28.11.12

Berapa banyak isi kotak Draftmu?

Sudah asyik-asyiknya menulis eeh tahu-tahu timbul perasaan kalau tulisan itu nggak oke atau belum tepat di publish, akhirnya hanya teronggok di kotak Draft. Selalu begitu, selalu begitu dan selalu begitu sampai suatu saat... ternyata sudah banyak sekali Draft di kotak itu.

Pernahkah kamu merasa demikian? Karena aku sedang mengalaminya :D
See, ada 78 postingan yang masih berbentuk draft, whuaaa kapan yaa di publish? Mau di publish atau nggak nih???

Sebenarnya apa sih ya yang menyebabkan itu tulisan cuma nangkring di kotak Draft? Hmm setelah aku pikir-pikir sepertinya karena....

  1. Tiba-tiba dapat ide mau menulis sesuatu, tapi kemudian mood berubah alias sudah nggak mood.
  2. Niatnya mau bikin stok postingan tetapi kurang bahan, atau tiba-tiba harus melakukan sesuatu yang lebih bersifat urgent, pas besok-besoknya mau dilanjutin eeh udah lupa apa yang mau ditulis :D
  3. Udah selesai nulis, eeh pas dibaca ulang kok ternyata nggak banget ya? Ya udah save aja dan menunggu ilham berikutnya. Tapi yang ada bukannya si ilham yang datang malah si malas yang muncul.
  4. Merasa tulisan yang udah dibuat nggak cocok dengan moment, misal mau bikin postingan tentang Prediksi Piala Champion, ternyata Piala Championnya baruuu aja selesai 2 detik yang lalu.
  5. Nggak enak dengan orang lain, takut orang lain merasa tersinggung/marah/dsb dengan postingan kita.
  6. Tadinya mau curhat, berkeluh kesah masalah pribadi, tapi pas dipikir-pikir... nggak jadi deh, ujung-ujungnya di save aja.
  7. Meng-copas kode html suatu widget, niatnya biar suatu saat bisa dipakai lagi dan nggak perlu susah-susah searching di google :P

Apa lagi yaa kira-kira alasannya?

Kalau kamu sendiri, berapa banyak tulisanmu yang berakhir di kotak Draft?



"Seorang penulis yang menunggu kondisi ideal untuk bekerja 
akan mati tanpa menorehkan sepatah kata pun di atas kertasnya."

~ E.B. White ~
..

27.11.12

Sepotong Roti Untuknya


Ya Tuhan, berikanlah aku roti hari ini, roti itu Tuhan. Dari jauh Denis menatap ke arah roti-roti yang baru saja diletakkan di etalase toko. Pelayan yang melakukannya sempat memandang ke luar jendela, melihat Denis, tapi hanya sekilas saja karena setelah itu ia sibuk menata roti yang masih panas di pinggan-pinggan kaca dalam etalase. 

"Nis, ayo." Teguran Firman membuyarkan lamunan Denis, rasa lezat yang seolah sedang ia kecap tiba-tiba sirna. Mereka kembali berjalan, menyusuri trotoar. 

"Kak, hari ini kita jualan dimana?" Tanyanya sambil terus menenteng tas besar. Tangannya sudah mulai sakit karena beban yang ditimbulkan dari tas itu. 

"Di depan sana sedang ada pasar pagi Nis, kita nge-gelar di situ saja." Jawab Firman yang juga menenteng sebuah tas yang tak kalah besar.

Semoga hari ini laku banyak, biar aku bisa beli roti. Spontan wajah Denis menoleh ke toko tadi, rasa lezat kembali menyapa lidahnya, turun menuju tenggorokan dan berakhir dengan perut yang berbunyi. 

"Kamu lapar?" Firman menghentikan langkah, suara perut Denis terdengar olehnya. 

Denis mengangguk, roti itu benar-benar memenuhi pikirannya. 

"Duh Denis kenapa nggak bilang? Kan bisa makan di rumah. Eemm... Tunggu sebentar ya." Firman melihat sekitar lalu berlari ke arah warung kecil yang terletak di lorong di antara toko-toko, tidak lama ia kembali dan menyodorkan sesuatu kepada Denis, "Nih, pegang saja dulu, dimakannya nanti kalau kita sudah sampai pasar pagi ya. Yuk cepat." 

Denis menerima kantong plastik itu, membukanya sebentar lalu menyusul langkah kakaknya. Aku nggak mau roti ini kak, aku maunya yang... Hhh.

