yang aku mau, meminta tanpa henti, mengetuk belas kasih dari Sang Maha Pengasih. Menanggalkan kesombongan karena sadar aku yang membutuhkan. Datang bersimpuh dengan suara lirih pada Yang Maha Mendengar bahkan suara terhalus dalam hati.

Ya… Aku belajar mengharap dari seekor kucing kampung yang dihadirkan di hadapan ku, kucing kampung yang menjadi contoh akan arti sebuah kesabaran yang deritanya luruh setelah pemberian.

Friends *ThankU ;)