27.12.12

Sufi dan Suku

Sufi adalah istilah untuk mereka yang mendalami ilmu tasawwuf, yaitu ilmu yang mendalami ketakwaan kepada Allah swt. Yang sebagaimana seperti berdzikir. (sumber : Wikipedia)

dan 

Suku adalah bagian dari sesuatu, misalnya: suku bangsa, suku dinas, atau suku cadang (sumber : Wikipedia, juga)

tapi

bukan kedua kata itu yang saya mau bahas. Melainkan Sufi alias Suka film dan Suku alias Suka buku. Hehehehehheheheh.

Saya memang sukaaa banget nonton film, biasanya hari Jum'at, pulang kerja. Kadang nontonnya di Blitz, sekalian memanfaatkan Tukar Point dari Telkomsel (Tukar 100 point dapat 1 tiket nonton). Dan akhir-akhir ini semakin banyak saja film yang diangkat dari novel.

  
LIFE OF PI

Film yang ini saya nggak pakai baca novelnya dulu, maklum nggak punya :D, tapi filmnya bagus, ada lucunya, sedihnya, agak-agak berfantasi dan... akhirnya happy end (dan langsung kepengen beli bukunya).



Cerita bermula dengan seorang anak India yang sedang mencari jati dirinya lewat cara mendekatkan diri pada Tuhan, agak lucu sih melihatnya menyembah dewa, shalat sekaligus berdoa kepada Jesus pada hari yang sama. Orang tuanya mengatakan kalau sebaiknya dia hanya fokus pada satu agama.

Bagian lucu lain adalah ketika ia mencoba membuat teman-temannya memanggilnya dengan Pi (baca: Pay). Nama aslinya sih Piscine Molitor Patel, sedangkan teman-teman memanggilnya dengan Pissin Patel. Siapa juga yang mau dipanggil Pissin :P

Cerita bergulir ke masalah yang sebenarnya, yaitu ketika ayahnya memutuskan untuk menjual kebun binatang milik mereka dan pindah ke Kanada. Naahh di kapal itulah terjadi tragedi yang mengubah kehidupan Pi. Kapal mereka terkena badai, terbalik dan menenggelamkan seluruh penumpang, termasuk kedua orang tua dan saudara satu-satunya, juga awak kapal dan binatang-binatang yang ingin mereka bawa ke Kanada. Pi yang saat itu tidak sedang tidur, mengetahui kedatangan badai tersebut, dan ia berhasil melompat ke sekoci. Bersama seorang awak lain, tapi kemudian awak itu pun terjatuh ke dalam laut. Tinggallah Pi, orang utan, zebra dan seekor hyena tutul di dalam sekoci. 

Tapi hyena itu buas, dia membunuh zebra yang sudah terluka, lalu berkelahi dengan orang utan. Ketika Pi hampir terancam oleh hyena tersebut, tiba-tiba keluarlah seekor harimau dari terpal yang tertutup. Harimau bernama Richard Parker. 

Dan bagian-bagian inilah serunya, bagaimana Pi harus bertahan hidup di lautan bersama seekor harimau yang mengincar, aaahh serruuu sayang ah kalau diceritakan di sini :P

Scene selanjutnya nonton saja sendiri heheheheheh.  

5 CM

Buku ini saya baca sekitar 4 tahun yang lalu, sudah lupa, jadi harus baca ulang biar nyambung pas nonton filmnya.



Di goodreads, banyak banget komentar miring tentang buku ini. Tapi saya tetap suka, walaupun banyak yang bilang kalau buku ini agak 'maksa', kebanyakan Quote (iya sih), kebanyakan lirik lagu (bagian ini saya lompati hehe), terus dibagian akhir yang agak... &$#%@$ :D

Tapi walaupun begitu pasti pada suka kan dengan Quote-nya 5 CM?

“Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. 

Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
 
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..
Keep our dreams alive, and we will survive..