☼☼☼

Sesampainya di pasar pagi, Denis membantu Firman menggelar barang dagangan mereka, hari libur seperti ini lebih dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima untuk menjual beraneka barang, dengan harapan orang-orang yang sedang berolahraga atau hanya sekedar menikmati udara pagi, sudi melihat-lihat yang mereka jajakan dan akhirnya tertarik untuk membeli. 

"Kak, aku ke sana dulu ya." Tidak jauh dari tempatnya menggelar dagangan, dilihatnya seseorang yang sedang menerbangkan pesawat. Penjual lain yang mendemokan barang dagangannya. 

"Iya, tapi jangan jauh-jauh ya Nis." 

"Iya Kaak." Denis berlari, roti di tangannya digenggam kuat-kuat agar tidak terjatuh. Tapi kemudian larinya terhenti, ia menoleh ke bawah pohon dan melihat seorang anak laki-laki sebayanya yang sedang merintih kesakitan. 

"Aduuhh, perutkuu.... " 

Denis mendekat. "Kamu kenapa?" 

"Perutku sakiitt. Aduuhh." 

"Sakit kenapa?" Tanyanya lagi. 

"Aku belum makan, sudah dua hari." Anak itu meremas perutnya, bulir-bulir air mata turun dari matanya yang tertutup. 

Tampak Denis berpikir sebentar, matanya bergantian memandang anak itu dan roti di tangannya, "Nih untuk kamu," Ia menyodorkan roti tapi kemudian ia tarik kembali, "Tapi aku minta sedikit ya, aku juga lapar." Ia tersenyum lebar, memamerkan gigi putihnya yang tersusun rapi. 

Anak itu membuka mata, memperhatikan Denis yang membuka bungkus roti, memotong sedikit dan menyerahkan sisanya kepadanya. 

"Nih ambil."

Ia menerima uluran tangan Denis dan segera saja melahap roti itu."Makasih."

Denis tersenyum, "Oh iya, ini ada uang, bisa untuk beli minum." Ia merogoh kantong celana lalu menyerahkan dua lembar uang seribu rupiah yang diberikan ayahnya sebelum mereka pergi. "Sudah dulu ya aku mau melihat pesawat." Denis meninggalkan bocah itu, yang masih tidak percaya dengan sikapnya. 

☼☼☼


"Alhamdulillah Nis, hari ini kita laku banyak." Langkah mereka sore itu lebih riang, tas di tangan Denis pun lebih ringan daripada tadi pagi. "Oh iya, kita mampir dulu yuk ke situ." Denis terkejut mendengar kata-kata Firman. "Kenapa Nis?" 

"Ke toko itu Kak?" 

"Iya, maukan?" 

Denis tidak menjawab, ia hanya tersenyum, bola matanya berbinar.

Humm tentu saja kamu mau karena itu harapanmu beberapa hari ini, maafin kakak ya Nis karena baru bisa membelikannya sekarang. Kamu hebat Nis, apalagi sikapmu tadi pagi. Firman merangkul adiknya, menuntunnya memasuki toko roti dan membiarkan Denis berlama-lama memilih roti yang diinginkannya.



24.11.12

In every disability there is ability : Raffi Deaf


Kapan itu aku menonton acara Satu Jam lebih Dekat di salah satu TV swasta, saat itu bintang tamunya adalah anak-anak belia yang prestasinya sungguh memukau, istilah sekarangnya Bombastis - cetar - membahana gitu deh.

Kalau tidak salah bintang tamu yang pertama bernama Raffi Abdurahman Ridwan, dia adalah designer termuda di Indonesia. Ibundanya mengatakan kalau Raffi adalah seorang tuna rungu sejak lahir. Awalnya kedua orang tuanya tidak mengetahui kalau Raffi tidak bisa mendengar, di bulan ke-4 keduanya mencurigai kalau ada yang tidak beres dengan Raffi, lalu mereka mencoba memecahkan balon ketika ia sedang tidur, sampai balon ke sepuluh Raffi tetap tidak bereaksi alias masih 'sleeping beauty'. Dan dokter menyatakan kalau ia tuna rungu.

Tetapi itu tidak mengecilkan hati kedua orang tuanya, mereka tetap merawat Raffi dengan cinta kasih. Di usia 2 tahun Raffi mulai menunjukkan bakatnya, ia senang menggambar. Dan di usianya yang ke 3 tahun Raffi kecil yang sangat menyukai film Little Mermaid mulai mendesign pakaian, alasannya simple : karena ia melihat sang Putri Duyung berpakaian sangat minim, jadi ia ingin membuatkan pakaian untuk putri tersebut.


