28.6.12

#Fiksi Terbunuh sepi

just gonna stand there and watch me burn
that’s alright because i like the way it hurts
just gonna stand there and hear me cry
that’s alright because i love the way you lie
i love the way you lie

Jakarta, 17 Oktober 2011

Babe… Please come back, it wasn’t you, you're still here right, still alive… Lirih Jason berkata di depan pusara Kiara… Istri yang telah dinikahinya 3 tahun lalu di Jakarta yang kemudian dibawanya tinggal di Australia.. Ada sedikit penyesalan tapi.. penyesalan memang selalu datang belakangan… Bayang-bayang masa lalu ketika mereka masih bersama membanjiri pikirannya.

Pulomas, Januari 2008

“Kamu yakin mau menikah dengan bule itu?” Ibunda Kiara berbisik, ada penolakan dalam sikapnya.
“Ma.. Jason itu orang baik kok, papa aja setuju, ya kan pa?” Kiara menoleh meminta dukungan sang ayah dengan sedikit memelas, papa Kiara yang sangat menyayanginya hampir selalu mengatakan 'iya' atas semua permintaan anak bungsunya itu.
“Sudahlah Ma, biarkan kali ini Kiara berkuasa atas hidupnya sendiri, toh dia sudah dewasa, lulus dengan nilai Cum Laude sesuai kemauanmu toh,” Kiara bernafas lega sambil menggerakkan bibirnya, Thank u pa.
“Ya tapi kenapa harus tinggal di Australia sih, kaya disini tidak ada tempat saja, memang rumah ini tidak cukup besar untuk kalian berdua?” dan Kiara tetap membela Jason yang terduduk menunduk di ruang tamu yang sesekali menggerutu akan sikap keluarga Kiara.

Brisbane, Februari 2009

“Stay away…”
“Babe..”
“Just leave me” Kiara menahan tangisnya sambil memegangi lengannya yang kebiruan, lebam karena dicengkeram terlalu kuat.
“Sorry, I didn’t mean to hurt you babe, I’m jealous.” Jason masih membela diri. Perayaan hari kasih sayang malam itu tidak berakhir dengan kasih. Jason yang sangat pencemburu menjadi geram melihat salah satu temannya mendekati Kiara di pesta Valentine malam itu. Bahkan Jason tidak segan-segan memukul pria tersebut ketika ia mendapati sang pria menyentuh rambut Kiara.
"Tadi itu ada remah kue di rambut aku, Jason stop!!” Kiara melerai, berang ditambah malu dengan ulah Jason di depan umum.
“Hei Dude, I think you should leave my house. We'll talk later,” Robert sang empunya rumah memutuskan untuk mengusir Kiara dan Jason, tepat setengah jam setelah kedatangan mereka di rumahnya.

“Aku cuma mau pulang, sekarang” Kiara memasang seat belt dan mematung sampai mereka tiba di apartemen.

