24.11.14

Hay Day Cafe

Jika suatu waktu ada kesempatan berkunjung ke Semarang cobalah mampir ke Jl. Ahmad Yani, ada sebuah cafe baru yang mulai banyak dikunjungi, nama cafe nya lumayan eye catching, 'Hay Day Cafe'. kalau anda pencinta game online pastilah familiar dengan game tersebut. Hay Day adalah salah satu game yang saat ini sedang digemari, konsepnya hampir mirip dengan Farmville atau game berkebun lainnya. Tapi aku tidak akan membahas permainan-permainan itu, because i wanna talk about the Cafe.

Beneran deh, Cafe ini cozy banget! dan aku akan mengupasnya sedikit.

Dimulai dari halaman parkirnya yang luas, si empunya cafe pasti sudah memikirkan kalau ke depannya cafe HD ini (mulai sekarang aku akan menyingkat Hay Day menjadi HD) akan banyak dikunjungi HD-ers (istilah buatanku sendiri untuk pemain Hay Day), di pintu masuk berdiri manekin yang menjadi maskot dari HD yaitu Greg (kalau kamu main HD pasti kamu tahu). Daan tentu saja aku tidak melewatkan kesempatan ber-selfie-ria dengan Greg, Hey Ronald McD now you got the Rival!

Ketika memasuki cafe agak sedikit tercengang karena... bangku-bangku dan meja kayu dalam game itu benar-benar nyata, OMG! Ada 2 section di cafe ini, kamu bisa memilih indoor atau outdoor, aku menoleh ke arah kaca bening yang menghadap ke outdoor dan melihat beberapa orang yang sedang berfoto di bangku ayunan berwarna putih, lagi-lagi persis sama dengan yang ada di HD, what a salute to owner of this.

"Silakan Mbak." Seorang pelayan wanita menghampiri, "berapa orang?" Katanya lagi.

Dengan malu-malu aku menjawab, "Sendiri." Arghh look around, minimal mereka berpasangan atau bergerombol, asik berfoto dan sebagainya, sedangkan aku? Sendiri! Hanya bisa menyalahkan Kiki sepupuku yang mengajakku ke Semarang untuk-menghadiri-pernikahan-sahabatnya-namun-jadi-ikut-ikutan-sibuk-mengurusi-perintilan-pernikahan-dan-meninggalkan-aku-sendiri sambil berkata "Maaaaff... kamu jalan-jalan sendirian aja yaa, karena bakalan bosan juga kalau ikut kami cari aksesoris." Dan aku hanya manyun.

Aku memilih sofa bulat di sudut cafe, karena kayu-kayuan ala HD sudah terisi penuh. Si pelayan yang di name tag nya tertulis WINA memberikan menu, tersenyum lalu meninggalkanku setelah berkata 'Silakan memencet bel kalau sudah siap memesan'.

Hmm okey aku menarik napas lebih dalam, menyiapkan mental sebelum melihat apa yang ada dalam menu, terbersit segala kue-kue dan minuman dalam HD dan jantungku jadi berdegup lebih kencang, tanganku gemetar. Upsi sepertinya terlalu berlebihan.

"Take your time" begitu yang tertulis di cover Menu berwarna hijau lapangan bola.

Sepuluh menit berlalu dan aku belum memutuskan akan memesan apa. Yeah i take my time to choose what i suppose to order in this fabulous menu. Lagi-lagi aku berlebihan, tapi heyy siapa yang tidak! Bagi HD-ers kue-kue di HD itu look so yummy; cheesecake, chocolate cake, strawberry cake, lobster soup, es krim aneka rasa, baked potato, jus-jus... aku bisa menyebutkan semuanya tapi perutku sudah mulai demo, jadi aku memutuskan untuk memesan.

Wina dengan baik hati memberikan password wifi setelah mencatat pesananku, meninggalkanku yang mulai membuka handphone, satu notifikasi masuk 'Tom is ready for new errand', well oke Tom mari bantu aku mencari lemon pie untuk boat ku.

&&&

Tik-tok-tik-tok menunggu itu sangat menyebalkan seperti halnya menunggu Tom bangun 2 jam lagi, untuk kemudian patuh diperintah mencari sesuatu. Tapi untungnya pesananku tidak selama itu, 20 menit kemudian -mungkin- Wina datang dengan nampan yang di atasnya terdapat piring bertudung saji. Waah seperti makan di restoran bonafid atau pesanan antar di hotel berbintang saja.

