Aku berharap ketika aku membaca lagi
tulisanku ini di masa yang akan datang saat itu aku menggeleng dan menyadari
kedangkalan ilmuku… hope so..
Kemarin baru saja chatting dengan seorang
pria yang sudah menikah beberapa waktu, dia mengemukakan keinginannya untuk
berpoligami.. Bukan karena istrinya tidak baik, bukan karena dia tidak mencintai
istrinya, justru istrinya adalah manusia terbaik yang dia temui, tapi.. dia
tetap ingin menikah lagi karena sampai detik ini mereka belum dikaruniai keturunan
Pria itu berkata bahwa sebelum mereka
menikah istrinya ada keinginan untuk memberikannya banyak keturunan : 12 orang…
what a number.. tapi sampai detik ini satupun belum ada, dan istrinya juga
berkata bahwa dia siap di poligami
Tapi… entah kenapa batinku masih menolak
argumennya… Sekali lagi ini bukan masalah poligami, ini lebih ke dia memiliki
wanita terbaik tapi dia mau mencari wanita lain “terus nanti kalau kamu
misalnya menikah lagi kamu hanya akan menganggap istri keduamu itu mesin
pencetak anak?” well mungkin radar emansipasi wanitaku agak terusik dengan hal
itu… “Ya tidaklah” jawabnya yakin…
Semua orang berhak memilih, semua orang
berhak bahagia, dan semua orang berhak mengatakan TIDAK terhadap sesuatu yang
mengganggu hati dan pikirannya, aku dengan segala keterbatasan ilmuku akan
mengatakan TIDAK bila saat ini aku berada pada posisi yang ditanya “Maukah kamu
aku poligami?”
Islam itu Indah, Islam itu menjungjung
tinggi wanita, Islam itu relevan, Islam itu logika, Islam itu Rahmatan Lil 'Alamin.. tapi kadang manusia hanya
mengambil potongan hukumnya sesuai dengan yang dia inginkan, lalu membuang
potongan hukum lain yang sepertinya
tidak mengakomodasi keinginannya... Ah sok tau sekali ya aku ini... maaf ya kalau perspektifku begitu dangkal..
But.. Once again, with all due respect.. aku tidak mengerti jalan pikiranmu wahai pria yang memiliki wanita terbaik, aku tidak mengerti kenapa kamu mau menduakan istrimu, tidak maukah kau sedikit lagi sabar menunggu?? Di mana harapan dan doamu itu?? Tidak adakah bayangan bahwa suatu waktu Allah akan memberikanmu bayi-bayi kembar yang lucu sebagai rekapan waktu tunggumu? Tidakkah kau berpikir mungkin ini adalah ujian kesetiaan cintamu?? Ahh manusia.. sungguh rumit jalan pikiranmu
NB : Note to my self to learn how to be Wanita Terbaik
But.. Once again, with all due respect.. aku tidak mengerti jalan pikiranmu wahai pria yang memiliki wanita terbaik, aku tidak mengerti kenapa kamu mau menduakan istrimu, tidak maukah kau sedikit lagi sabar menunggu?? Di mana harapan dan doamu itu?? Tidak adakah bayangan bahwa suatu waktu Allah akan memberikanmu bayi-bayi kembar yang lucu sebagai rekapan waktu tunggumu? Tidakkah kau berpikir mungkin ini adalah ujian kesetiaan cintamu?? Ahh manusia.. sungguh rumit jalan pikiranmu
NB : Note to my self to learn how to be Wanita Terbaik
Ntar kalau udah gedenya poligami deh.
ReplyDeleteApa? Kamu mau dipoligami??
ReplyDeletesaya mau dapat bidadari banyak, hehe . . .
ReplyDeletesaya juga #eh
ReplyDeleteHmm yaaa memang poligami itu kembali pada wanita yang dipoligami. Kalau dia ikhlas, ya hukum Islamnya sah untuk poligami. Kalau dia bilang "ikhlas" tapi si lelaki tak bisa adil, tetap saja tidak sah untuk poligami. :D
ReplyDeleteHooh.. setuja.. eh btw selamat juga yaa masuk ke novelnya #cecintaan *berpelukaan
Deletetiada balasan bagi wanita yang dipoligami selain surga, karena pada hakekatnya setiap hamba Allah yang mengalami penderitaan walau sedikitpun selain balasan surga...
ReplyDeleteMengapa begitu :
1. Ridho Allah ada pada ridho suami(yang taat)
2. Poligami adalah ketentuan hukum Allah, mengitkutinya berarti taat pada Allah
3. Membela agama Allah, karena dengan keturunan dari suami yang shaleh maka sesungguhnya dia telah memperbanyak generasi-generasi Islam yang shaleh (Insya Allah), contoh kasus seperti Palestina, poligami adalah sesuatu yang sangat dianjurkan karena untuk menambah pasukan Islam dimasa mendatang, akankah kita menunggu diserang dahulu baru menyiapkan pasukan Islam dimasa datang, sedang genderang perang terhadap islam sudah didepan mata.Anda bisa bayangkan 300 pasukan yang syahid dalam 1 bulan deganti dengan 3000 kelahiran bayi-bayi palestina.
4. Keadilan sosial, beberapa fakta menunjukan angka besarnya para janda yang menghidupi anak-anaknya dengan menjual harga dirinya secara tidak halal, dengan mengawininya berarti menciptakan keadilan ekonomi bagi suami-suami taat yang mampu menafkahinya.
5. Bukankah rosul menyuruh kita mencintai anak yatim, menikahi ibunya adalah salah satu bentuk kepatuhan terhadap anjuran Rosul.
6. Apakah anda tahu bahwa sebagian penghuni neraka sebagian besar adalah wanita, tidak tertutup kemungkinan salah satu sebabnya adalah dia tidak taat pada suami dan melarang niat baik suaminya untuk berpoligami, juga sekaligus melanggar hukum Allah dan anjuran Rosulnya.
7. Mengurangi angka perzinahan
8. Meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak yatim yang ditinggalkan ayahnya, dengan menikahi ibunya berarti seratus persen kebutuhan pendidikan agama dan sekolahnya menjadi tanggung jawab penuh ayah barunya
9. Mengurangi angka pengangguran bagi ibu yang tidak memiliki penghasilan
10.Meringankan beban pemerintah dan negara dalam hal memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar
11. Mengaurangi kriminalitas, karena perzinahan menambah jumlah kriminal dan anak anak yang terlantar karena ditinggal ibunya mencari nafkah haram berarti menciptakan peluang besar bagi kejahatan.
Terima kasih atas penjelasannya yang gamblang :), sekali lagi saya bukannya tidak setuju dengan poligami, bukan
ReplyDelete