6.6.12

#FF Mati Rasa

Hari ini,

Aku sungguh-sungguh tak bisa memalingkan pikiranku darimu, hanya kamu, kamu dan kamu lagi. Hatiku menyebut namamu selalu, aku tidak suka itu. Aku malu terhadap Tuhanku kalau aku lebih memikirkanmu daripada Dia. Ku mohon pergilah dari hidupku ini, apa perlu aku meminum obat tidur agar tak lagi membayangimu? Ah tapi aku takut kau tetap menghantui tidurku. Atau sekalian saja aku menjatuhkan diri dari gedung yang tinggi agar hilang nyawaku yang sekaligus hilang juga ingatan akan kamu? Tolong.. pergilah.. aku bosan memikirkan seseorang yang telah menyakitiku. Tolong.. pergilah.. aku benci akan senyummu yang menari-nari di pelupuk mataku. Tolong.. pergilah..  


Kemarin,

“Permisii..” Seorang Tukang Pos mengantarkan sebuah amplop ke rumah kost tempat Kania tinggal, Rani yang membuka pintu dan menerima amplop tersebut, yang ternyata sebuah kartu undangan pernikahan untuk dirinya dan Kania. Raut wajahnya berubah, ada kebencian dimatanya.

“Apaan tuh Ran?”
“Hah.. ngga koq bukan apa-apa.” 
“Bohong!” Kania merebut kartu undangan itu dari tangan Rani, lalu setelah membacanya ia jatuh pingsan. 

Hari ini,

“Kaniaa... buka pintunya!” Rani terus mengetuk kamar kost Kania, tetapi pintu itu belum terbuka juga semenjak satu jam ia ketuk. Kekhawatiran Rani semakin menjadi. Ia tahu bahwa Kania sedang sangat terpukul oleh ulah Dimas. Pria yang sebulan lalu memutuskan pertunangannya dan kemarin pagi dengan tanpa merasa bersalah mengirimkan kartu undangan.

“Kania, please buka pintunya.” Tetap tidak ada jawaban.

Rani berlari ke pekarangan dan memanggil Pak Ujang, kepadanya ia meminta tolong untuk mendobrak pintu kamar Kania. Dengan sigap Pak Ujang melakukan yang diminta Rani. Pintu terbuka dan Rani berteriak histeris, “Kaniaaa..” 


Tiga hari kemudian,
 
“Knock.. knock.. bagaimana keadaanmu?”
 
Kania tersenyum, wajahnya tidak pucat lagi. 

“Kata Dokter aku bisa pulang sore ini.” 
“Hmm.. syukurlah. Tapi.. kalau nanti setibanya di rumah kira-kira kamu bakalan mengiris nadimu lagi ga yaa?” Dengan hati-hati Rani berkata, ia takut Kania marah atau tersinggung tetapi Kania justru tertawa dan menggeleng.

“Ngga, aku ngga akan melakukan hal bodoh seperti itu lagi.”
“Janji?”
 
Kania mengangguk “Janji, aku percaya aku akan mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari Dimas.”
 
Rani memeluk sahabatnya itu, tetapi selang beberapa detik kemudian ia melepaskan pelukannya ketika Kania berkata, “Jadi.. bagaimana kalau kita datang ke pernikahannya?”  

Dua minggu setelah itu, 

"Kamu yakin?"

Taxi yang mereka tumpangi sudah tiba di Balai Samudera tempat Dimas menggelar resepsi pernikahannya. Rani meremas jemari Kania, "Kita pulang aja yuk." Tetapi tekad Kania sudah bulat.

"Tanggung ah, udah sampai sini. Turun yuk", ujarnya.  

☼☼☼ 

Wahai kamu yang duduk menawan di atas pelaminan, yang terkejut melihat kedatanganku.. yah disinilah aku. Tersenyum kepadamu dan mempelaimu. Aku melihat ada kecemasan pada matamu. Kenapa? Kamu takut aku akan mengacaukan pesta? Tenang saja aku tidak akan melakukan itu, walaupun pada awalnya itulah tujuanku. Tapi.. aku mengurungkan niat. Cukuplah rasa sakit ini kunikmati sendiri tanpa mempelaimu tahu. Selamat ya, semoga kau bahagia. Dan beri selamat juga kepada aku yang tidak merusak pestamu, walau aku ingin.
 

70 comments:

  1. Saya selalu gak ngerti bagaimana seseorang bisa punya 'keberanian' memtuskan nadi kehidupannya karena ditinggalkan seseorang yg 'dianggap' mencitai dan dicintainya ya?

