3.11.09

words

Tkadang aq plu sakit tuk tau kl sehat itu mahal.
Tkadang plu ada orang lain tuk mnyadari kl km istimewa.
Tkadang boleh mlakukan ssuatu yg buruk tuk mengetahui kl itu salah.

27.10.09

....FB...

Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan bahkan jutaan pembaca dalam berita-berita media massa...

Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi yang ditunggu-tunggu ...'siapa calon bapak si jabang bayi?'

Weleh-weleh, ,......mungkin kita bisa berkata; "ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi". Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.

Wuiiih...... ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan bahkan jutaan orang saat ini sedang menikmati aktivitasnya [apapun] diketahui orang, dikomentarin orang bahkan [mohon maaf].. dilecehkan' orang. Dan lebih herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan,, .

Fenomena itu bernama FACEBOOK.

Setiap saat para facebooker meng-update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja, hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga atau rahasia menjadi kebanggaan di statusnya.

Mungkin beberapa contoh status facebook bisa diperhatikan dibawah ini:

Seorang wanita menuliskan "Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya.....?"--- ---kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan "mau ditemanin? Dijamin puas deh..."

Seorang wanita lainnya menuliskan " Bangun tidur, badan sakit semua, biasa....habis malam jumat ya begini...:" kemudian komen2 nakal bermunculan. ..

Ada yang menulis "Bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi....", ----kemudian komen2 pelecehan bermunculan.

Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya "Habis minum jamu nih...., ada yang mau menerima tantangan ?'----langsung berpuluh2 komen datang.

Ada yang hanya menuliskan, "lagi bokek, kagak punya duit..."

Ada juga yang nulis " mau tidur nih, panas banget...bakal tidur pake dalaman lagi nih" .

.... dan ribuan status-status yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya yg tidak pantas dilakukan oleh seorang mukmin seperti kita.

Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.

Ada lagi yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitivitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.

Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru saja diupload dialbumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah-raga memakai kaos dan celana pendek.....padahal sebagian besar yg ada didalam foto tersebut saat ini sudah berjilbab.

Ada seorang wanita meng-upload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria....

Ada pula seorang pria meng-upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.

Rasanya hilang; apa yang telah diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah SWT...., yaitu Muhammad Rasulullah SAW kepada umatnya, seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya. Ingatkah kita ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah r.ha

" Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?" maka Aisyah menjawab " wahai Rasulullah, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini". Rasulullah dengan senyum teduhnya berkata "baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini".

Jadi, tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah Rasulullah.

Ingatkah kita; Abdurrahman bin Auf r.a mengikuti Rasulullah berhijrah dari Mekah ke Madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya,

maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukkan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Malu itu sebagian dari iman". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita, hegemoni `kesenangan semu' dan dibungkus dengan `persahabatan fatamorgana' ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang Malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga.

Rasulullah SAW menegaskan dengan sindiran keras kepada kita

"Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau." (HR. Bukhari).

Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu. mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.

Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan `kesenangan' , `gurauan' membuat kehormatan kita luntur tak berbekas.

Beberapa orang sering dgn mudahnya meng-up date status mereka dgn kata-kata yg tidak jelas; entah apa tujuannya selain untuk numpang beken, cari perhatian dan pengin ada komen-komen dari lainnya".

> Dingin . . .

> B.E.T.E. . . .

> Kangen . .

> Puanass buaget neh !

> Arghhh .. . !!!!

> Gile tuh org !

> . . .

> Aku masih menanti . . .

etc....

Mari kita jaga martabat dan akhlaq kita sbg orang iman dg selalu menjaga segala sesuatu yg tdk pantas kita lakukan..

Semoga Allah memberikan selalu pencerahan iman untuk kita smua, amien.

Alhamdulillahi jazaa kumullahu khoiron.

