just gonna stand there and watch me burn
that’s alright because i like the way it hurts
just gonna stand there and hear me cry
that’s alright because i love the way you lie
i love the way you lie
that’s alright because i like the way it hurts
just gonna stand there and hear me cry
that’s alright because i love the way you lie
i love the way you lie
Jakarta, 17 Oktober 2011
Babe… Please come back, it wasn’t you, you're still here right, still alive… Lirih Jason berkata di depan pusara Kiara… Istri yang telah dinikahinya 3 tahun lalu di Jakarta yang kemudian dibawanya tinggal di Australia.. Ada sedikit penyesalan tapi.. penyesalan memang selalu datang belakangan… Bayang-bayang masa lalu ketika mereka masih bersama membanjiri pikirannya.
Pulomas, Januari 2008
“Kamu yakin mau menikah dengan bule itu?” Ibunda Kiara berbisik, ada penolakan dalam sikapnya.
“Ma.. Jason itu orang baik kok, papa aja setuju, ya kan pa?” Kiara menoleh meminta dukungan sang ayah dengan sedikit memelas, papa Kiara yang sangat menyayanginya hampir selalu mengatakan 'iya' atas semua permintaan anak bungsunya itu.
“Sudahlah Ma, biarkan kali ini Kiara berkuasa atas hidupnya sendiri, toh dia sudah dewasa, lulus dengan nilai Cum Laude sesuai kemauanmu toh,” Kiara bernafas lega sambil menggerakkan bibirnya, Thank u pa.
“Ya tapi kenapa harus tinggal di Australia sih, kaya disini tidak ada tempat saja, memang rumah ini tidak cukup besar untuk kalian berdua?” dan Kiara tetap membela Jason yang terduduk menunduk di ruang tamu yang sesekali menggerutu akan sikap keluarga Kiara.
Brisbane, Februari 2009
“Stay away…”
“Babe..”
“Just leave me” Kiara menahan tangisnya sambil memegangi lengannya yang kebiruan, lebam karena dicengkeram terlalu kuat.
“Sorry, I didn’t mean to hurt you babe, I’m jealous.” Jason masih membela diri. Perayaan hari kasih sayang malam itu tidak berakhir dengan kasih. Jason yang sangat pencemburu menjadi geram melihat salah satu temannya mendekati Kiara di pesta Valentine malam itu. Bahkan Jason tidak segan-segan memukul pria tersebut ketika ia mendapati sang pria menyentuh rambut Kiara.
"Tadi itu ada remah kue di rambut aku, Jason stop!!” Kiara melerai, berang ditambah malu dengan ulah Jason di depan umum.
"Tadi itu ada remah kue di rambut aku, Jason stop!!” Kiara melerai, berang ditambah malu dengan ulah Jason di depan umum.
“Hei Dude, I think you should leave my house. We'll talk later,” Robert sang empunya rumah memutuskan untuk mengusir Kiara dan Jason, tepat setengah jam setelah kedatangan mereka di rumahnya.
“Aku cuma mau pulang, sekarang” Kiara memasang seat belt dan mematung sampai mereka tiba di apartemen.
Kemang, Juli 2010
Windi masih menatap Kiara yang terlihat semakin kurus dan sayu, seperti bayam yang terlalu lama di kulkas menunggu untuk dimasak.. Duh masa sahabat sendiri disamakan dengan bayam, bawaan lapar sepertinya, kata Windi dalam hati, “mba….” Windi lalu memanggil waitress dan mulai menyebutkan beberapa menu favorit mereka bila mereka makan di café tersebut.
“Gue ngga laper,”
“It’s a must, look at you. Bony like zombie” dan Kiara tidak sedikitpun tersinggung akan hal itu, jujur ia pun merasa berat badannya sangat menurun.
“Kenapa sih lo ga minta cere aja, ngga capek lo disakitin mulu sama tuh bule kampung, dia KDRT lo diem, dia cheating lo diem juga, gile lo sabar banget sih. Ngarepin apa sih?”
“Sebenarnya dia baik koq, inget ga waktu gue ultah? Dia ngajakin gue dinner di tengah padang rumput, plus ada pelayannya lagi..”
“Iya tapi sebelum itu lo dihajar habis-habisan gara-gara lo marah karena dua hari dia ngga pulang-pulang. Dugem sama cewe ngga jelas… Insane banget ngga sih laki lo.”
“Ya makanya dia feel sorry banget Windi… dia nyesel banget udah nyakitin gue.”
“Dia psycho buuw..”