[5cm]”

Yang paling saya suka dari film ini yaa pas bagian hiking-nya, keren banget ih Ranu Kumbolo, apalagi pas di Mahameru, Samudera di atas awan. Subhanallah. Sayang, bagian Kalimati kurang di explore. Terus ada juga bagian yang bikin mata berkaca-kaca, yaitu pas Ian tidak sadar gara-gara tertimpa batu pas menuju puncak (Bagian-bagian lain yang kurang sreg, seperti pakai jins atau yang lainnya diabaikan saja :D)


Selesai nonton waktunya makaan, sekalian bahas film yang tadi ditonton plus tukeran buku, sambil kipas-kipas, yang ternyata Mall itu sudah mati AC selama tiga hari. Pulang dalam keadaan hujan dan jalanan sudah tergenang. Ah sesuatu banget deh pokoknya ketemuan kemarin :)

Nonton 5 cm bareng Nay Belo, 
itu tuuhh yang udah nutup Blog

24.12.12

Surat Untuk Sahabat Di 25 Desember

~oOo~

Sahabatku,

Tahun ini sudah 15 tahun kita berteman, itϋ berarti sudah 15 kali kamu merayakan natal. Dan selama itϋ pula aku tidak pernah sekalipun mengucapkan 'Merry Christmas' kepadamu. Padahal kamu sering mengucapkan 'Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir Batin' ketika Hari Raya Idul Fitri tiba. (Walaupun kamu tak tahu artinya hehe dan sebenarnya kata-kata itϋ juga 'salah')

Kamu pasti bertanya-tanya kenapa aku tidak memberikan ucapan kepadamu, apa kamu menganggapku egois? Tidak sahabatku. Ini bukan bagian dari keegoisan, tapi sikap, kalau boleh dibilang, eeee... berkaitan dengan aqidah.

Diluaran sana banyak muslim yang mengucapkan 'Selamat Natal', merasa perlu menjaga toleransi beragama. Sekarang aku ingin bertanya kepadamu ; Pernahkah aku melarangmu beribadah hanya agar kita bisa pergi dan have fun bersama? Pernahkah aku mencerca agamamu? Pernahkah aku mengganggumu ketika kamu sedang beribadah? Tidak pernahkan teman, itulah arti sesungguhnya dari Toleransi Beragama. Maaf, menurutku tidak mengucapkan bukan termasuk dalam intoleransi kok :)

Αϑα yang mengatakan kalau, "Apa salahnya mengucapkan? Hanya kalimat singkat yang sederhana." Teman, sekali lagi aku bertanya ; maukah kamu mengucapkan dua kalimat syahadat? Aku rasa pemeluk agama lain tidak sembarangan mengucapkan Syahadat (kecuali mereka benar-benar ingin menjadi mualaf).

Seseorang mungkin berkata ; "Mαŝα kalimat begitu aja haram, hanya Tuhan yang menentukan mana haram dan halal." Aku tersenyum mendengarnya. Teman, semua agama þunyα aturan, hukum, fiqh. Tuhan mengutus para Nabi dan Rasul untuk memberitahu mana yang haram dan halal, mana yang boleh dan tidak. Hmm... pengucapan met natal juga bagian dari itϋ :)

Aku sungguh tidak bisa memberikan selamat atas perayaan itϋ, apalagi kalau dikaitkan dengan kelahiran Nabi Isa (Jesus ƒor u). Dalam agamaku Nabi Isa terlahir ketika kurma sedang berbuah, di udara yang panas, lalu kenapa kamu merayakannya ϑi tengah salju? Dan lagi aku tak bisa mengucapkannya, karena itu ŝαмα saja dengan aku mengakui (takutnya aku membenarkan, secara tersirat) kalau Nabi Isa adalah Tuhan.

"Tapi aku mengucapkan Met Lebaran," katamu. Sayang, Lebaran kami rayakan sebagai ucapan syukur setelah kami berpuasa selama 1 bulan ϑi bulan Ramadhan. Jadi... tidak αϑα korelasinya dengan Natal, τöн menurut kalian natal itϋ perayaan ultah bukan? Jadi jangan katakan kalau aku unfair ya, sebab kamu pun tidak pernah mengucapkan 'Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW' :D

Nah, alasan-alasan itulah yang membuatku tidak memberikan selamat atas perayaanmu ini. Hmm baiklah, aku hanya akan mengatakan : Happy holiday my dearest friend, kiss n hug.