"Silakan." Wina meletakkannya di atas meja, membuka tudung saji... hmmm merebakkan aroma sedap dari udang bakar madu dan aku... speechless hihi. "Selamat menikmati." Aku mendengar nada puas dari suara Wina, dia pasti bisa menduga bahwa aku kesemsem dengan apa yang dia sajikan.

"Tapi saya nggak pesan muffin." 

"Hari ini muffin blackberry nya free mbak." Ia tersenyum, meninggalkanku yang bingung, mencicipi yang mana dulu, udang kah? atau seafood salad yang terlihat segar kah? atau honey apple cake atau muffin yang masih hangat?

dan aku memutuskan untuk... selfi hohoho.


&&&

Aku bersandar malas karena kekenyangan tapi sambil memegang gelas yang yoghurt smoothie nya hanya tinggal seteguk lagi.

"Huuyy di mana? Aku jemput yaaa..."
"PING!!!"

BBM dari Kiki sepertinya menyudahi keberadaanku di sini. 

"Oke, jemput sekarang. Aku di Ahmad Yani, Hay Day Cafe."

"Siaapp."

Aku tersenyum membacanya, tidak sengaja melihat ke meja sebelah, beberapa gadis dengan seragam SMA sedang menikmati fish and chip dan seloyang pizza.

#Fiksi



6.11.14

Jangan Hargai Dirimu

Jangan hargai dirimu kalau kamu masih membiarkan dirimu berada dalam kubangan dosa; membicarakan keburukan orang lain, absen beribadah, malas beramal, curang dalam pekerjaan.

Jangan hargai dirimu jika kamu masih membiarkan orang lain tidak menghargai kamu; merendahkanmu, menyuruhmu berbuat maksiat, menganggap kamu tidak ada.

Jangan hargai dirimu selama pasanganmu memperlakukanmu dengan buruk; merampas hak berbicaramu, mengungkung kemajuanmu, memaksamu berada dalam kondisi yang salah.

Jangan hargai dirimu selama kamu masih terjerat dalam perspektif orang lain, bergerak atas dasar pendapat orang lain, menginginkanmu menjadi orang lain.

Jangan... jangan hargai dirimu selama kamu masih merasakan hal itu semua, selama kamu masih takut untuk 'merevolusi' dirimu sendiri karena Tuhan pun enggan menghargaimu jikalau kamu tidak menghargai dirimu sendiri.

Tapi,

Pejamkan matamu barang sejenak, ingat-ingat lagi harapan dan segala keinginanmu untuk mengangkat derajatmu lalu timbulkan rasa ingin menghargai dirimu sendiri. Camkan, tanamkan, lakukan! Berubahlah karena nasibmu kamu sendiri yang menentukan lalu biarkan FirmanNya menjadi nyata karena Sesungguhnya Tuhan tidak mengubah nasibmu tanpa kamu sendiri yang ingin mengubahnya.

Dan kamu akan mulai menghargai dirimu sendiri diikuti orang-orang itu... yang telah menempatkanmu di posisi pinggir itu...

karena kamu memang layak untuk dihargai.

 
**
 

5.6.14

Memimpikanmu... [When the dreams become real]


Mobil meluncur, terpelanting, terjungkir balik “Aaaa” Brruukk, dan berhenti ketika menabrak dinding. “Aaahhh… tollong aa...kuu...” Mata itu terpejam setelah erangan panjang, darah menetes dari dahi yang terbentur dashboard, mengalir keluar, tercampur dengan aliran air hujan.

Chika terbangun, tubuhnya gemetar.

“Kamu kenapa?” Dony ikut terbangun.
“Aku... aku bermimpi lagi.” Ia menyeka keringat di dahinya dan menerima gelas yang disodorkan Dony.

Air putih yang diminumnya tidak mengurangi rasa kering di tenggorokan.

“Shh... sudah ya jangan dipikirkan. It’s just a dream.”

Dony merengkuhnya, membenamkan wajah Chika ke dalam pelukannya. Rasa nyaman itu membuat Chika kembali memejamkan mata. Degup jantungnya mulai normal, tidak lagi terengah-engah.

@-@

Dony mengetik kata Mimpi dalam kolom Google search, dan membuka link teratas.

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu yang mempelajari mimpi disebut Oneirologi.