Bakat Raffi di dukung penuh oleh kedua orang tuanya, Raffi pun semakin menjejaki dunia fashion. Dari mulai hanya sekedar melihat peragaan busana sampai berkolaborasi dengan desainer lain untuk menggelar fashion show.

Raffi's debut

Fashion Indonesia di Melbourne

Kini Raffi yang berumur 10 tahun sepertinya semakin memantapkan cita-citanya untuk Go International. Kekurangannya tidak membuatnya minder, ia pun tidak menutupi kekurangannya itu, di blognya dia menulis : 
In this silent world I'm in. I can still find ways to change those missing sounds into a colorful world of drawings. That's what keeps me going. I'd be really happy if you just appreciated my art.
Fiuhh, orang-orang seperti Raffi ini sangat bisa memotivasi kita (terutama diri sendiri) untuk tidak mengeluh dengan kekurangan yang kita punya. Karena di setiap kekurangan pasti ada kelebihan yang di selipkan Tuhan. Tidak mengeluh, tidak protes, justru harus mencari sisi positif dari hal tersebut, karena bukankah yang menurut kita sempurna, belum tentu sudah sempurna di mata Sang Pencipta.

Dan tidak juga menghina orang lain yang (menurut kita) kekurangan, karena bisa jadi orang yang kita hina itu lebih baik dari kita ( 49 : 11 ).

Salam ^___^

22.11.12

Ketika Uang Berkuasa

Saya lagi galau nih temans, tapi galaunya bukan urusan cinta-cintaan dan sebagainya, tapi lebih ke galau dengan perusahaan BUMN milik Pemerintah.

Humm *tarik napas*, saya kok melihat kalau perusahaan-perusahaan besar kadang tidak efektif dalam penerapan peraturan ya. 

Contoh kasus, masalah tender. Sebuah perusahaan BUMN yang mengadakan tender, telah membuat peraturan dan persyaratan yang harus ditaati dan dipenuhi oleh peserta tender, namun di kemudian hari, ternyata persyaratan-persyaratan itu tidaklah cukup untuk memenangkan tender. Tetap saja ada Uang yang bermain di belakangnya. Yang lebih menyesakkan adalah ketika mengetahui kalau pemenang tender itu merupakan perusahaan yang justru tidak memenuhi persyaratan tender. Tidak Fair kan?  Bukannya di diskualifikasi eeh justru perusahaan itu keluar sebagai pemenang pertama, alias mendapatkan project paling banyak. Konyol!!

Masih membicarakan tender, ada juga perusahaan besar yang telah menetapkan jadwal tender dari jauh-jauh hari, tapi ketika sudah due date, mereka memberitahukan bahwa pelaksaan tender di undur. Alasannya? Ada perusahaan yang protes karena tidak di undang dalam tender tersebut. Wew sejak kapan suatu perusahaan nasional bergantung kepada calon mitranya? Lagi-lagi beberapa orang mengaitkan hal ini dengan : Uang. Si perusahaan yang protes, 'mengadu' ke jajaran Direksi dan....... tebak sendirilah.

Di daerah Indonesia bagian lain, beberapa perusahaan jasa pun harus gulung tikar gara-gara keluarnya peraturan pemerintah yang membatasi produksi ***********, dan ternyata Per-Men itu hanya memberatkan perusahaan kecil, karena perusahaan jasa dengan skala besar tetap melenggang kangkung, dan semakin menancapkan taring-taringnya di segala jenis jasa tersebut.

Apa benar ya Jakarta ini akan dijadikan Arena Bancakan bagi para Konglomerat Hitam? Seperti yang pernah dikatakan TrioMacan2000. Wallahu'alam, tetapi sungguh hidup di Jakarta semakin sulit.

21.11.12

Tesaurus Indonesia

Tahukah kamu apa itu tesaurus? Kata Wikipedia, Tesaurus adalah sebuah buku sinonim (dua kata atau lebih yang memiliki arti yang sama). Tesaurus ini penting juga untuk seseorang yang sedang menulis dalam jumlah banyak, misalnya... sedang membuat skripsi atau menulis naskah cerita, atau hal lain, naah tesaurus ini berguna sekali.

http://id.scribd.com/doc/62548008/Tesaurus-Indonesia

Caranya mudah saja, tinggal CTRL F, ketik kata-kata yang mau kamu cari sinonimnya lalu tekan Enter.

klik p 441, maka kamu akan dibawa ke halaman tersebut

Cukup membantu untuk menambah-nambah kosakata dalam tulisan :)

By the way, saya jadi teringat dengan tebak-tebakan yang sudah lama saya dengar tapi sampai sekarang saya belum tahu jawabannya, yaitu :

Jika persamaan kata Masuk = Ke dalam,
dan Naik = Ke atas,
lalu Turun = Ke bawah,
apakah persamaan kata dari Keluar??