Ur bestie

NF

~oOo~

21.12.12

Everlasting Words


Hadist Rasulullah tidak hanya berlaku di zamannya, tapi juga valid sepanjang masa :

Akan tiba suatu masa di mana orang tidak peduli lagi terhadap apa yang ia peroleh, apakah haram atau halal. (HR Bukhari) :

Up to date bangetkan? Di masa sekarang begitu banyak yang mencuri, membunuh, merampok demi segepok uang. Ia menafkahi keluarganya dengan uang panas. Berkahkah hidupnya? Ibarat bukit yang digerus dan menunggu longsor lalu menghabisi semua yang ada dibawahnya. Harta yang haram tidak menyisakan apa-apa kecuali kerusakan. Terlebih untuk dirinya sendiri dan keluarga yang dicintainya.


Pernahkah kita menanyakan harga Oksigen di apotik ?
Jika blm tau, harganya +/- Rp 25rb/ltr.

Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di apotik ?

Jika blm tau, +/- Rp 9.950/ltr.

Tahukah bahwa
Udara yang kita hirup dalam satu hari 78% nya adalah Nitrogen. 21% nya Oksigen, sisanya karbondioksida, helium, metan, dan sebagainya.

Kisarannya

Dalam sehari manusia menghirup 2.880 ltr Oksigen & 11.376 ltr Nitrogen & jika hrs dihargai dg Rupiah, maka Oksigen & Nitrogen yg kita hirup akan mencapai

Rp.170 Jutaan/hr/manusia....

Jika kita hitung kebutuhan kita sehari Rp.170 jt, maka sebulan Rp.5,1M/org...

Orang yg paling KAYA pun tdk akan sanggup melunasi biaya nafas hidupnya , dan
Kabar Baiknya Adalah Allah memberikannya kepada kita secara GRATIS !

Masihkah kita belum mau BERSYUKUR???!!


'Everlasting Words'

Setelah waktu itu saya posting tentang Kotak Draft saya yang banyak isinya, ternyata... nggak semua orang seperti saya *yaealah*. Rata-rata yang komen bilang mereka nggak suka nge-draft / bikin tulisannya di Mic. Word bukan langsung di blog / ada juga sih yang nge-draft kaya dirikyu *tooooss* tapi katanya nggak sebanyak saya *tutupmuka*, malah kata Pak Zach saiah inih hobinya koleksi draft *pandang sinis ke pak Zach hehe*, padahal ada loh yang lebih banyak dari saya, ituu Rohis Facebook sampe 643 draftnya :P

Dan setelah postingan itu ada beberapa sih yang sudah saya delete :D. Selebihnya masih sayang. Nah daripada disayang-sayang, mendingan saya post saja yaaa....


Seorang ahli bijak berkata, "Aku mencari sepuluh hal pada sepuluh tempat, ternyata aku memperolehnya pada sepuluh tempat yang lain, yaitu :
  1. Aku mencari ketinggian derajat dalam kesombongan, tetapi aku menemukannya dalam ketawadhu'an.
  2. Aku mencari puncak ibadah dalam shalat, tetapi aku menemukannya dalam sifat wara'.
  3. Aku mencari kesenangan dalam menumpuk harta, tetapi aku menemukannya dalam zuhud.
  4. Aku mencari pelita hati dalam shalat pada siang hari, ternyata aku menemukannya dalam shalat Tahajjud pada malam hari.
  5. Aku mencari cahaya penerang untuk hari kiamat dalam kedermawanan dan kemurahan hati, tetapi aku menemukannya dalam kehausan saat berpuasa.
  6. Aku mencari kemudahan untuk dapat melintasi sirath (titian surga) dengan cara berqurban, ternyata aku menemukannya dalam sedekah.
  7. Aku mencari keselamatan dari siksa neraka dalam hal yang diperbolehkan, ternyata aku mendapatkannya dalam menghindari keinginan hawa nafsu.
  8. Aku mencari kecintaan terhadap Allah dengan cara meninggalkan keduniaan, ternyata aku menemukannya dalam berdzikir.
  9. Aku mencari kesentosaan dalam bergaul dengan masyarakat, ternyata aku menemukannya dalam uzlah (pengasingan diri).
  10. Aku mencari cahaya hati dalam berbagai nasihat dan membaca Al Qur'an, ternyata aku menemukannya dalam bertafakur dan menangis di hadapan Allah pada malam hari."