“Gue ngerti koq kenapa dia kaya gitu, dia pengen punya baby, tapi gue belum bisa kasih,”
“Ya elah itukan bisa-bisanya dia aja biar lo feeling guilty, biar dia bisa berbuat seenaknya, duhh gue jengkel sama lo, kenapa lo jadi moron kaya gini sih!!” Windi benar-benar bertanduk. Dan ini adalah kali pertama ia berkata kasar kepada Kiara.. Dulu Windi selalu sabar mendengar semua keluh kesah Kiara, dua puluh empat jam tujuh hari seminggu ia akan selalu ada untuk Kiara, ikut menangis di ujung telpon saat Kiara sesenggukan menceritakan ulah Jason, memelototi Blackberry hanya untuk menunggu BBM berikutnya dari Kiara, atau membalas email Kiara diantara jam kerjanya yang super sibuk.. Tapi.. yaa mungkin memang sabar itu ada batasnya atau mungkin Windi yang kesabarannya masih terbatas sehingga hari ini, di Café favorit mereka, tempat mereka biasa tertawa bersama ia pun meradang.
Kiara memang masih bolak balik Jakarta Australia, kangen sekaligus mengurus Butik miliknya bersama Windi, dan lebih sering ia ke Indonesia seorang diri karena Jason tidak mau menemaninya “I’m busy babe, that’s for you too right!” alasan yang selalu sama kala Kiara mengajaknya.
Brisbane, Agustus 2011
“Babe I am pregnant,”
“What?” Jason tidak mendengarnya, ia terlalu sibuk menekuri foto-foto model cantik obyek fotonya, ya itulah profesi Jason, sebagai photographer majalah terkenal di Australia, dan itu pula alasan Kiara mengijinkannya dekat dengan dunia malam, dunianya para model.
“Aku hamil” Kiara mengulang dengan lirih.
“Really?? Are you sure?” tidak tampak kebahagiaan dimata Jason, hanya terkejut.
Kiara mengangguk, “Kamu senang tidak?”
“Tentu” Jason menjawab singkat, selain bahasa Inggris merekapun sering menggunakan bahasa Indonesia karena Jason pernah lama tinggal di Jakarta.
“I wanna go home, aku mau hamil dan melahirkan di Jakarta, dikelilingi keluargaku, sahabat dan orang-orang yang mencintaiku.”
“You are home, with me, husband that love you so much, wanna do anything to make you happy, and I wud die for you,” Jason mengedipkan matanya.
Hampir saja Kiara melted untuk kesekian kalinya, tapi kali ini tekadnya sudah bulat ia tidak akan menyerah dengan kata-kata manis dari Jason.
“No babe, I need my family, aku mau menjaga kehamilanku sampai nanti anak kita lahir dengan selamat.”
“Oo jadi kamu berpikir kalau kamu tinggal disini bersama aku anak itu tidak akan selamat?? What the hell you talking about?!”
“Bukan begitu sayang…” tapi terlambat, pembelaan Kiara tidak pernah selesai ia utarakan karena Jason sudah terlanjur tersinggung dan marah lalu ia pergi meninggalkan apartemen begitu saja.
Brisbane, 15 Oktober 2011
Oh Tuhan aku lelah… lirih Kiara. Lelah dalam arti kata yang sebenarnya, lelah setelah kembali menjadi bulan-bulanan Jason… ia merasa tidak ada bedanya dengan perempuan murahan yang bisa disewa. Kehamilannya tidak mengubah apapun, Jason masih saja pulang sesuka hati lalu menagih haknya sebagai suami, tidak perduli walau ia pulang dalam keadaan mabuk dan sebagainya. Kiara tidak bisa menolak karena Jason akan memukulnya.
“I wanna vomit babe,” ujarnya pelan, tapi Jason tidak perduli. Jason baru akan berhenti kalau ia sudah merasa puas.
“Halo..” Jason menjawab panggilan di handphonenya, tidak lama setelah ‘tugas’ Kiara selesai.
“What??... Where??.. Ok I’ll get there soon.. but.. I've to shower first… hahahah yeah you know.., ok see ya there.” ia meletakkan handphonenya dan segera ke kamar mandi, menyalakan shower, mandi secepat kilat, berpakaian rapi lalu… pergi meninggalkan Kiara.
“Babe, Shanty ngajak hang out, her husband is birthday now… aku mau mengajak kamu tapi… you look so terrible, bye.”
I am a whore… dan Kiara pun kembali menangis dalam sunyinya.