Kejadian dalam mimpi mustahil terjadi di dunia nyata? Yah mudah-mudahan itu benar. Ia membuka tautan lain.

Fakta yang umum terjadi di masyarakat adalah setiap mimpi yang dialami hingga tiga hari berturut-turut pada mimpi yang sama ataupun berkelanjutan merupakan suatu pertanda atau pesan yang disampaikan untuknya dan harus ditafsirkan. Begitu pula secara psikologi karena mimpi ini merupakan penjelmaan alam bawah sadar atau keinginan-keinginan yang tidak terealisasikan.

Pada setiap kasus yang terjadi, ketika seseorang mengalami mimpi yang berkelanjutan, baik itu ia bermimpi indah ataupun bermimpi buruk, ia akan mengalami kebimbangan pada dirinya dan berpikir ulang atas mimpi-mimpi tersebut.

Jadi maksudnya? Keinginan yang tidak terealisasikan? Siapa yang menginginkan kecelakaan. Bimbang? Tentu saja bimbang... Hff tidak membantu sama sekali. Dony jengkel karena tidak menemukan penjelasan yang tepat. Ia menutup semua tautan tentang mimpi.

@-@

Mimpi itu sudah mengganggu tidur Chika sejak seminggu yang lalu dan ia tidak tahu siapa orang di dalam mobil tersebut. “Sepertinya ada seorang wanita.” Hanya itu penjelasannya.

“Kamu enggak tidur?”

Chika menggeleng, sebisa mungkin ia menahan kantuknya, mimpi-mimpi itu terasa nyata. 

Licinnya jalan membuat mobil menjadi oleng. 
Terguling karena slip. 
Rem tidak lagi berfungsi dengan baik.
Turunan terjal dan derasnya air hujan.

Potongan-potongan mimpi menari-nari di pelupuk matanya. Ia menoleh ke arah Dony.

“Kenapa?”

Chika menggeleng lagi.

@-@

“Menurut elo, mimpi itu apa?”
Yuli memandang Chika sebentar lalu menjawab, “mimpi itu bunga tidur, mimpi bisa jadi firasat akan terjadinya suatu peristiwa. Mimpi itu... keinginan yang terpendam. Mimpi itu… Hmm tergantung elo menginterpretasikannya.”
“Kalau mimpi kecelakaan?” Mata Chika semakin berkantung, tidurnya benar-benar terampas karena takut dihantui mimpi.
“Bisa jadi itu peringatan. Masih memimpikan hal yang sama?”
“Iya. Di mimpi yang terakhir ada dua orang di mobil. Seorang laki-laki dan yang seorang lagi wanita.”
“Siapa?”
“Entah, wajahnya samar. Gambarnya blur seperti kamera di Handphone jaman dulu.”
Mau tidak mau Yuli tertawa mendengarnya. “Yah kita berharap saja semoga mimpi itu bukan pertanda apa-apa. Banyak-banyak berdoa. Ok?”
Chika mengangguk.

@-@

Dony kemana ya? Sudah jam sembilan lewat tapi belum juga pulang. Ia kembali mencoba menghubungi Dony, berharap kali ini telponnya diangkat, harapannya terkabul...

“Haloo.”
“Heii.. kamu di mana sih? Kok belum pulang?”
“Iya sebentar lagi ya, hujan deras nih. Macet pula. Aku menunggu jalanan agak sepi sedikit.”
“Oke... hati-hati ya.”
“Yap.”
“Eh... eee... kamu sudah makan?”
“Sudah. Don’t worry Hon. Bye.”

Dony mematikan telpon.

Jam setengah sebelas Dony belum juga pulang, Chika menyerah dengan rasa kantuknya.

Ia tertidur di sofa.

@-@

Meta masih menangis. “Kenapa kamu tega Don?”
“Kita harus menghentikan ini semua Ta. Sebelum terlambat. Carilah pria lain, yang masih lajang. Aku tidak mau mengkhianati istriku.”
“Kamu sudah mengkhianatinya.” Meta bertambah histeris.
“Iya aku tahu, makanya aku mau berhenti melakukan itu.”
Dony mematikan komputer, mengambil tas kerjanya. Hanya tinggal mereka berdua yang masih berada di kantor.
“Kamu mau kemana?”
“Pulanglah.”
“Aku ikut, aku enggak bawa mobil. Dan enggak mau naik taxi.”
Dony tidak menolak.