Sufyan Ats-Tsauri berkata : "Orang fakir yang ridha dengan kefakirannya berarti telah memilih lima hal yang terpuji. Sedangkan orang kaya yang bangga (sombong) akan kekayaannya berarti telah memilih lima hal yang tercela.

Kelima hal terpuji pilihan orang fakir tersebut yaitu :
  1. Ketenangan jiwa
  2. Ketentraman hati
  3. Konsentrasi beribadah kepada Tuhannya
  4. Kemudahan dalam hisab (di akhirat)
  5. Derajat yang tinggi (di surga)
Adapun kelima hal tercela pilihan orang kaya itu :
  1. Kelelahan diri dalam memburu harta duniawi
  2. Menyibukkan hatinya dalam urusan duniawi semata
  3. Mengabdi kepada duniawi
  4. Kesulitan dalam hisab
  5. Derajat yang rendah"

Utsman bin Affan berkata :

1. Kesedihan dalam urusan dunia dapat menggelapkan hati.
2. Kesedihan dalam urusan akhirat dapat menerangi hati.
 

#Uhuk itu sebagian kecil dari isi Kotak Draft saya, semoga ada ibrahnya :D

Salam.

17.12.12

Aku tidak suka hujan

Aku tidak suka hujan. Hanya mengingatkanku pada ibu yang menangisi ayah. Saat itu hujan lebat, ayah justru keluar rumah, tak pernah kembali. Ibu ingin mencari, tapi hujan menghalangi.

Aku tidak suka hujan. Karena hujan membuat rumahku basah. Sebenarnya bukan rumah kami, tapi rumah kontrakan yang sudah bertahun-tahun kami huni. Bocor. Si pemilik rumah tidak ingin memperbaiki. Di rumah ini pun tidak ada yang memperbaiki. Ibu tak bisa. Aku tak berani. Adik, berjalanpun dia masih belum lancar. Hujan di luar, hujan pula di dalam.

Aku tidak suka hujan. Suara gunturnya menakutkan. Petirnya berkilat laksana ingin menyambar siapa saja yang berada di dekatnya. Adik menangis ketakutan. Ibu sibuk menadahkan air dengan ember sambil mengepel lantai yang sudah terlanjur tergenang.

Aku tidak suka hujan. Membuatku semakin cepat lapar, padahal jatah makanku cuma dua kali sehari.

Aku tidak suka hujan. Selimut kami sangat tipis, ukurannya kecil. Tersingkap ketika aku tidur karena ibu menariknya lebih untuk menutupi tubuh adik. Aku meringkuk kedinginan.

Aku tidak suka hujan. Cucian tetangga jadi lama kering, itu artinya upah mencuci ibu jadi terlambat. Padahal tiap sennya sangat kami butuhkan untuk menyambung hari. Terpaksalah jatah makanku dikurangi.

Aku tidak suka hujan. Aku tidak bisa bermain di luar. Terperangkap dalam petak yang sempit. Tak ada tivi, hiburanku hanya adik, dan tetesan air dari lubang di atap.

Tuhan, apakah aku salah karena tidak suka hujan? Maafkan aku. Kataku lirih sambil memegangi perut yang sedari pagi belum terisi.

14.12.12

Sinopsis Rembulan Tenggelam Di Wajahmu dan Partikel

Di postinganku ini ada yang menanyakan sinopsisnya, oke lah singkat aja ya, sekalian deh sama novel Rembulan tenggelam di wajahmu ^_^

 

Alkisah seorang pria kaya yang sedang sakit parah di ranjang rumah sakit, kedatangan 'sesosok' tamu. Tamu yang mengajaknya menengok masa lalu sambil menjawab 5 pertanyaannya.