Kemang, Juli 2010

Windi masih menatap Kiara yang terlihat semakin kurus dan sayu, seperti bayam yang terlalu lama di kulkas menunggu untuk dimasak.. Duh masa sahabat sendiri disamakan dengan bayam, bawaan lapar sepertinya, kata Windi dalam hati, “mba….” Windi lalu memanggil waitress dan mulai menyebutkan beberapa menu favorit mereka bila mereka makan di café tersebut.
“Gue ngga laper,”
“It’s a must, look at you. Bony like zombie” dan Kiara tidak sedikitpun tersinggung akan hal itu, jujur ia pun merasa berat badannya sangat menurun.
“Kenapa sih lo ga minta cere aja, ngga capek lo disakitin mulu sama tuh bule kampung, dia KDRT lo diem, dia cheating lo diem juga, gile lo sabar banget sih. Ngarepin apa sih?”
“Sebenarnya dia baik koq, inget ga waktu gue ultah? Dia ngajakin gue dinner di tengah padang rumput, plus ada pelayannya lagi..”
“Iya tapi sebelum itu lo dihajar habis-habisan gara-gara lo marah karena dua hari dia ngga pulang-pulang. Dugem sama cewe ngga jelas… Insane banget ngga sih laki lo.”
“Ya makanya dia feel sorry banget Windi… dia nyesel banget udah nyakitin gue.”
“Dia psycho buuw..”
“Gue ngerti koq kenapa dia kaya gitu, dia pengen punya baby, tapi gue belum bisa kasih,”
“Ya elah itukan bisa-bisanya dia aja biar lo feeling guilty, biar dia bisa berbuat seenaknya, duhh gue jengkel sama lo, kenapa lo jadi moron kaya gini sih!!” Windi benar-benar bertanduk. Dan ini adalah kali pertama ia berkata kasar kepada Kiara.. Dulu Windi selalu sabar mendengar semua keluh kesah Kiara, dua puluh empat jam tujuh hari seminggu ia akan selalu ada untuk Kiara, ikut menangis di ujung telpon saat Kiara sesenggukan menceritakan ulah Jason, memelototi Blackberry hanya untuk menunggu BBM berikutnya dari Kiara, atau membalas email Kiara diantara jam kerjanya yang super sibuk.. Tapi.. yaa mungkin memang sabar itu ada batasnya atau mungkin Windi yang kesabarannya masih terbatas sehingga hari ini, di Café favorit mereka, tempat mereka biasa tertawa bersama ia pun meradang.

Kiara memang masih bolak balik Jakarta Australia, kangen sekaligus mengurus Butik miliknya bersama Windi, dan lebih sering ia ke Indonesia seorang diri karena Jason tidak mau menemaninya “I’m busy babe, that’s for you too right!” alasan yang selalu sama kala Kiara mengajaknya.

Brisbane, Agustus 2011

“Babe I am pregnant,”
“What?” Jason tidak mendengarnya, ia terlalu sibuk menekuri foto-foto model cantik obyek fotonya, ya itulah profesi Jason, sebagai photographer majalah terkenal di Australia, dan itu pula alasan Kiara mengijinkannya dekat dengan dunia malam, dunianya para model.
“Aku hamil” Kiara mengulang dengan lirih.
“Really?? Are you sure?” tidak tampak kebahagiaan dimata Jason, hanya terkejut.
Kiara mengangguk, “Kamu senang tidak?”
“Tentu” Jason menjawab singkat, selain bahasa Inggris merekapun sering menggunakan bahasa Indonesia karena Jason pernah lama tinggal di Jakarta.
“I wanna go home, aku mau hamil dan melahirkan di Jakarta, dikelilingi keluargaku, sahabat dan orang-orang yang mencintaiku.”
“You are home, with me, husband that love you so much, wanna do anything to make you happy, and I wud die for you,” Jason mengedipkan matanya.
Hampir saja Kiara melted untuk kesekian kalinya, tapi kali ini tekadnya sudah bulat ia tidak akan menyerah dengan kata-kata manis dari Jason.
“No babe, I need my family, aku mau menjaga kehamilanku sampai nanti anak kita lahir dengan selamat.”
“Oo jadi kamu berpikir kalau kamu tinggal disini bersama aku anak itu tidak akan selamat?? What the hell you talking about?!”
“Bukan begitu sayang…” tapi terlambat, pembelaan Kiara tidak pernah selesai ia utarakan karena Jason sudah terlanjur tersinggung dan marah lalu ia pergi meninggalkan apartemen begitu saja.

Brisbane, 15 Oktober 2011

Oh Tuhan aku lelah… lirih Kiara. Lelah dalam arti kata yang sebenarnya, lelah setelah kembali menjadi bulan-bulanan Jason… ia merasa tidak ada bedanya dengan perempuan murahan yang bisa disewa. Kehamilannya tidak mengubah apapun, Jason masih saja pulang sesuka hati lalu menagih haknya sebagai suami, tidak perduli walau ia pulang dalam keadaan mabuk dan sebagainya. Kiara tidak bisa menolak karena Jason akan memukulnya.