Brisbane, 16 Oktober 2011
Windi, Mama, Papa Kiara, Kaka kembar kesayangan Kiara beserta para istri berjalan cepat di Bandara Soekarno Hatta, sambil sesekali mengusap airmata. Wajah mereka sendu, mendatangkan keheranan pada orang-orang yang melihat mereka, penerbangan ke Luar Negeri seharusnya diwarnai dengan suka cita.. tapi mereka berbeda, karena mereka pergi bukan untuk berlibur melainkan untuk mengambil jasad Kiara, membawanya pulang seperti keinginannya untuk pulang beberapa bulan yang lalu.
Windilah yang pertama-tama mendengar berita ini. Jason menghubunginya lewat Blackberry Kiara.
“….. Ketika aku pulang dia sudah tidak bernafas.. I don’t know why.”
“Arrghhh…. Damn You Jasoonn” Windi membanting telponnya setelah mendengar berita tersebut.
Dari hasil visum dokter mengatakan bahwa Kiara telah meninggal dunia sehari sebelumnya. Hari dimana ia ditinggalkan dalam keadaan lemah, lelah, tidak ada daya walaupun hanya untuk mengambil minum.
Jakarta, 17 Oktober 2011
Babe… Please come back, it wasn’t you, you're still here right, still alive… Lirih Jason di depan pusara Kiara… Babe I love you so much.. I wanna have children from you babe… forgive me.. Ia menggenggam gundukan tanah di makam Kiara dengan dua tangan terikat borgol. Beberapa Polisi berdiri di belakangnya siap untuk membawanya ke penjara.
-cerita ini saya dokumentasikan dalam Kumcer saya-
wah yang ke 15 oktober yang bikin penasaran, lagi apa ya mereka? itu yang bikin aku penasaran baget... ga ada ilustrasinya nie?
ReplyDeleteover all. bagus ceritanya, jarang aku bca sampe habis, heheh, ketauan dah, tapi itu yang brisbane 15 oktober 2011 yang aku bca berulang ulang, aku masih ga paham. lagi apa tu ya? :D
Deleteapa itu juga yang menyebabkan kematiannya?
15 oktober? khusus untuk yang udah nikah hehe.. ga ada ilustrasi, silakan di imajinasikan sendiri :P
Deletewah gimana mau imajenasi mba, masih kecil nie aku, masih 19 tahun..... hahahaha. masih belum ngerti apa apa
Deleteooo gitu :D ya udah ga usah diimajinasikan nanti malah jatuhnya mikir yang ngga2 :P
Deletei follow you, please follow back.. www.zondim.com
ReplyDeletei want to folbek but i dunno know where's d button
Deletebuttonnya di sebelah kiri kang, masuk baca artikel dulu lalu liat di kiri gan, hehehe
Deletehalo mbak.. :)
ReplyDeletesekedar mampir untuk menyatakan bahwa namanya saya sematkan di postingan terbaru... :D
udah liat, makasih ya :)
Deletewaduh mbak tanggal nya banyak amat yaa... :D
ReplyDeletega koq cuma 8 :D
Deletejadi panjang banget kalau di sini, tapi emang judul paling panjang sih di bukunya =D
ReplyDeletenaah kaann... males ga bacanya? *nyari temen yg males baca postingan panjang*
Deletejudul postingan nya keren, puitis sekali.
ReplyDeletepuitis dan melankolis
Deleteew ...tiara meninggal, ckckckck, #sok ngerti :(
ReplyDeleteasik ya judulnya :p
tiara? kiaraaa... ketahuan nih ga baca, saya udah mulai tau loh ciri2 orang yg ga baca postingan.. wew
Deletehihihihi, sukak sukak dong, orang kemarih mau ikutan eksis doang kok, weeee :p
Deletehahahahaha, ciri-cirinya mirip monkey tau :))
ya mirip kamu itu :)) *ga marah kan? ga marah kan? :D
Deletewew, gak, kok gak marah :p
Deletecuma mau ...lemparin tombak, hahaahaha :))
dasar KDRT
Deletemantep bikin ceritanya.. bisa mempertahankan plot.. saiia mahh.. pasti uda ngalor ngidul tuh :p :(
ReplyDeletesaya malah ga tau plot2an :D
Deletekasihan Kiara, coba dia dengerin apa nasehat mamanya..pasti ga begini ceritanya..
ReplyDeletenaah itulah pembelajarannya, kalo orang tua ngomong tuh di dengerin harusnya... huh *lho pengarangnya koq sewot sendiri
DeleteMbak mbak, nangis neh mbak baca kiara meninggal disaat hamil 3bulan yaa....