Ternyata masa lalu yang dimiliki pria kaya itu penuh dengan kenangan pahit.

Masa kecilnya yang menyakitkan di panti menimbulkan pertanyaan; kenapa ia harus tinggal di sana dan mendapat perlakuan buruk dari pengelola panti?

Juga pertanyaan siapa yang membakar tempat tinggal dan merenggut kedua orang tuanya ketika ia masih dalam buaian. Lalu kenapa seorang wanita yang sangat dicintainya pun akhirnya meninggal ketika mengandung anak mereka. Semakin lama ia hidup semakin ia mempertanyakan kebaikan Tuhan kepadanya. Hidup ini tidak adil. Begitulah hujatannya kepada langit.

Hiburannya hanya rembulan. Setiap malam sepulang mengamen ia akan memanjat atap rumah orang dan duduk di atasnya sambil memperhatikan rembulan. Bahkan ketika sudah mulai sukses, kebiasaannya itu tidak pernah berhenti. Dari atas bangunan tinggi (ia ikut andil dalam membuatnya) ia menyempatkan diri untuk menatap rembulan. Dari bangku di balik kaca tebal di bangunan tertinggi yang juga sukses ia buat, ia akan menatap rembulan, dan dari tempat tidur di rumah sakit, ia juga masih melihat rembulan.

Kehadiran tamu itu membuka tabir lima pertanyaan misterius yang terus menggelayuti pikirannya. Berkali-kali ia tercengang mendapati kenyataan bahwa semua kejadian dalam hidup bersinggungan satu sama lain. Pria yang membakar rumahnya? Ternyata pernah akrab dengannya. Istrinya? Ternyata mempunyai satu garis penghubung dengannya. Dan banyak hal lain yang membuatnya tersadar bahwa tidak semua yang ia pikirkan itu benar.

Buku ini tidak sampai membuat saya menangis sih, tapi buku ini buku bagus (tentu aja buktinya best seller hehe). Tere liye menyelipkan banyak pesan tanpa terkesan menggurui.

Membaca buku ini saya jadi teringat salah satu ayat dalam Surat Ar Rahman : Balasan kebaikan adalah kebaikan pula. Atau ayat lain di surat lain yang berbunyi : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya.”

Pelajaran moral : Terkadang kita perlu orang lain untuk membantu kita menemukan hikmah dari setiap kejadian yang ada, karena bisa jadi pikiran kita tertutupi oleh ego yang mengeruhkan.


Novel ini juga alurnya maju mundur. Diawali dengan Zarah yang berada di Kalimantan sebagai sukarelawan mengurus orang utan.

Lalu setelah itu alur menjadi mundur. Menceritakan Zarah kecil yang hidup di sebuah desa, ayah Zarah seorang yang bisa dibilang eksentrik. Terobsesi dengan tanaman khususnya jamur, dan semakin berobsesi sampai mengorbankan kariernya sebagai dosen di sebuah universitas di Bandung. Zarah kecil tidak disekolahkan, kata ayahnya pendidikan yang ia terapkan lebih baik dari sekolah manapun. Terbukti memang, ketika akhirnya Zarah memutuskan untuk sekolah, ia langsung diterima di sebuah SMA, dengan kata lain Zarah tidak perlu melewati jenjang SD atau SMP.

Zarah dewasa mempunyai satu cita-cita, yaitu mencari keberadaan ayahnya. Ayah yang telah pergi meninggalkan keluarga karena dituduh sesat dan gila akibat obsesinya kepada jamur yang lambat laun mengarah ke alien, sekaligus merumuskan manusia pertama.

Dengan berbekal pelajaran sewaktu bersama sang ayah, Zarah menelusuri tempat-tempat yang sekiranya dapat mempertemukan ia dan ayah. Bukit Jambul yang terkenal angker sampai ke Glastonbury ia jalani, namun ayahnya tidak ada di sana. Pencariannya itu justru membuahkan hal-hal baru yang tidak pernah ia duga.