22.10.09

Tangis ku tuk Palestin

Tak trasa air mata ini mngalir
Ktika hari ini ku kembali mnyaksikan kejahatan di bumi-Mu Ya Rabb
Palestina yang selalu di gempur
Palestina yang selalu teraniaya
Palestina yang selalu menderita

Aku bertanya
Kenapa Ya Allah?
Kenapa harus ada bangsa yang bernama Israel?
Kenapa harus ada orang-orang yang sejahat Yahudi?

Ya Allah
Tidak bisa ku melakukan apa-apa
Kecuali meminta dalam doa
Berikan kemuliaan untuk Palestina
Berikan ketabahan dan keimanan untuk warganya
Berikan cinta dan keberkahan-Mu Ya Rabb
Aku memohon kepada-Mu
Aku memohon dengan segenap hatiku
Amin Ya Rabbal Alamin


Fri Jan 2, 2009 11:52 am

Korelasi Fenomena Samson dan Delila di Zaman ini

Alkisah disuatu kerajaan yang besar, hiduplah seorang pahlawan yang menjadi kebanggaan seluruh rakyat dan penguasa negeri. Samson, seorang yang taat dalam beribadah, yang dengan keteguhan dan ketegaran imannya dalam doa2 yang panjang memohon kekuatan kepada Allah, telah memunculkan kekuatan tiada banding dalam setiap peperangan.

Pertempuran demi pertempuran berujung dengan kejayaan, musuh dipukul mundur dan kucar kacir setelah Samson dengan gagah mengalahkan para algojo berbadan raksasa dan bermuka bengis yang menjadi sandaran semangat pasukan mereka.

Tahun demi tahun kejayaan terus terukir sehingga Samson benar2 jadi kebanggaan raja dan rakyat, hingga suatu ketika tibalah saatnya pertempuran dengan suatu negeri yang terkenal dengan kefasikan dan keingkaran mereka terhadap Allah.

Di kerajaan itu terdapat seorang putri yang cantik jelita, Delila, yang dengan cerdik ingin mendekati Samson sebagai muslihat sebelum pertempuran dimulai.
Singkat cerita, dengan tipu muslihatnya akhirnya jatuhlah Samson yang gagah perkasa, taat beribadah, ke dalam perangkap rayuan Delila. Mereka melakukan hubungan terlarang yang selama ini sangat dijauhi Samson. Bahkan Delila sempat mencabut tiga helai rambut dari ubun2 Samson.

Ketika pertempuran terjadi, terlihatlah Samson yang terhuyung2 menghadapi serangan musuhnya, seakan kekuatannya hilang seketika. Sehingga akhirnya Samson dan pasukannyapun kalah dan bertekuk lutut pada musuhnya.

Cerita diatas mungkin sudah sering dan sangat familiar bagi kebanyakan kita, tapi fenomena ini sering terjadi berulang dalam kisah hidup manusia dari zaman ke zaman. Dimana seorang yang gagah perkasa dan tiada tandingnya, akhirnya jatuh bertekuk lutut `di sudut kerling wanita´ - meminjam bait lagu Sabda Alam yang termasyhur.
Benarlah apabila nabi mengatakan bahwa `wanita adalah tiang negara/rumah tangga, kalau baik wanitanya maka baik dan selamatlah negara/rumah tangga itu, sebaliknya kalau buruk moral wanitanya, maka kehancuran negara/rumah tangga itu sesungguhnya sudah di depan mata ... hanya soal waktu saja´

Sebagai contoh, tersebutlah seorang pejabat yang terkenal berperilaku terpuji dan menjadi panutan masyarakat. Semenjak awal meniti karir di pemerintahan selalu menjadi teladan dan mendapat penghargaan sebagai tokoh yang `bersih´ dan jauh dari KKN. Mendapat penghargaan camat terbaik se-propinsi, sebelum akhirnya dipromosikan menjadi bupati.

Mendapat penghargaan sebagai bupati teladan, sampai akhirnya dipromosikan menjadi walikota.