Hmm ada yang tahu??

Masuk = ke dalam
Naik = ke atas
Turun = ke bawah
Keluar = ..........

:D

12.11.12

Varian Kurma

Dulu saya kurang suka dengan kurma, bagi saya durian is better than kurma, jauh amat yak perbandingannya hehe. Etapi semakin ke sini kok semakin banyak varian kurma ya, jadi enak gitu. Nih saya kasih tahu ya macam-macam camilan ala kurma, misalnya :


Humm nyummy banget kan, yang di atas itu cuma beberapa varian kurma, yang tentunya bisa dibuat sendiri di rumah. Kalau buah kurmanya sih kita bisa beli di... Tanah abang, atau saat ini sih sudah ada Toko Thamra, yang menjual segala macam jenis buah kurma, sari kurma, biskuit kurma, buah zaitun dan madu juga ada.

Toko Thamra Mall Artha Gading
Soal harga, mungkin agak lebih mahal dari Tanah Abang, tapi sepertinya belanja di sini lebih nyaman :D

Kurma Muda ini 2 ons saja, harganya Rp. 60.000,- (setelah disc.)
Kurma Muda rasanya tidak terlalu manis seperti kurma-kurma kebanyakan, dan agak crispy ketika dimakan, menurutku sih rasanya seperti... sawo? Intinya ini lebih enak dari kurma biasa. Dan jarang ada, kita tidak bisa menemukannya setiap saat, penjual mengatakan kurma muda biasanya ada di bulan puasa. Di Thamra juga hanya waktu-waktu tertentu saja, kalau mau beli paling harus pesan dulu, agar ketika barangnya ada, kita bisa diberitahu.

Well, biar postingan ini tambah lezat, saya akan tutup dengan....

Es Krim Kurma

Selamat pengen hihihi.

10.11.12

Bye bye Penguin

Sekali lagi, saya mengubah template... Penguin yang kemarin itu loh

ga ada lagi deh yang megal megol di blog saya

Okay, I admit it, dalam beberapa hal saya memang orangnya bosenan, moody juga, itu yang menyebabkan saya suka gonta ganti sekaligus pengen tahu dan pengen mencoba hal baru, padahal ternyata ganti template blog itu susah susah gampang. Beberapa hari ini kerjaannya mantengin ratusan template yang tersebar di internet. Duuh bagus-bagus banget ya template itu, bingung mau pilih yang mana. Apakah ngambil dari ipietoon? atau dari deluxe? atau Templaterc? Terus lagi, mau yang seperti apa? Simple? Magazine? Girly? Flower? Natural? Bla bla bla... Hfff... Semakin banyak pilihan malah jadi semakin bingung, *bukan sekarang aja sih, kemarin-kemarin setiap ganti template pasti kaya gitu hehe*

Dan setelah dapat yang kira-kira oke, ternyata ada aja kurang klopnya, misal : ada sliding iklan di paling atas atau page tab nya nggak bisa ditaruh di top tab, atau ruang postingan yang terlalu kecil. Dudududu ribetnyaa... 


Pelajaran moral : Tidak semua yang kita inginkan akan kita dapati, eventually kita selalu merasa ada yang kurang dan tidak puas karenanya, kalau kita melihatnya dari kacamata kita sendiri. That's life.
..

Ya sudahlah bikin sendiri aja, wew ternyata kendalanya belum selesai. Bikin baru pun memusingkan, backgroundnya pilih yang mana ya... jreengg search dengan keyword background dan saya dihadapkan dengan ratusan gambar-gambar keren, mereka seakan memanggil "heii NF, jadikan aku backgroundmu, ayolaahh," seolah-olah berkata seperti itu :P

Rempong kan? Ribet kaan? 


Pelajaran moral : Sulit atau tidaknya sesuatu hanya terletak di pikiran kita sendiri. Bagi orang lain mungkin mudah saja, atau sebenarnya hal itu memang biasa saja namun kita sering kali memperbesar masalah. Cara pandanglah yang sering kali menjebak kita.
..