@-@


Hujan sudah reda tetapi macet masih merayapi kota. Untuk menghindari kemacetan lalu lintas Dony memilih jalan alternatif.

“Aku sayang kamu Don.” Meta meninggikan suaranya. 

Hujan kembali turun, menjadi latar drama Meta.
“Maafin aku, aku enggak bisa.” Dony menjawab dengan tenang. Ia menyadari bahwa hubungan mereka harus dihentikan. Beberapa teman kantornya telah mencurigai kedekatan mereka.
“Aku enggak mau... tolong jangan tinggalkan aku.”

Petir di kejauhan menerangi wajahnya yang sendu.

“Sudahlah Ta lupakan semuanya.”
“Enggak mau!!” Meta memukul lengan Dony tepat ketika Dony menghindari mobil lain dari arah berlawanan. Dony kaget, reflek ia menengok ke arah Meta dan tidak memperhatikan bahwa jalan di depan menurun. Mobil melaju lebih kencang karena turunan yang terjal. Ia tidak dapat menguasai keadaan, mencoba membanting stir tapi yang terjadi justru mobil slip dan terjungkir balik lalu menabrak dinding rumah.

“Aaahhh… tollong aa..kuu.. Doon… hhhh.. ” Meta mengerang kesakitan, mencoba membuka safety belt dan meraih gagang pintu, tapi posisi mobil yang terbalik membuatnya sulit bergerak. Dony membuka mata, merasakan cairan asin pada bibirnya. Dahinya yang membentur dashboard mengucurkan darah. Ia tidak dapat bernafas karena posisinya yang terjepit antara jok dan stir mobil. Usahanya menggerakkan badan hanya menambah rasa sakit pada perutnya, dengan sisa-sisa tenaga ia menekan klakson. Berharap ada orang yang mendengar dalam derasnya hujan.

@-@

“Dony.” Chika terbangun. Mimpinya kali ini memberikan petunjuk lain.. Gantungan mobil… seperti yang ada di mobil Dony.


THEEND

23.4.14

Bejana Pelangi

"Kamu yakin mau ke dalam? Tidak takut tertangkap?" Makhluk hijau tua dengan tinggi sebaya tidak setuju dengan keinginannya.

"Aku ingin sekali melihat pembuatan cahaya-cahaya itu. Sebentar saja, tidak akan lama. Kamu jaga di sini ya? Kalau ada mereka kamu kasih tanda."

"Tanda apa?" Mata sangsi tapi tetap mau menolong temannya itu bertanya.

"Humm apa ya... Batuk sajalah. Ya sudah aku masuk sekarang. Nanti aku ceritakan apa yang aku lihat." Berbeda dengan temannya yang sangsi. Si hijau ini terlihat excited. Sebentar lagi keinginannya tercapai.

Tanpa menunggu jawaban, perlahan dia membuka pintu, mengendap-ngendap ke dalam ruangan berdinding putih. Kilatan cahaya terlihat dari ruangan lain, perlahan dia melangkah ke sana dan menemukan bejana besar di tengah ruangan.

"Waahh indahnya." Tanpa ragu dia mendekat, menaiki tangga, melongok ke dalam bejana. Kumpulan warna bergerak, kadang berputar pelan seperti pusara, kadang bergelombang. Cemasnya terkalahkan oleh takjub, spontan tangannya menyentuh warna, menimbulkan riak kecil.

Entah bagaimana namun cahaya-cahaya itu menempel, mengubah tangan hijaunya menjadi ungu kuning merah muda...

 Ia terhipnotis, melupakan kata-kata yang pernah didengarnya dulu. 

"Bagaimana kalau aku masuk ke bejana ini ya? Nanti badanku berwarna-warni juga. Pasti yang lain akan kaget." 

~ 0 ~

"Pah lihat ada pelangi!" Akhirnya ada sesuatu yang mengalihkan perhatian Vitra dari sahabatnya - PSP.

Abrali melirik, diam sesaat lalu menjawab, "Bagus ya." Jawaban setengah hati dan senyum kecut yang belum bisa dipahami anak sekecil Vitra.

"Buagus bangeett..." Ini kali pertama Vitra melihat pelangi secara langsung, wajar saja kalau dia takjub.

Abrali semakin tercekat.