Pada saat itulah, sang istri mulai menggerogoti keteguhan hati sang pejabat untuk mulai berbuat sesuatu yang menyimpang. "Masa kita hidup sederhana terus sih Pa ? mama kan juga mau jalan2 ke luar negeri bersama ibu2 yang lain. Belanja di Singapur. Jalan2 ke Eropa. Anak2 juga perlu dibeliin kendaraan yang bagus"
"Iya Ma. Tapi kan kita bisa menabung dulu, nanti kalau uangnya cukup mama juga boleh jalan2 keluar negeri"
"Nanti kapan sih Pa ? Nunggu Papa pensiun ?" tanya istrinya sengit."Sekarang waktunya Pa ! Mumpung Papa ada kedudukan yang enak, posisi yang bagus, kan tinggal diatur saja sama para pengusaha itu. Supaya papa bisa membantu meloloskan kemauan mereka dan papa dapat imbalan yang besar"

Sehingga keteguhan prinsip dan iman si pejabatpun akhirnya runtuh oleh bujuk rayu istrinya sendiri, dan terjadilah korupsi demi korupsi yang awalnya dilakukan dengan takut2 tapi lama kelamaan menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Uang haram dari `mencuri´ uang negara, dipakai untuk menghidupi keluarga, sehingga mengalirlah darah2 ditubuh mereka sekeluarga membawa sari makanan dan minuman haram karna dibeli dengan uang yang haram. Mereka lupa bahwa tubuh manusia sesungguhnya diciptakan Allah dalam keadaan yang sebaik2nya dan hanya menerima sesuatu yang baik (halal dan baik) masuk kedalamnya.

Kalau tubuh dipaksa memakan dan meminum yang haram, maka penolakan dari tubuh akan menunjukkan dampaknya yang sangat buruk bahkan seringkali fatal....dan itu hanya soal waktu.

Jangan heran kalau pada saat mendekati pensiun, si pejabat mulai menuai hasil `makan makanan haram´ yang jadi kebiasaannya. Anak lelakinya meninggal karna OD, anak perempuannya hamil di luar nikah dan tidak ketahuan siapa yang akan bertanggung jawab untuk menikahinya.

Pada saat mengalami depresi yang berat, dokter memvonis si pejabat yang sudah pensiun mengalami komplikasi kesehatan dan gagal ginjal yang mengharuskan pengobatan intensif di rumah sakit luar negeri. Dialisis atau cuci darah setiap minggu harus dijalani dengan biaya yang tidak sedikit.

Kemalangan kembali menghampiri ketika istrinya yang depresi terkena stroke dan perlu perawatan intensif juga. Perlahan kekayaan yang dia kumpulkan bertahun2 berangsur2 habis untuk membiayai pengobatan. Dirumah mereka yang besar, hidup mereka justru bergantung pada kemurahan hati orang lain yang merawat mereka. Segala fasilitas mewah justru akhirnya para pembantu merekalah yang menikmati, sementara mereka melewati waktu2 mereka dengan melawan penyakit.

Seorang pejabat tinggi negara yang dijebak dengan perempuan, juga menjadi contoh lain bagaimana besarnya andil wanita dalam menentukan haluan kehidupan umat manusia.
Alangkah beruntungnya rumah tangga dan negara yang dipenuhi wanita yang baik.
Saya jadi ingat seorang kerabat yang tersenyum tulus berbias bahagia ketika dia menceritakan tentang keluarganya. "Saya benar2 merasakan jadi raja sekarang, karna istri saya benar2 jadi ratu yang bisa menempatkan diri dan bijak dalam mengatur internal rumahtangga saya. Figur hebat dan perkasa dengan multifungsinya. ..seorang istri, seorang teman berkeluh kesah, seorang ibu, seorang luar biasa yang dikaruniakan Allah dalam hidup saya ... yang melahirkan dan mendidik anak2 saya dengan akhlak budi pekerti yang mulia ... sosok yang berhak untuk sorga di dunia maupun di akhirat"