Sampai novel ini tamat, Zarah tetap belum menemukan ayahnya.... *pleasee lend me another Supernova :D

Kalau boleh dibilang saya agak jatuh cinta nih dengan buku ini *makasih yaa yang udah minjemin hehe*, bahasanya 'pintar', kadang lucu, apalagi pas adegan Zarah harus berkubang demi mendapatkan poto singa *mengingatnya aja saya masih mengulum senyum*, fyi, Zarah bekerja sebagai wildlife photographer, itu tuuh yang moto-moto satwa liar. Tapi ada juga bagian-bagian yang menurut saya 'Dont try this at home'....

Pelajaran moral : Gigih mencari apa yang kita yakini. Tidak sombong kepada alam, karena alam telah ada sebelum kita, dan sesuatu yang kita butuhkan dapat kita cari di alam sekitar.

Sambungan dari : http://tinyurl.com/cu3dvlf :P

12.12.12

Aku sebotol madu


Siapa yang tidak mengenalku? Aku adalah cairan berwarna emas mengilap, tidak mengenal basi atau expired, bisa diminum kapan saja dan oleh siapa saja. Aku berasal dari lebah yang namanya tertulis di sebuah surat dalam kitab suci, An Nahl. Aku obat yang menyembuhkan.

Kini, semakin banyak variasiku.

Aku dikemas dalam botol plastik atau botol beling dalam segala ukuran. Aku dapat diambil langsung dari hutan atau kau hanya tinggal menjulurkan tangan di etalase pertokoan.

Rasaku maniiiss… kau pasti suka. Apalagi sekarang aku dicampur dengan bahan lain. Kurma, buah, kayu manis, minyak zaitun atau habatussauda.

Ah berbicara masalah kayu manis, aku teringat dengan petualanganku hingga sampai ke tangan seseorang.

Jadi ceritanya begini, aku dibeli di sebuah toko dalam suatu Mall di Ibukota. Yang membeli memilih aku dengan campuran kayu manis. Lalu ia membawa kami (aku dan si kayu manis), dibungkusnya kami dalam stereofoam dan sampul coklat tebal. Keesokan harinya orang tersebut membawa kami ke jasa kurir, berniat mengirimkan kami ke seberang pulau. Namun ternyata pegawai kurir menolak, katanya kami berbahaya. Aku? Si madu dikatakan berbahaya? Kata pegawai itu lagi, cairan harus dikemas dalam peti kayu atau dikirim lewat darat. Ooo ternyata cairan itu berpotensi menyebabkan ledakan di dalam pesawat.

Jadilah kami ditolak :(

Beberapa hari kami teronggok di meja, bahkan orang itu tidak repot-repot membuka kemasan kami, mungkin ia berharap kami tetap dikirim. Dan… harapannya terkabul! Akhirnyaa kami berhasil dikirim juga, eit tapi tidak naik pesawat, kami hanya dikirim ke luar kota yang masih di dalam pulau Jawa. Tapi itu bukan masalahkan? Yang penting kami tetap bisa dikonsumsi hihi.

Yup, setelah tiga hari kami sampai juga ke tujuan. Dengan hati-hati seseorang membuka bungkusan kami. Bismillah, menggunakan sendok ia menyesap kami. Aahh senangnya dapat meluncur di kerongkongan orang tersebut. Tidak berapa lama kami sudah sampai di lambung dan… whalaah hanya dibutuhkan beberapa menit untuk mengolah, yaa mudah sajakan menggerusku, toh aku bukan daging yang dapat merepotkan lambung hihi. Setelah itu aku siap diedarkan kembali ke organ-organ lain, hmm… moga aku berkhasiat yaa…;)


8.12.12

Crop Circle, Partikel dan Dee

Postingan ini gara-gara seseorang yang meminjamkan saya bukunya Dee yang berjudul Partikel. Setengah memaksa dia mengirimkan 2 buah buku, Partikel nya Dee dan Rembulan Tenggelam Di Wajahmu nya Tere Liye, ya sudahlah dengan terpaksa saya terima saja kedua buku itu *hehe kalau dia baca ini pasti pundung :P.