"Asalnya pelangi itu apa ya Pah?" Vitra masih terkesima dengan kumpulan warna yang nyata di ujungnya, namun semakin ke atas semakin memudar, "Aku belum belajar itu di sekolah," tambahnya membela diri, takut dikira lalai akan pelajarannya.

"Ehem... Pelangi ituu pembiasan warna. Kalau kamu melihatnya dari atas kamu akan melihat lebih banyak warna daripada yang kamu lihat saat ini." Perkataan Abrali lebih ke dirinya sendiri. Namun Vitra tidak terlalu memikirkan jawaban itu, ia masih asyik memandang pelangi yang jaraknya semakin dekat.

Dekat...

Bertambah dekat...

Semakin mendekat.

Jalanan yang lengang membuat mobil mereka melaju tanpa hambatan.

"Pah, kita di bawahnya!" Vitra mencondongkan tubuhnya ke dashboard, wajahnya mendongak tinggi. Mobil mereka melewati pelangi yang membentuk setengah lingkaran. "Whuaahh kereenn."

Abrali hanya tersenyum melihat putra kecilnya terkagum-kagum akan sebuah fenomena alam. Sama seperti dirinya dulu, terkagum bahkan terobsesi...

hingga menjadi seperti sekarang ini.

~0~

"Heii, sedang apa kamu?!"

"Uh-eh-eee..." Makhluk kecil hijau yang tertangkap basah itu memilin-milin ujung pakaiannya, sayap nya mengepak pertanda cemas.

"Kamu sedang apa?" Tanya makhluk hijau yang berukuran lebih besar sekali lagi.

"Tidak, tidak sedang apa-apa."

Tapi jawabannya yang ragu tentu saja tidak bisa diterima oleh si hijau besar, dengan senyum menyeringai dia menundukkan badannya, "Kamu mengintip ya?" Mata bulat sebening kristal itu terlihat jelas dalam jarak pandang yang hanya beberapa inci.

"Tidak, akku hanya ssedang." Si kecil pun menyadari bahwa nada suaranya sedikit bergetar.

Si besar, yang tampaknya menikmati ketakutan itu semakin mengintimidasinya, sambil menyeringai dia berkata, "Tidak usah berbohong. Aku sudah lama mengawasimu, kamu si tukang intip. Ingin sekali tahu apa yang kami lakukan di dalam sana. Ingin sekali tahu bagaimana cara membuat kumpulan warna yang membentang di langit. Iya kan? Ha-ha-ha." Dia berbicara dengan satu kali tarikan nafas, menutupnya dengan haha yang lebih terdengar seperti ejekan dibanding tawa.

Si kecil semakin menyusut, bersandar pada pintu 'kramat' yang membuatnya dapat mendengar sedikit perbincangan dari dalam ruangan.

"Begitu cantik perpaduan warnanya. Tuhan memang indah dan mencintai keindahan." Sayup-sayup terdengar suara.

"Cantik namun berbahaya, jika kamu tercebur ke dalam nya, kamu akan muncul di bawah sana, tidak akan bisa kembali ke sini. Berubah -- untuk selamanya." Sahut yang lain

"Selain indah Tuhan memang Maha Segalanya." Suara pertama kembali berkata.


~0~


"Aaaaakkhhh" Suara berdebum mengakhiri teriakan panjangnya, "Adduhh" Spontan ia mengelus punggungnya yang sakit.

Rumput tebal terhampar, langit terbuka, jelas ia bukan berada di dalam ruangan tadi.

Sakitnya tertutupi oleh rasa lain. "Ini-di-mana?"

"Heeii lihat ada anak kecil di situ." Dari kejauhan terdengar suara, lalu langkah-langkah kaki berlarian mendekat.

"Kamu siapa?" Seseorang dari mereka bertanya, di antara engahan lelah.

"Iya, kami belum pernah melihatmu." Seru anak lain.

"Iya aku juga." Yang lain lagi ikut berbicara.

"Jadi kamu siapa? Kok tiba-tiba ada di sini?" Satu-satunya anak perempuan dengan dress selutut bertolak pinggang di depannya. Ikut-ikutan bertanya.

Dia mengangkat bahu, yang masih terasa sakit akibat jatuh. "Aku... " Dia mendongak ke atas.

"Kamu mengejar pelangi? Kami juga." Sekarang anak perempuan itu bersikap lebih ramah. Yang lain juga tertawa-tawa sambil sesekali melihat ke pelangi. Anak-anak yang berwarna sama dengan kulitnya, putih kecoklatan, tidak ada sayap ataupun kaki besar. Ia penasaran apakah matanya juga sama dengan mereka. Apakah ia berubah menjadi seperti mereka.