    Btw, alur ceritanya menarik...di paragraf pertama : Hari ini penceritaan degnag org pertama 'aku..

    berikutnya di ceritakan secara orang ketiga : Rani dan KAnia..

    dan endingnya kembali dgn org pertamaa...

    I like it..setiap cerita mempunyai alurnya masing-masing. Kdg saya juga menggunakan cara bercerita demikian [alur yg tidak baku]

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga ga ngerti, untuk apa coba? toh di akhirat sana diri sendiri yang dimintai pertanggungan jawab, bukan orang tersebut

      :) terima kasih

      Delete
    2. ini pada ngomongin apa coba, masa yg nulis sama yg komen sama-sama gak ngerti, terus nasib saya gimana dong ??? :p

      Delete
    3. gimana? tambah ga ngerti nih *kemudian masuk kulkas*

      Delete
  2. saya suka dengan ceritanya ini... ya butuh keberanian cukup untuk memutuskan segala hal..

    yang paling saya suka adalah malu sama Tuhan, karena lebih memikirkan kamu daripada Dia.. asyik kata kata itu...

    ditunggu cerita lainnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih, iya nanti kalo dapet mood lagi untuk bikin cerita :D

      Delete
  3. Kalo gue jadi tokoh Kania, sanggup kagak ye dateng ke resepsi Dimas?! gue kagak sekuat entu <--jiaaahh... nape jadi curcol :p hahhaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. dateng dong naayy.. bawa tuh si... siapa tuh namanya *nyontek dulu ke blog mu :P, loadingnya lama, ga jadi.. pokoknya itu deh maksudnya hihi

      Delete
  4. selamat kau telah membuat aku seketika gemeteran pas baca nadi yang di potong -__-

    ReplyDelete
  5. ditinggal kawin :( Bisa merasakan perihnya perasaan Kania.

    hiks hiks *elap air mata* *air matanya Kania*

    ReplyDelete
    Replies
    1. kasian yaa, Alhamdulillah kita ga yaa

      *nyodorin tissue satu kotak*

      Delete
  6. hwaaaa..... 2012 masih ada yang bunuh diri.. hehehehe... Tuhan tidak sebodoh yang kita pikirkan membolak-balikkan hati seseorang, ada banyak hikmah dibalik tiap peristiwa, mungkin kalo kania sudah menikah dengan laki2 lain dan punya anak 5 pasti dia cuma bisa tertawa terpingkal-pingkal mengingat tingkah lakunya dulu, yang jelas bunuh diri berarti imannya sudah lepas :/

    #eh kok jadi serius gini ya komennya, ini fiktif kan? hehehe,, yg jelas ceritanya sudah berhasil membuat emosi terobak-abik :D selamat buat penulisnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayanya masih deh :D

      yup.. cara mengatasi sakit hati adalah menemukan orang yang lebih baik dari yang telah menyakiti hati kita, saat itulah hati itu sudah tidak sakit lagi

      iya ini fiksi mba :)

      Delete
  7. btw, blognya makin cantik yaa.. lama gak berkunjung ;)

    ReplyDelete
  8. hanya karena cowok rela memutus nadinya, itu kayaknya hal yang bodoh...
    masih ada cowok lain yg nantinya akan lebih setia dan sayang padanya...
    smile...

    ReplyDelete
    Replies
    1. tentu, kania pun akhirnya menyadari kebodohannya :)

      Delete
  9. padahal bakalan seru tuh kalo program buat mengacaukan suasana prosesi pernikahan terjadi. bakalan jadi cerber ya, hehe. btw emang riil nih cerita koq. banyak terjadi diluar sana. kayak nggak ada solusi yang asyik aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kan ceritanya kania cewe baik2 yang ga suka bikin rusuh :P

      hooh ada kasiannya juga sama mereka, tapi sebel juga kalau harus mendzalimi diri sendiri -,-"

      Delete
  10. yang berlalu biarlah berlalu...

    prinsip saya : kalau gagal, bukan berarti akhir dunia, justru Tuhan sedang membukakan jalan untuk mendapatkan yang lebih baik lagi, dan jika itu berhasil, maka itulah yang terbaik bagi dirimu.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, kalau pikirannya panjang pasti mendapat kesimpulan seperti itu, itu berarti ga jodoh toh :)

      Delete
  11. wah, Kania hebat bs moving on cepat. Asik asik. Pengalan pribadi ya, kak?

    ReplyDelete
  12. manusia yang lemah iman'a ketika Allah bilang gak jodoh, mereka kemudian melakukan hal yang diluar akal sehat, melukai diri dan orang lain :)
    hmmm....