“I wanna vomit babe,” ujarnya pelan, tapi Jason tidak perduli. Jason baru akan berhenti kalau ia sudah merasa puas.

“Halo..” Jason menjawab panggilan di handphonenya, tidak lama setelah ‘tugas’ Kiara selesai.
“What??... Where??.. Ok I’ll get there soon.. but.. I've to shower first… hahahah yeah you know.., ok see ya there.” ia meletakkan handphonenya dan segera ke kamar mandi, menyalakan shower, mandi secepat kilat, berpakaian rapi lalu… pergi meninggalkan Kiara.
“Babe, Shanty ngajak hang out, her husband is birthday now… aku mau mengajak kamu tapi… you look so terrible, bye.” 

I am a whore… dan Kiara pun kembali menangis dalam sunyinya.

Brisbane, 16 Oktober 2011

Windi, Mama, Papa Kiara, Kaka kembar kesayangan Kiara beserta para istri berjalan cepat di Bandara Soekarno Hatta, sambil sesekali mengusap airmata. Wajah mereka sendu, mendatangkan keheranan pada orang-orang yang melihat mereka, penerbangan ke Luar Negeri seharusnya diwarnai dengan suka cita.. tapi mereka berbeda, karena mereka pergi bukan untuk berlibur melainkan untuk mengambil jasad Kiara, membawanya pulang seperti keinginannya untuk pulang beberapa bulan yang lalu.

Windilah yang pertama-tama mendengar berita ini. Jason menghubunginya lewat Blackberry Kiara.

“….. Ketika aku pulang dia sudah tidak bernafas.. I don’t know why.”
“Arrghhh…. Damn You Jasoonn” Windi membanting telponnya setelah mendengar berita tersebut.

Dari hasil visum dokter mengatakan bahwa Kiara telah meninggal dunia sehari sebelumnya. Hari dimana ia ditinggalkan dalam keadaan lemah, lelah, tidak ada daya walaupun hanya untuk mengambil minum.

Jakarta, 17 Oktober 2011

Babe… Please come back, it wasn’t you, you're still here right, still alive… Lirih Jason di depan pusara Kiara… Babe I love you so much.. I wanna have children from you babe… forgive me.. Ia menggenggam gundukan tanah di makam Kiara dengan dua tangan terikat borgol. Beberapa Polisi berdiri di belakangnya siap untuk membawanya ke penjara.

-cerita ini saya dokumentasikan dalam Kumcer saya-

59 comments:

  1. wah yang ke 15 oktober yang bikin penasaran, lagi apa ya mereka? itu yang bikin aku penasaran baget... ga ada ilustrasinya nie?

    ReplyDelete
    Replies
    1. over all. bagus ceritanya, jarang aku bca sampe habis, heheh, ketauan dah, tapi itu yang brisbane 15 oktober 2011 yang aku bca berulang ulang, aku masih ga paham. lagi apa tu ya? :D
      apa itu juga yang menyebabkan kematiannya?

      Delete
    2. 15 oktober? khusus untuk yang udah nikah hehe.. ga ada ilustrasi, silakan di imajinasikan sendiri :P

      Delete
    3. wah gimana mau imajenasi mba, masih kecil nie aku, masih 19 tahun..... hahahaha. masih belum ngerti apa apa

      Delete
    4. ooo gitu :D ya udah ga usah diimajinasikan nanti malah jatuhnya mikir yang ngga2 :P

      Delete
  2. i follow you, please follow back.. www.zondim.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. i want to folbek but i dunno know where's d button

      Delete
    2. buttonnya di sebelah kiri kang, masuk baca artikel dulu lalu liat di kiri gan, hehehe

      Delete
  3. halo mbak.. :)
    sekedar mampir untuk menyatakan bahwa namanya saya sematkan di postingan terbaru... :D

    ReplyDelete
  4. waduh mbak tanggal nya banyak amat yaa... :D

    ReplyDelete
  5. jadi panjang banget kalau di sini, tapi emang judul paling panjang sih di bukunya =D

    ReplyDelete
    Replies
    1. naah kaann... males ga bacanya? *nyari temen yg males baca postingan panjang*

      Delete
  6. judul postingan nya keren, puitis sekali.