"Heii kamu belum memberitahu siapa namamu."

Aku... Berasal dari pelangi? Pikirannya berbisik. Aku berasal dari pelangi.

Ditatapnya mereka satu persatu sebelum menyebutkan namanya. Nama baru yang mulai saat itu disandingnya... sebagai manusia.


 ~ 0 ~


9.4.14

Resep Pencuci Dosa dan Obat Penyakit Hati

Hasan Basri rahimahullah berkata "Pada suatu hari aku mengelilingi lorong kota Bashrah dan pasarnya bersama seorang pemuda ahli ibadah. Ditengah perjalanan aku bertemu dengan seorang tabib. Dia duduk di kursi yang dihadapannya ada banyak orang baik laki-laki maupun wanita serta anak-anak, yang semuanya membawa botol berisi air. Setiap seorang dari mereka bermaksud meminta obat yang tepat bagi penyakit yang mereka derita. Selanjutnya majulah seorang pemuda yang ahli ibadah itu kepada tabib tersebut, lalu berkata "Wahai tabib, apakah engkau mempunyai ramuan obat yang dapat membersihkan dosa dan mengobati penyakit hati?" tabib tadi berkata "Punya", pemuda itu berkata lagi "Tolong berilah aku obat tersebut". Tabib menjawab "Ambillah sepuluh resep dariku berikut ini :

1. Ambillah akar pohon Kefakiran dan akar pohon Ketawadhu'an (rendah hati)
2. Masukkan akar Tobat ke dalamnya
3. Masukkanlah ketiga unsur itu ke dalam lesung Ridha
4. Tumbuklah sampai halus dengan alu Qana'ah (menerima dan merasa cukup)
5. Masukkan semua dalam panci Taqwa
6. Tuangkan air Malu ke dalamnya
7. Didihkan semua itu dengan api Mahabbah (cinta)
8. Selanjutnya, tuangkan semua itu dalam mangkuk Syukur
9. Dinginkan apa yang ada dalam mangkuk syukur tersebut dengan kipas Raja' (harap)
10. Minumlah semua itu dengan sendok Pujian

Jika engkau dapat menyelesaikannya, maka semua itu akan menyelamatkan dirimu dari berbagai jenis penyakit dan musibah di dunia dan akhirat.

1.4.14

IMAM AL GHAZALI ( Kitab Ihya Ulumuddin, 12/2199 ) mengisahkan, 

bahwa suatu saat seorang raja mengatakan kepada seorang yang zuhud, Apakah engkau butuh sesuatu? Orang zuhud itu pun menjawab, Bagaimana aku memerlukan sesuatu darimu sedangkan kekuasaanku lebih besar dari kekuasaanmu.

Si raja pun terheran dan bertanya, Bagaimana bisa demikian? Orang zuhud pun menjawab, Karena tuanmu adalah hambaku.

Si raja bertanya-tanya, Kenapa demikian?

Orang zuhud itu pun menjawab, Tuanmu adalah syahwatmu, marahmu, kegembiraanmu dan perutmu. Dan itu semua telah tunduk kepadaku, mereka adalah budakku.

25.3.14

FITNAH DAKWAH
DI ERA FITNAH

Dalam Sirah-nya, Ibnu Ishaq meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas :

Pemuka-Pemuka Quraisy berkata kepada Rasulullah SAW..Yaa Muhammad Kalaulah tujuanmu mendakwahkan itu semua adalah demi mencari harta, kami akan kumpulkan separuh harta kami untukmu, sehingga kamu menjadi orang yang paling kaya di antara kita. Tapi bila dakwahmu ini demi mencari status sosial, maka kami angkat kamu menjadi pemimpin kami. Namun bila engkau menghendaki kekuasaan, kami angkat dirimu menjadi raja.

Alangkah manisnya tawaran-tawaran tersebut.

Dr. Ahmad an-Naqieb mengatakan, Sebenarnya kalau dipikir, mengapa beliau tidak menerima tawaran tadi?

Padahal jika beliau menjadi orang paling kaya, maka beliau bisa membeli budak dalam jumlah besar (10 ribu orang misalnya), lalu mempersenjatai mereka dan mengatakan kepada kaum musyrikin

Pilih mana: kalian masuk Islam, atau mereka kusuruh menghabisi kalian?!
Bukankah dengan begitu beliau dapat menyukseskan misinya dengan mudah?