Ah ... semoga wanita2 di negeri ini menjadi wanita seperti istri kerabat saya, bukan menjadi Delila yang menjadi `musuh dalam selimut´ bagi Samson, untuk kemudian membawa semuanya pada kehancuran.(inc. me)

3.4.09

Manusia-manusia Malam

Wahai orang-orang yang terpejam matanya, Perkenankanlah kami, manusia-manusia malam menuliskan sebuah surat cinta kepadamu. Seperti halnya cinta kami pada waktu malam-malam yang kami rajut di sepertiga terakhir. Atau seperti cinta kami pada keagungan dan rahasianya yang penuh pesona. Kami tahu dirimu bersusah payah lepas tengah hari berharap intan dan mutiara dunia. Namun kami tak perlu bersusah payah, sebab malam-malam kami berhiaskan intan dan mutiara dari surga.

Wahai orang-orang yang terlelap, Sungguh nikmat malam-malammu. Gelapnya yang pekat membuat matamu tak mampu melihat energi cahaya yang tersembunyi di baliknya. Sunyi senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta. Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk,bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya. Aduhai kau sangat menikmatinya.

Wahai orang-orang yang terlena, Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu!! Yang setiap malam terpejam matanya, yang terlelap pulas tak terkira. Atau yang terlena oleh suasananya yang begitu menggoda. Kami tidak seperti dirimu!! Kami adalah para perindu kamar di surga. Tak pernahkah kau dengar Sang Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di surga itu ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan shalat pada saat manusia terlelap dalam tidur malam." Sudahkah kau dengar tadi ? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang yang mendirikan shalat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup mata dan hatinya.
Wahai orang-orang yang keluarganya hampa cinta, Kau pasti pernah mendengar namaku disebut. Aku Abu Hurairah, Periwayat Hadist. Kerinduanku akan sepertiga malam adalah hal yang tak terperi.
Penghujung malam adalah kenikmatanku terbesar. Tapi tahukah kau ? Kenikmatan itu tidak serta merta kukecap sendiri. Kubagi malam-malamku yang penuh syahdu itu menjadi tiga. Satu untukku, satu untuk istriku tercinta dan satu lagi untuk pelayan yang aku kasihi. Jika salah satu dari kami selesai mendirikan shalat, maka kami bersegera membangunkan yang lain untuk menikmati bagiannya. Subhanallah, tak tergerakkah dirimu ? Pedulikah kau pada keluargamu ? Adakah kebaikan yang kau inginkan dari mereka ? Sekedar untuk membangunkan orang-orang yang paling dekat denganmu, keluargamu ?
Lain lagi dengan aku, Nuruddin Mahmud Zanki. Sejarah mencatatku sebagai Sang Penakluk kesombongan pasukan salib. Suatu kali seorang ulama tersohor Ibnu Katsir mengomentari diriku, katanya, " Nuruddin itu kecanduan shalat malam, banyak berpuasa dan berjihad dengan akidah
yang benar." Kemenangan demi kemenangan aku raih bersama pasukanku. Bahkan pasukan musuh itu terlibat dalam sebuah perbincangan seru. Kata mereka, " Nuruddin Mahmud Zanki menang bukan karena pasukannya yang banyak. Tetapi lebih karena dia mempunyai rahasia bersama Tuhan". Aku
tersenyum, mereka memang benar. Kemenangan yang kuraih adalah karena do'a dan shalat-shalat malamku yang penuh kekhusyu'an. Tahukah kau dengan orang yang selalu setia mendampingiku ? Dialah Istriku tercinta, Khotun binti Atabik. Dia adalah istri shalehah di mataku, terlebih di mata Allah. Malam-malam kami adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai Tuhan.