Daannn pilihan saya jatuh pada background yang sekarang saya pakai, aslinya sih ngambil dari template di website penyedia template, pas klik view background eeehh sepertinya oke nih. Yo weis save image as hehehehe.


Pelajaran moral : Harus merasa cukup!
..

Begitu deh kira-kira :)

Btw, sekalian deh mau pamer ngasih lihat Award dari Indrayana, uhuk...


Makasih yaa, ditunggu hadiahnya #eh.

Salam sabtu seru ^_^

7.11.12

Reportase Investigasi

Hoy... Hoy... Aga kareba? :D maksudnya Apa kabar gitu :)

Saya lagi chatting sama Mbak Ami, pemilik blog Blue Sky, kami membicarakan masalah kosmetik abal-abal yang banyak dijual bebas, baik lewat internet maupun toko-toko. Hemm... bicara mengenai kepalsuan suatu barang, saya jadi teringat dengan Reportase Investigasi. Hayoo siapa di sini yang nggak tahu program itu? Pasti tahu semua ya, kalau nggak salah RI tayang sabtu atau minggu pukul 5 sore di Trans TV *cmiiw*

Tapi kok saya lama-lama ngeri ya nonton acara itu, berasa semua -khususnya- makanan yang ada di sekeliling kita itu ada yang palsu. Di campur borax lah, tawas lah, pewarna tekstil yang dijadikan bahan pembuat makanan lah. Wew, kalau seperti itu kayanya jadi takut sekali untuk jajan (padahal jarang jajan di jalanan juga :P)

Beberapa minggu yang lalu saya lihat RI menayangkan sate kambing yang terbuat dari daging anjing (saya menyebutnya Dogie). Di prediksi para penjual (s*bleng) itu menggunakan dogie karena dogie itu panas, jadi hampir mirip dengan daging kambing yang dapat memberikan efek panas setelah dimakan (hihi penjelasannya awam banget yak). Ah entahlah, nggak lama-lama saya melihatnya, sudah keburu jijay....

Yang ada dalam pikiran saya, kok mereka setega itu ya? apa mereka nggak takut dosa? nggak takut ditangkap sama aparat? eh kalau yang ini mah mungkin nggak takut ya, wong pemerintah kan... eeeeee.... you know laahh, mana mengurusi sih masalah-masalah seperti ini, ora ono duite :P

Well, okay saya akan mengesampingkan masalah ditangkap sama aparat tadi. Pertanyaan saya yang lain, kok mereka tega?? dalihnya mereka nggak punya modal besar, TAPI mau untung besar? Ckckckck... nggak takut dosa? Nah ini pertanyaan saya berikutnya, itukan sama saja mereka menipu ya. Padahal jelas-jelas dalam agama (saya yakin di KTP mereka tertulis sebuah agama sebagai pentasbihan di negara berketuhanan ini) penipuan itu dilarang, apalagi yang mereka jual ada bahan haramnya. Dengan dalih menafkahi anak istri mereka melakukan itu, padahal Rasulullah berkata :

Janganlah saling mendengki saling menipu saling membenci saling memutuskan hubungan dan janganlah sebagian kamu menyerobot transaksi sebagian yg lain jadilah kalian hamba-hamba Allah yg bersaudara. Seorang muslim itu saudara muslim yg lain tidak boleh menzhaliminya membiarkannya mendustainya dan tidak boleh menghinakannya. Taqwa itu berada di sini (beliau menunjuk dadanya tiga kali). Cukuplah seorang dianggap kejahatan krn melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas muslim lain haram darahnya hartanya dan kehormatannya“.

Sesungguhnya jika Allah ‘azza wa jalla mengharamkan memakan sesuatu, maka Dia pun melarang upah (hasil penjualannya)” (HR. Ahmad 1: 293. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Dari Watsilah bin al-Asqa' ia berkata: "Rasulullah pernah keluar menuju kami --sedang kami adalah golongan pedagang-- maka kata beliau: 'Hai para pedagang, hati-hati kamu jangan sampai berdusta.'" (Riwayat Thabarani)

Dan masih banyak hadits lain yang mengindikasikan kalau apa-apa yang mereka lakukan (di RI) itu salah. Hhhh... Yo weislah sudah jam 12, perut sudah keroncongan, cacing-cacingnya mulai demo sepertinya :P

