"Bagiku kamu bagaikan bunga Edelweis, penuh pesona namun sulit untuk diraih, hanya orang-orang tertentu saja yang mampu bersentuhan denganmu. Kamu istimewa"
Sherly menatap Dimas, mencari kebenaran dari kata-kata yang keluar dari mulutnya
Dan semenjak saat itu Sherly menyukai Edelweis, acap kali Hendra, abang satu-satunya pergi Hiking maka ia akan minta dibawakan bunga tersebut
"Sudah ngga boleh ngambil edelweis ade jeleekkk" jawab Hendra sambil mengacak-acak rambutnya
"Iiihh ya jangan ketahuan dooonggg, dikiiittt aja, mau aku taruh di vas di kamarkuuuu" Sherly merajuk manja
------
"Nih.. this is the last yah, aku tuh harus hati-hati banget tahu ngga, kalau ketahuan penjaganya aku bisa disuruh balik lagi ke atas untuk ngembaliin nih bunga" Hendra menyerahkan Edelweis berwarna biru
"Nih.. this is the last yah, aku tuh harus hati-hati banget tahu ngga, kalau ketahuan penjaganya aku bisa disuruh balik lagi ke atas untuk ngembaliin nih bunga" Hendra menyerahkan Edelweis berwarna biru
"Waahh cantik bangeettt, sukaaa, terima kasiihhh" Sherly langsung meraihnya dan memasukkan dalam Vas bunga
Akhirnya setelah 'pendakian' abangnya yang ke 10, terangkailah 1 pot bunga kecil dipenuhi Edelweis beragam warna; kuning, putih, biru, merah. Ngga sia-sia deh punya abang aktif di Mapala, gumamnya dalam hati
------
"Sherly, Lo inget Dimas kan? 1 tahun yang lalu lo ngenalin dia ke gue, besok kan Ultahnya dia, lo tahu ngga?"
Fika, teman 1 kampusnya yang sudah lama tidak ngobrol tiba-tiba mendatanginya
"Iya tahu, koq lo tahu juga?"
"Oh iya ya gue lupa kalian kan tetanggaan dan masih sering main bareng ya" diam sebentar lalu berkata kembali, kali ini dengan wajah agak memerah "Tadi malam Dimas sms, dia mau ngajakin Candle Light Dinner pas hari Ultahnya, sekalian mau denger jawaban gue"
"Jawaban apa?"
"Dia nembak gue Sher, awalnya masih ragu, tapii sekarang jawaban gue adalah Iya, itupun setelah dia bilang kalau gue itu ibarat Bunga Edelweis.. I'm flattered" pipinya memerah karena senang dan pipi Sherly memerah karena kesal
-------
"Assalamu'alaikum, Biii.. Dimas ada Bi" Sherly menghampiri Bi Meni yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah
"Wa'laikumsalam, eh si ennon.. Ada Non, lagi nonton tivi, masuk saja sana. Bunganya bagus banget, warna warni"
Sherly hanya tersenyum
"Mas, hari ini ultah yah.. Happy birthday.. nih buat kamu" tanpa tedeng aling-aling Sherly menyerahkan Vas Bunga yang dibawanya
"Edelweis? Buat aku?"
"Iya, kali aja kamu mau kasih ke Fika, selamat ya sudah menemukan Edelweismu yang baru... Semoga kali ini kamu bisa menjaga perasaannya" lalu ia pergi meninggalkan Dimas yang melongo tidak mengerti
No comments:
Post a Comment
leave ur track so i can visit u back :)