Terus habis itu ditanyain melulu lagi, "Udah selesai?" Bawel kan tuh orang *beneran pundung dah dia :D

Tapi ternyata buku ini memang bagus kok, 3 jempol deh buat Dewi Lestari a.k.a Dee yang sudah membuat Supernova (walaupun ada beberapa pembahasan yang membuat saya mengernyitkan dahi). Tidak sia-sia Dee 'mengandung' Partikel selama 8 tahun, karena hasilnya sangat oke. 

Dalam novel yang tebalnya sekitar 500 halaman ini, begitu banyak hal yang bisa diambil, saya sampai beberapa kali google untuk mengetahui gambaran dari kata-kata di dalam novel itu, contohnya seperti : Fungi, Crop Circle, Stonehenge, Iboga atau Obsidian, semuanya terdengar kurang familiar. Mungkin itu salah satu alasan yang membuat saya ingin membaca karya-karya Dee yang lain. Menambah cakrawala ilmu, yang dalam novel ini dikaitkan dengan keberadaan Alien.

Yup! Alien. Kita tidak bisa menutup mata bahwa diluar sana ada banyak kumpulan orang yang terobsesi dengan keberadaan Alien, seperti halnya banyak juga orang yang terobsesi akan Iluminati dan teman-temannya (termasuk saya yang kadang suka curious pula).

Membicarakan Alien, kita akan dihadapkan dengan Crop Circle. 
Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris: Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. (Wikipedia)
Nah, di Partikel tertulis kalau Crop Circle itu mengandung medan magnet, dan bentuknya sangat rapi, tidak terlihat bekas injakan kaki-kaki manusia di sekitar Crop Circle,  which is mereka -yang menganggap Alien itu ada- bersikukuh kalau ini bukan buatan manusia.

jejak Crop Circle

Hmm... kalau kamu sendiri, bagaimana melihat fenomena ini?




Bisa juga sih manusia membuatnya, tapi tidak dalam tempo semalam, (katanya) pola yang dibuat pun tidak serumit Crop Circle yang asli.

kalo ini Crop Circle beneran atau... Hoax? :D

Nah, pertanyaan kumulatifnya adalah : Apa kamu percaya kalau Alien itu ada? :D

Baca ini juga :

5.12.12

The Casual Vacancy by J.K. Rowling

Kata orang kalau ingin menulis dengan baik harus membaca dengan baik pula. Hmm baiklahh saya (kembali) membaca. Lihat-lihat di website BukaBuku.com ternyata bukunya JK Rowling yang terbaru sudah Ready Stock. Log in dan langsung memesan, besok paginya sudah sampai, ihs cepat banget deh. Udah gitu agak surprise ketika dibuka eeh ternyata ada Tote Bag dan Key Chain nya, padahal kalo beli di tempat lain yang dapat dua merchandise itu hanya yang beli pas PO bukan ketika Ready Stock. Makasih BukBuk... ƪ(♥•*⌣*•♥)ʃ


By the way, pastinya sudah tahu dong siapa JK. Rowling itu? Dia adalah penulis dari serial Harry Potter.Tapi kali ini cerita yang disuguhkan bukanlah tentang dunia sihir atau khayalan imajinatif seperti itu, melainkan tentang kehidupan politik-bertetangga-hubungan-anak-orang-tua di sebuah kota kecil di Inggris, dan novel ini pun untuk Dewasa, bukan novel Remaja seperti HarPot.

Novel ini bertolak belakang banget deh dengan kehidupan si Harry. Menurut saya The Casual Vacancy ini lumayan berat (baik dari isi dan ketebalan), beda sekali dengan My Stupid Boss atau Pocong juga pocong (ya iyyalaah :D), tapi karena sedang bertekad untuk melahap buku, jadi buku setebal 593 halaman ini saya habiskan dalam beberapa hari ( (◑﹏◐) kalau baca Al Qur'an aja lama banget *jitak diri sendiri* )