Sekian dulu yaa ocehan saya, mau makan sambil lanjut chatting :D

Wassalam

3.11.12

Fabel : Miro dan Bando


jangan percaya dengan poto ini, ini cuma kamuflase,
aslinya kami sering bertengkar,
gigit sana, cakar sini
tapi... setelah itu sih baikan lagi ;;)

MIRO
Namaku Miro, sebenarnya Miro itu panggilan dia padaku, dari yang aku dengar sih dia memanggil itu karena kepalaku miring sedikit. Dan kemiringan itu juga ada asal muasalnya loh, gara-garanya... waktu itu aku sedang tidur di pintu gerbang. Lagi santai-santai begitu eehh tiba-tiba ada orang masuk, tanpa melihat-lihat orang itu membuka pintu, duuh sakitnyaa kepalaku terjepit, aku sampai mengeong kencang. Sakiiitt sekali.

Lalu dia merawatku, mengurut leherku, mengusap-usap aku, bahkan aku dengar dia menangis karena iba. Tapi keesokannya aku sudah enakan kok, walaupun leherku masih sedikit sakit, dan semenjak saat itu... leherku menjadi miring. Dia pun jadi memanggilku Miro, hmm... mungkin kata lain dari miring kali yaa, ah tapi biarlah toh aku senang karena dia sangat baik, tiap hari dia memberiku makanan dan susu. Oh iya, dia juga memandikan aku hampir seminggu sekali. Duh sebenarnya aku tidak suka dimandikan! Brrr... Apa dia tidak tahu kalau kucing tidak suka air? Tapi sepertinya dia tidak peduli, alhasil aku jadi meringkuk kedinginan, huh!

BANDO
Namaku Bando, aku saudaranya si Miro, sama seperti Miro, panggilan Bando pun diberikan oleh dia untuk aku, karena dia pikir aku bandel makanya dia memberikanku nama Bando. Padahal sebenarnya Miro lebih bandel dari aku, cuma karena Miro sedang sakit saja makanya Miro tidak terlalu banyak berulah, yah sudah nasibku deh dipanggil Bando, tidak apa-apa yang penting aku juga disayang. Sering diajak main, dibelai-belai, dan... dimandikan juga. Duuhh paling sebal kalau hari libur, benar kata Miro, dia pasti memandikan kami.

Tapi aku lebih pintar daripada Miro karena acap kali dimandikan, aku selalu diam saja. Tidak seperti Miro yang terus mengeong, berisiikkk sekali. Huh dasar Miro manja!

meringkuk dulu aaah habis dimandikan, dinggiiinnnn

Padahal sebenarnya percuma saja memandikan kami, toh belum kering pun kami sudah keluyuran lagi, main di jalanan, main tanah. Yaa maklumlah kami kan kucing kampung, bukan anggora atau persia atau kucing rumahan lainnya.

MIRO

Selain itu aku juga pernah ngambek loh dengan dia, selama dua hari aku jadi malas makan, setiap dia memanggil aku memalingkan wajah. Sampai-sampai dia sedih dan bingung, dia pikir aku sakit lagi padahal... aku cuma malas saja dengan makanan yang dia berikan, alhasil aku jadi lemas dan maunya hanya tidur saja.


BANDO

Kejadiannya malam, waktu dia sudah tidur, aku dan Miro bermain di jalanan, namun tiba-tiba ada kucing belang yang sangat besar, kucing itu mengganggu kami, aku melawannya tapi karena kucing itu lebih besar, dia lebih mudah melukaiku. Aaaww sakitnyaa ketika giginya yang tajam menggigit tanganku. Dengan terpincang-pincang aku masuk ke rumah. Tidur di teras. Keesokan paginya... dia melihatku lalu dia membalurkan cairan ke tanganku. Duh apa ya? Rasanya panas, tapi nyaman.


Hei lihaat, kami bisa berdiri loohh... Dia sering mengajak kami main tali, tapi kalau kami sudah kotoorr sekali, dia tidak mau bermain dengan kami hihihi.
 

Sudah aah sudah malam, ngantuukk... padahal sepanjang hari kerjaan kami hanya bermain dan tidur :) tapi memang begitukan kami, berbeda dengan manusia yang harus bekerja, bersekolah, dan lain sebagainya. Kami, hewan hanya menjalankan sedikit tugas kami di muka bumi ini, yaitu meramaikan bumi sekaligus memberikan manfaat untuk manusia, eh tapi itu mah tugasnya ayam atau sapi atau ikan ya, bukan kucing :P


Selamat Malam...

Friends *ThankU ;)