Akan tetapi Rasulullah shallalalaihi wasallam menolak semuanya, karena Agama Allah suci dan tinggi jelas-jelas berbeda dan bersih dari segala aturan sistem jahiliyah, dan hanya bertujuan kepada Allah saja, bukan meraih simpati kebanyakan manusia lalu baru Islam berkuasa.

Allah sbg sembahan yg dikedepankan,tanpa persekutuan dengan sistem dan motivasi lain. Bila suara manusia disembah jadilah banyak bunglon-bunglon demi meraup perolehan suara. Dan ruanglingkup ini dilimpahi harta-harta sebagai fitnah dan jadilah lingkaran setan yg tidak pernah ketemu solusinya. Allahu a'lam.

(dari Broadcast : BJ;UstGrup)

14.3.14

Nasihat untuk Penguasa

Dikisahkan bahwa pernah ada seorang penguasa mengumpulkan lima orang ulama ahli bijak. Penguasa itu meminta agar tiap ulama memberikannya dua nasihat.

Ulama pertama berkata :
  1. Takut kepada Allah akan menyelamatkan seseorang dari semua yang ditakuti, sedangkan tidak memiliki rasa takut kepada Allah merupakan suatu kekufuran
  2. Tidak takut kepada sesama manusia adalah suatu kemerdekaan, sedangkan merasa takut kepada sesama manusia berarti menjadi budaknya
Ulama kedua mengatakan :
  1. Berharap akan Rahmat Allah adalah kekayaan yang tidak akan dirugikan oleh kekafiran
  2. Putus asa dari Rahmat Allah adalah suatu kefakiran yang menjadikan kekayaan tidak bermanfaat
Lalu ulama ketiga berkata :
  1. Tidak akan ada kemadharatan dari fakir harta jika disertai dengan kaya hati (qana'ah)
  2. Begitu pula sebaliknya, kaya harta tidak akan memberi kemanfaatan jika disertai fakir hati (tamak)
Ulama keempat berkata :
  1. Kaya hati yang disertai dengan murah hati tidak akan membuahkan tambahan, kecuali kekayaan
  2. Sebaliknya, fakir hati yang meskipun disertai banyak harta, tidak akan membuahkan tambahan, kecuali kefakiran
Dan ulama kelima mengatakan :
  1. Melakukan sedikit kebaikan itu lebih baik daripada meninggalkan keburukan yang banyak
  2. Dan meninggalkan keburukan secara totalitas itu lebih baik daripada melakukan sedikit kebaikan

~oOo~

4.3.14

Ibnu Khaldun

Pernah dengar Ibnu Khaldun?? Apa? Belum?... Iih ga gaul deh, kalau anak gaul pasti tahu siapa Ibnu Khaldun, dengan catatan gaulnya di masjid yak :D ^^V

Berikut Kultwit dari Tokoh Muslim yang sayang kalau tidak di dokumentasikan, sudah ijin koq sama adminnya ;)

Bismillah, biografi tokoh besar umat Islam, Ibnu  

1.Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan  

2.yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332 M.

3.adalah dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam  

4.ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis

5. jauh sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya.  

6.Tulisan2 dan pemikiran Ibnu terlahir karena studinya yg sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat

7.dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula.  

8.Selain itu dalam tugas-tugas yang diembannya penuh dengan berbagai peristiwa, baik suka dan duka.  

9.Ia pernah menduduki jabatan penting di Fes, Granada,Afrika Utara serta pernah menjadi guru besar di Universitas al-Azhar,Kairo  

10.Dari sinilah ia melahirkan karya2 yang monumental hingga saat ini. Nama dan karyanya harum dan dikenal di berbagai penjuru dunia  

11.Panjang sekali jika kita berbicara tentang biografi Ibnu ,ada 3 periode yg bisa kita ingat kembali dalam perjalan hidup beliau.

12.Periode pertama, masa dimana Ibnu menuntut berbagai bidang ilmu pengetahuan.

13.Yakni, ia belajar Alquran,tafsir,hadis,usul fikih,tauhid,fikih Maliki,ilmu nahwu sharaf, ilmu balaghah, fisika dan matematika.  

14.Dalam semua bidang studinya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dari para gurunya.  