 ~ Perebutan Kursi Kosong ~
Cerita bermula ketika seorang Dewan Kota meninggal dunia secara mendadak. Yang ternyata kematiannya itu menjadi awal baru dari kehidupan kota tersebut. Begitu banyak kepura-puraan di kota itu, orang-orang yang tersenyum tetapi dalam hati mengutuk orang yang berdiri dihadapannya. Anak-anak yang diam saja atas perlakuan orang tuanya, namun dalam hati mereka membenci orang tuanya itu, bahkan muak dan berhasrat untuk menjatuhkan mereka. Hubungan antar tetangga di kota kecil yang indah -layaknya gambaran kota dalam dongeng- sebenarnya tidak seindah itu, justru bagai lahar yang bisa tiba-tiba menyembur dan menghancurkan apa pun yang menghalanginya. Dan Barry Fairbrother si orang yang meninggal tersebut adalah pembuka jalan bagi lahar-lahar itu.

Kematiannya meninggalkan sebuah kursi kosong di Dewan Distrik Kota, yang tanpa menunggu lama menjadi ambisi bagi orang-orang di sekitarnya. Beberapa orang berusaha menggantikan Barry yang peduli dan tulus, tapi orang-orang tersebut justru dijatuhkan dengan postingan-postingan singkat di milis resmi Dewan Kota, Barry berubah menjadi 'hantu' yang bahkan semasa hidupnya pun telah membuat jengkel pihak lawan.
Dan dengan apik JKR menutup cerita ini dengan kematian pula, kematian seseorang yang punya andil dalam kematian Barry Fairbrother di awal kisah.

Yah gitu deh sinopsis singkat dari buku ini. Terkadang saya gemas membacanya, ketika sampai di bagian anak vs orang tua, betapa mereka (anak-anak itu) begitu impolite. Terkadang saya tertawa ringan karena celotehan-celotehan yang tertahan, menggeleng-gelengkan kepala dan... terkadang berhenti karena harus mengerjakan hal-hal lain :P

Humm... saya suka alurnya, walaupun tidak terlalu jauh berbeda dengan novel Inggris kebanyakan. Tapi saya tetap takjub dengan cara JKR menghubungkan semua tokoh dalam novel ini.

Salah satu pelajaran moralnya adalah : kita harus benar-benar mendengar, agar bisa menjadi pembicara yang baik.


3.12.12

Sepertinya ada yang aneh dengan mereka

Aku sedang merasa aneh, atau lebih tepatnya aku merasa kalau mereka itu aneh. Bagaimana tidak, mereka sering mengatakan kalau aku ini galak, menyebalkan, tidak bisa diajak berteman dan... pemalas! Tapi... mereka selalu saja memanggilku, mengajakku ngobrol dan bercanda, membawakan aku makanan. Nah mereka aneh kan? Mereka kan yang aneh, bukan aku!

Dan hari ini, kata-kata itu kembali aku dengar. Salah satu dari mereka memanggil, tapi tidak ku hiraukan, lalu dengan lantang orang itu berkata, "Huh dasar sombong. Jutek banget sih!" Aku diam saja, lalu melengos. Malas saja melihat tampangnya yang gusar karena tidak ku tanggapi.

Tapi kegusarannya itu tidak lama, karena beberapa saat kemudian dia datang menemuiku, sambil membawakan makanan! Nah kan orang itu aneh. Tadi sebal denganku tapi kemudian dia bersikap baik. "Silakan dimakaan, kamu kan suka ini." Katanya sambil menyodorkan makanan ke dekatku. Tapi (lagi-lagi) aku hiraukan, sebenarnya karena aku sedang enggan untuk makan. Apakah aku pemalas? Hmm... mungkin iya. Ah biar saja, memangnya itu masalah untuk mereka?

"Kamu harus makan, kalau tidak makan nanti kamu sakit. Kami juga yang repot, tahu!" Kata orang yang lain lagi.

Wah iya juga ya, kata-katanya membuatku tersadar kalau aku bisa saja merepotkan. Eeee... iya deh aku makan, tapi setelah itu jangan ajak aku bermain ya, aku sedang tidak selera.

"Naah gitu doong, kucing pintar, makan yang banyak yaa... jangan judes-judes doong, jangan galak, kami kan menyayangimu."

Dan mereka mendekat, kembali mengelusku, duh dasar aneh.

~the end~

Friends *ThankU ;)