    ReplyDelete
    Replies
    1. hooh, menyakiti diri sendiri, ga ada untungnya malah merugikan :)

      Delete
  13. Kesetiaannya luntur ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, yah begitulah kalau cinta hanya di bibir saja *apa sih :D

      Delete
  14. menurut saya suatu hal yang bodoh yaaa seorang laki laki yang bunuh diri haha :D lebay banget sih !!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. laki2 bunuh diri? yang mana dea???

      Delete
    2. maksudnya laki laki yang memutus nadinya mbak !! :D

      Delete
    3. tapi di cerita ini yang memutus nadi si wanita, wanita aja bodoh kalau putus nadi apalagi laki2 hehe

      Delete
  15. Belajar EYD dimari ah....
    Biasanya kan Mbak Nufa ngritik punyanya Uzay :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. padahal saya juga sering di kritik hohoho

      Delete
  16. saya cuma inget blog malah mba.. hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. inget blog ga inget Sang Khalik?? ih ga boleh tuuhh.. hehe

      Delete
  17. kalau baca tulisan ini jadi ingat sama . .
    ah udahlah,mending mikirin juga masa depan yang masih panjang :)

    ReplyDelete
  18. wah...wanita HEBAT...
    moga yang ditinggal kawin baca postingan ini...^^
    ohh, mengenai template gue comot di website www.btemplates.com...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya doong wanita memang hebat ^^

      oh ok, coba nanti tak liat

      Delete
  19. Cerita ini menggambarkan sebagian dari kehidupanku.
    jujur aku banget nih artikel..
    biarlah aku jujur, sudah 2 kali aku mengalami seperti itu...
    sedih jadinya membaca artikel.. -___-

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh maap yaa.. yakinlah pasti nanti ketemu pengganti yang lebih baik :)

      Delete
  20. wow, ada cyg galau ditinggal nikah.hehehe

    ReplyDelete
  21. wahhh, ada ada aja nih ceritanya sih mba :D

    ReplyDelete
  22. Your experience? Yeah! Tp skarang elo kan udah dpt yg lebih baek? Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapa sih ujung2nya jadi my experience?? aku ga pernah ditinggal kawiinnnn :P

      Delete
  23. alurnya mondar mandir mbak nu' but nice-laaah^^

    cinta akan selalu begitu yah, menyenangkan, menyakitkan, membuat kita bodoh dan akan kembali berdiri tegak, beberapa diantaranya malah lumpuh. huhuhu~~~

    oh iyya mba'nu, #FF itu apa sih yah? sering sekali sy baca diblog ini ???

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, sometimes we need to fall so we can bounce higher :)

      FF itu Flash Fiction, cerita yang lebih pendek dari cerpen, gitu loh syamm ^^

      Delete
  24. based on true story tuh kayaknya :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. true story sapa tuuh? yang pasti bukan saya :D

      Delete
  25. cerpen ini singkat, tapi langsung ngena.
    Jiah, ternyata diputusin dan cowoknya nikah. Ehh, malah bunuh diri. Emangnya cowok cuma satu ya disini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. enggak, disini cowoknya ada banyak ko...ada pak ujang, ada dokter, juga ada supir taxi...hihihihi vizzzzz

      Delete
    2. hahaha... betul betul betull iezul :P

      Delete
  26. Ditunggu ya postingan baru nya.

    ReplyDelete
  27. bunuh diri gara2 putus cinta? astahgirulloh! semoga ini hanya terjadi di ff saja ( walau kejadian nyatanya juga ada ).

    ReplyDelete
  28. ceritanya maju mundur ya, hmmm, yg bikin cerita ikut maju mundur gak nih, hihihihi, wew :D

    "kaniaaaa ... tidakkkkk ....!!!" owww

    cut ...

    ReplyDelete
  29. wah ini ceritaku nie, sayang perannya beda. dan aku tidak datang ke pernikahan si wanita, heheh. sedih juga baca certinya, ehm.. tapi ya sudah, mau di apakan lagi.
    berusaha tabah menapaki hidup ini kembali

    ReplyDelete
    Replies
    1. waahhh ternyata ada yang mengalaminya tooh, duh maap ga ada maksud mengingatkan

      Delete
    2. santai aja, semua itu ud ada jalannya, harusnya di sana di tulis. mohon maaf bila ada kesmaan cerita atau nama di dalamnya, heheh

      Delete
  30. ceritanya menarik mba.... aku paling sulit untuk bikin cerita pendek, apalagi sesingkat FF... keren deh caramu menuliskannya... btw ini bukan kisahmu kan? hehe

    ReplyDelete
  31. Kaniaaa, tenang saja. Kamu enggak usah khawatir. Masih ada aku.

    #lho???

    krik...krik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. lho koq jeruk makan jeruk? enakan duren :P

      nguk nguk

      Delete

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)