15.Namun studinya terhenti karena penyakit pes telah melanda selatan Afrika pada tahun 749 H  

16.yang merenggut ribuan nyawa. Ayahnya dan sebagian besar gurunya meninggal dunia. Ia pun berhijrah ke Maroko selanjutnya ke Mesir  

17.Periode 2, ia terjun dlm dunia politik, sempat menjabat berbagai posisi penting kenegaraan :qadhi al-qudhat(Hakim Tertinggi)  

18.Namun, akibat fitnah dari lawan-lawan politiknya, Ibnu Khaldun sempat juga dijebloskan ke dalam penjara.  

19.SETELAH keluar dari penjara, dimulailah periode ketiga kehidupan Ibnu , yaitu berkonsentrasi pada bidang penelitian dan penulisan

20. ia pun melengkapi dan merevisi catatan-catatannya yang telah lama dibuatnya. Seperti kitab al-’ibar (tujuh jilid)  

21.Kitab al-i’bar ini diterjemahkan dan diterbitkan oleh De Slane pada tahun 1863, dengan judul Les Prolegomenes d’Ibn Khaldoun.  

22. Namun pengaruhnya baru terlihat setelah 27 tahun kemudian. Tepatnya pada tahun 1890  

23. yakni saat pendapat-pendapat Ibnu Khaldun dikaji dan diadaptasi oleh sosiolog-sosiolog German dan Austria  

24.Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya, at-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi  

25.Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-’ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis)  

26.Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi)

27.DR. Bryan S. Turner, guru besar sosiologi di Universitas of Aberdeen, Scotland menyatakan  

28.“Tulisan-tulisan sosial dan sejarah dari Ibnu hanya satu-satunya dari tradisi intelektual yg diterima dan diakui di dunia Barat

29.Salah satu tulisan yang sangat menonjol dan populer adalah muqaddimah (pendahuluan)  

30.yang merupakan buku terpenting tentang ilmu sosial dan masih terus dikaji hingga saat ini.  

31. Di sini Ibnu menganalisis apa yang disebut dengan ‘gejala-gejala sosial’ dengan metoda-metodanya yang masuk akal

32. yang dapat kita lihat bahwa ia menguasai dan memahami akan gejala-gejala sosial tersebut.

33. Pada bab ke 2 dan ke 3,ia berbicara tentang gejala-gejala yang membedakan antara masyarakat primitif dengan masyarakat moderen  

34.Bab ke dua dan ke empat berbicara tentang gejala-gejala yang berkaitan dengan cara berkumpulnya manusia  

35. Bab ke empat dan ke lima, menerangkan tentang ekonomi dalam individu, bermasyarakat maupun negara  

36. Sedangkan bab ke enam berbicara tentang paedagogik, ilmu dan pengetahuan serta alat-alatnya  

37.Ibnu Khaldun sangat meyakini sekali, bahwa pada dasarnya negera-negara berdiri bergantung pada generasi pertama

38.generasi pertama (pendiri negara) yang memiliki tekad dan kekuatan untuk mendirikan negara.  

39.Lalu, disusul oleh generasi ke dua yang menikmati kestabilan dan kemakmuran yang ditinggalkan generasi pertama.  

40.Kemudian, akan datang generasi ke tiga yang tumbuh menuju ketenangan, kesenangan, dan terbujuk oleh materi  

41.sehingga sedikit demi sedikit bangunan-bangunan spiritual melemah dan negara itu pun hancur  

42. Ibnu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak meremehkan akan sebuah sejarah

43.Ia adalah seorang peneliti yg tak kenal lelah dgn dasar ilmu dan pengetahuan. Ia selalu memperhatikan akan komunitas2 masyarakat  

44.pemikiran-pemikirannya yang briliyan Ibnu dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam

45.Dasar pendidikan Alquran yang diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu mengerti tentang Islam

46. dan giat mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman.Sebagai Muslim dan hafidz Alquran, ia menjunjung tinggi akan kehebatan Alquran  

47.“Ketahuilah bahwa pendidikan Alquran termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam.

48.Oleh kerena itu pendidikan Alquran dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman.  

49.Dan pengajaran Alquran pun patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.”

50.Ibnu , ia wafat di Kairo Mesir pada saat bulan suci Ramadan tepatnya pada tanggal 25 Ramadan 808 H./19 Maret 1406 M. sekian :)



Friends *ThankU ;)