ReplyDeleteJudul nya ok, isi nya ok :D
iih niar ngitungin ya?? iya betul :D, makasiih
Deletejason brengsek !!! *kebawa suasana
ReplyDeletewaduh, pembaca ikut terbawa suasana ya :)
Deletebila suamai tu baik tentunya akan selalu dituruti, tp bila membawa mala petaka sebaiknya ditinggal aja....*ikut erosi...hehhe
ReplyDeleteiyaa harusnya sih begitu untuk apa mempertahankan orang seperti itu
Deletepenyesalan selalu datang belakangan... semoga bisa mengambil hikmah dari postingan ini, amien...
ReplyDeleteAamiin :)
DeleteFiksi terbunuh sepi nya lumayan oke mbak..
ReplyDeletemakasih cik
Deletejadi itu meninggalnya beneran apa bohongan mbak?
ReplyDelete*cuman baca judul sama ujungnya aja*
<-- pembaca jujur :p
bagooss udah jujur :P
Deletebeneran dincee.. maksudnya di fiksi ini :D
Wah, menderitanya... Saya baca kok <~pembaca jujur.
ReplyDeleteSatu derita delapan adegan.
bagos jugaa :D
DeleteWah wah blognya dah banyak berubah nih :D mantap maaf baru bisa mampir
ReplyDelete:)
Deletecoba bikin fiksi yang settingnya di Kesesi dunk.. wkwkwwkk..
ReplyDeletejakarta, brisbane.. kejauhan kalo dr kesesi..
hehehe... :)
i miss you say :)
aku aja baru tau loh kalo kesesi itu nama tempat, maklum dulu geografinya bolos terus :P
Deletemiss u tooo
ceritanya sangat bagus sobat :))
ReplyDelete:))
DeleteBisa membuat aku hampir menangis dan juga gregetan. Ya meski cowok aku bisa juga menangis karena tulisan. Dan sekedar ingin berbagi saja. Pernah ada satu buku berjudul Si Jamin dan Si Johan yang sanggup membuat q menangis sendiri didalam kamar dalam waktu yang cukup lama. (waduh ketahuan cengeng deh)
ReplyDeletewah cengeng ya? tooosss #eh
DeleteZona galau... :D
ReplyDeleteIkut-ikutan dah... :D
Hadir selalu di Blog Sobat terbaik, izin share : MP3 Kisah Inspiratif Bag. XIV, ditunggu komentarnya, Thx... :)
Salam bLogger,
sapa yang galau? :)
Deletehampir 5 menit ane bolak balik bacanya, tapi bingung mau comment yang tanggal berapa yah hehehe....happy blogging aja deh:}
ReplyDeletejiah, kok mati :D
ReplyDeleteYg happy donk endingnya, biar gak galaw
skali2 di bikin tewas gpp deh
DeleteGak salah denger dari blog sebelah, coretanya emang keren-keren. Penulis aosli deh
ReplyDeletesebelah mana tuh?
Deletekurang ajar jason tega bangetjadi suami ga punya perasaan tuh,,
ReplyDeletesembarangan aja menyakiti hati wanita,, ane hajar loe,,
tega bener nyakiti kiarra,,
klw jason ga bisa jaga dia,biarkansaja saya yg jaga,, (hehehee) tp dah ga ada lg kiara,,
emang, gimana kalau jason kita gebukin rame2, eh ga boleh juga ya :)
Delete(ini kali keempat saya ketik komen di sini, yang kemaren loss melulu, hehe. maklum pake hp, kalo nggak, SPAM deh)
ReplyDeletepertama, saya ngambil ilmu cara nulisnya nih. awas ya, ntar taktiru kapan-kapan, hehe. makasih inspirasinya. baru buat saya. keren abiss.
kedua, ini jangan-jangan ada dendam sejarah ya atas bule penjajah, haha..
ketiga, apakah ini pesan bahwa perkawinan campuran (antarbangsa) dampak pragmatisnya sedemikian itu?
keempat, jason mengingatkan saya pada jason donovan sekaligus jason horor temennya freddy. hiih, takkepret aja apa ya..haha..
woww 4 x?? hihi trimakasih.. ini pun masuk ke spam pak :D
Deletesok pak ditiru boleh, saya tunggu *naek2in alis*
:)) penjajah maupun nazi udah kalah pak di ptandingan bola #lho
hmm.. ga cuma kawin campur sih, tp se suku jg bisa seperti ini
jason donovan yang mana ya? freddy? freddy yang ga mati2 itu.. hiyy
intinya sih jangan mau deh disakiti atas nama cinta, apalagi sampai main fisik, semua orang berhak mencintai tetapi ia lebih berhak berbahagia :)