Gemerisik dedaunan dan desahan angin seakan menjadi pernak-pernik kami saat mendung di mata kami jatuh berderai dalam sujud kami yang panjang. Kuceritakan padamu suatu hari ada kejadian yang membuat belahan jiwaku itu tampak murung. Kutanyakan padanya apa gerangan yang membuatnya resah. Ya Allah, ternyata dia tertidur, tidak bangun pada malam itu, sehingga kehilangan kesempatan untuk beribadah. Astaghfirullah, aku menyesal telah membuat dia kecewa. Segera setelah peristiwa itu kubayar saja penyesalanku dengan mengangkat seorang pegawai khusus untuknya. Pegawai itu kuperintahkan untuk menabuh genderang agar kami terbangun di sepertiga malamnya.
Wahai orang-orang yang terbuai, Kau pasti mengenalku dalam kisah pembebasan Al Aqso, rumah Allah yang diberkati. Akulah pengukir tinta emas itu, seorang Panglima Perang, Shalahuddin Al-Ayyubi. Orang-orang yang hidup di zamanku mengenalku tak lebih dari seorang Panglima yang selalu menjaga shalat berjama'ah. Kesenanganku adalah mendengarkan bacaan Alqur'an yang indah dan syahdu. Malam-malamku adalah saat yang paling kutunggu. Saat-saat dimana aku bercengkerama dengan Tuhanku.
Sedangkan siang hariku adalah perjuangan-perjuangan nyata, pengejawantahan cintaku pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terlena, Pernahkah kau mendengar kisah penaklukan Konstantinopel ? Akulah orang dibalik penaklukan itu, Sultan Muhammad Al Fatih. Aku sangat lihai dalam memimpin bala tentaraku. Namun tahukah kau bahwa sehari sebelum penaklukan itu, aku
telah memerintahkan kepada pasukanku untuk berpuasa pada siang harinya. Dan saat malam tiba, kami laksanakan shalat malam dan munajat penuh harap akan pertolongan-Nya. Jika Allah memberikan kematian kepada kami pada siang hari disaat kami berjuang, maka kesyahidan itulah harapan kami terbesar. Biarlah siang hari kami berada di ujung kematian, namun sebelum itu, di ujung malamnya Allah temukan kami berada dalam kehidupan. Kehidupan dengan menghidupi malam kami.
Wahai orang-orang yang gelap mata dan hatinya, Pernahkah kau dengar kisah Penduduk Basrah yang kekeringan ? Mereka sangat merindukan air yang keluar dari celah-celah awan. Sebab terik matahari terasa sangat menyengat, padang pasir pun semakin kering dan tandus. Suatu hari mereka sepakat untuk mengadakan Shalat Istisqo yang langsung dipimpin oleh seorang ulama di masa itu. Ada wajah-wajah besar yang turut serta di sana, Malik bin Dinar, Atho' As-Sulami, Tsabit Al-Bunani. Shalat
dimulai, dua rakaat pun usai. Harapan terbesar mereka adalah hujan-hujan yang penuh berkah. Namun waktu terus beranjak siang, matahari kian meninggi, tak ada tanda-tanda hujan akan turun. Mendung
tak datang, langit membisu, tetap cerah dan biru. Dalam hati mereka bertanya-tanya, adakah dosa-dosa yang kami lakukan sehingga air hujan itu tertahan di langit ? Padahal kami semua adalah orang-orang terbaik di negeri ini ? Shalat demi shalat Istisqo didirikan, namun hujan tak
kunjung datang.
Hingga suatu malam, Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani terjaga di sebuah masjid. Saat malam itulah, aku, Maimun, seorang pelayan, berwajah kuyu, berkulit hitam dan berpakaian usang, datang ke masjid itu. Langkahku menuju mihrab, kuniatkan untuk shalat Istisqo sendirian, dua orang terpandang itu mengamati gerak gerikku. Setelah shalat, dengan penuh kekhusyu'an kutengadahkan tanganku ke langit, seraya berdo'a : "Tuhanku, betapa banyak hamba-hamba- Mu yang berkali-kali datang kepada-Mu memohon sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi sedikitpun kekuasaan-Mu. Apakah ini karena apa yang ada pada-Mu sudah habis ? Ataukah perbendaharaan kekuasaan-Mu telah hilang ? Tuhanku, aku bersumpah atas nama-Mu dengan kecintaan-Mu kepadaku agar Engkau berkenan memberi kami hujan secepatnya." Lalu apa gerangan yang terjadi ? Angin langsung datang bergemuruh dengan cepat, mendung tebal di atas langit. Langit seakan runtuh mendengar do'a seorang pelayan ini. Do'aku dikabulkan oleh Tuhan, hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi yang tandus yang sudah lama merindukannya.
Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani pun terheran-heran dan kau pasti juga heran bukan ? Aku, seorang budak miskin harta, yang hitam pekat, mungkin lebih pekat dari malam-malam yang kulalui. Hanya manusia biasa, tapi aku menjadi sangat luar biasa karena doaku yang makbul dan malam-malam yang kupenuhi dengan tangisan dan taqarrub pada-Nya.
Wahai orang-orang yang masih saja terpejam, Penghujung malam adalah detik-detik termahal bagiku, Imam Nawawi. Suatu hari muridku menanyakan kepadaku, bagaimana aku bisa menciptakan berbagai karya yang banyak ? Kapan aku beristirahat, bagaimana aku mengatur tidurku ? Lalu kujelaskan padanya, "Jika aku mengantuk, maka aku hentikan shalatku dan aku bersandar pada buku-bukuku sejenak. Selang beberapa waktu jika telah segar kembali, aku lanjutkan ibadahku." Aku tahu kau
pasti berpikir bahwa hal ini sangat sulit dijangkau oleh akal sehatmu. Tapi lihatlah, aku telah melakukannya, dan sekarang kau bisa menikmati karya-karyaku.
Wahai orang-orang yang tergoda, Begitu kuatkah syetan mengikat tengkuk lehermu saat kau tertidur pulas ? Ya, sangat kuat, tiga ikatan di tengkuk lehermu !! Dia lalu menepuk setiap ikatan itu sambil berkata, "Hai manusia, Engkau masih punya malam panjang, karena itu tidurlah !!". Hei, Sadarlah, sadarlah, jangan kau dengarkan dia, itu tipu muslihatnya ! Syetan itu berbohong kepadamu. Maka bangunlah, bangkitlah, kerahkan kekuatanmu untuk menangkal godaannya. Sebutlah nama Allah, maka akan lepas ikatan yang pertama. Kemudian, berwudhulah, maka akan lepas ikatan yang kedua. Dan yang terakhir, shalatlah, shalat seperti kami, maka akan lepaslah semua ikatan-ikatan itu.
Wahai orang-orang yang masih terlelap, Masihkah kau menikmati malam-malammu dengan kepulasan ? Masihkah ? Adakah tergerak hatimu untuk bangkit, bersegera, mendekat kepada-Nya, bercengkerama dengan-Nya, memohon keampunan-Nya, meski hanya 2 rakaat ? Tidakkah kau tahu, bahwa Allah turun ke langit bumi pada 1/3 malam yang pertama telah berlalu. Tidakkah kau tahu, bahwa Dia berkata, "Akulah Raja, Akulah Raja, siapa yang memohon kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Ku ampuni. Dia terus berkata demikian, hingga fajar merekah.
Wahai orang-orang yang terbujuk rayu dunia, Bagi kami, manusia-manusia malam, dunia ini sungguh tak ada artinya. Malamlah yang memberi kami kehidupan sesungguhnya. Sebab malam bagi kami adalah malam-malam yang penuh cinta, sarat makna. Masihkah kau terlelap ? Apakah kau
menginginkan kehidupan sesungguhnya ? Maka ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan cahaya di sana, di waktu sepertiga malam. Namun jika kau masih ingin terlelap, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya, maka surat cinta kami ini sungguh tak berarti apa-apa bagimu. Semoga Allah mempertemukan kita di sana, di surga-Nya, mendapati dirimu dan diri kami dalam kamar-kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Semoga...

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Manusia-Manusia Malam

Friends *ThankU ;)