    ReplyDelete
  7. ew ...tiara meninggal, ckckckck, #sok ngerti :(
    asik ya judulnya :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. tiara? kiaraaa... ketahuan nih ga baca, saya udah mulai tau loh ciri2 orang yg ga baca postingan.. wew

      Delete
    2. hihihihi, sukak sukak dong, orang kemarih mau ikutan eksis doang kok, weeee :p
      hahahahaha, ciri-cirinya mirip monkey tau :))

      Delete
    3. ya mirip kamu itu :)) *ga marah kan? ga marah kan? :D

      Delete
    4. wew, gak, kok gak marah :p
      cuma mau ...lemparin tombak, hahaahaha :))

      Delete
  8. mantep bikin ceritanya.. bisa mempertahankan plot.. saiia mahh.. pasti uda ngalor ngidul tuh :p :(

    ReplyDelete
  9. kasihan Kiara, coba dia dengerin apa nasehat mamanya..pasti ga begini ceritanya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. naah itulah pembelajarannya, kalo orang tua ngomong tuh di dengerin harusnya... huh *lho pengarangnya koq sewot sendiri

      Delete
  10. Mbak mbak, nangis neh mbak baca kiara meninggal disaat hamil 3bulan yaa....

    Judul nya ok, isi nya ok :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iih niar ngitungin ya?? iya betul :D, makasiih

      Delete
  11. jason brengsek !!! *kebawa suasana

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh, pembaca ikut terbawa suasana ya :)

      Delete
  12. bila suamai tu baik tentunya akan selalu dituruti, tp bila membawa mala petaka sebaiknya ditinggal aja....*ikut erosi...hehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa harusnya sih begitu untuk apa mempertahankan orang seperti itu

      Delete
  13. penyesalan selalu datang belakangan... semoga bisa mengambil hikmah dari postingan ini, amien...

    ReplyDelete
  14. Fiksi terbunuh sepi nya lumayan oke mbak..

    ReplyDelete
  15. jadi itu meninggalnya beneran apa bohongan mbak?

    *cuman baca judul sama ujungnya aja*

    <-- pembaca jujur :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagooss udah jujur :P

      beneran dincee.. maksudnya di fiksi ini :D

      Delete
  16. Wah, menderitanya... Saya baca kok <~pembaca jujur.
    Satu derita delapan adegan.

    ReplyDelete
  17. Wah wah blognya dah banyak berubah nih :D mantap maaf baru bisa mampir

    ReplyDelete
  18. coba bikin fiksi yang settingnya di Kesesi dunk.. wkwkwwkk..
    jakarta, brisbane.. kejauhan kalo dr kesesi..

    hehehe... :)

    i miss you say :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku aja baru tau loh kalo kesesi itu nama tempat, maklum dulu geografinya bolos terus :P

      miss u tooo

      Delete
  19. ceritanya sangat bagus sobat :))

    ReplyDelete
  20. Bisa membuat aku hampir menangis dan juga gregetan. Ya meski cowok aku bisa juga menangis karena tulisan. Dan sekedar ingin berbagi saja. Pernah ada satu buku berjudul Si Jamin dan Si Johan yang sanggup membuat q menangis sendiri didalam kamar dalam waktu yang cukup lama. (waduh ketahuan cengeng deh)

    ReplyDelete
  21. Zona galau... :D
    Ikut-ikutan dah... :D
    Hadir selalu di Blog Sobat terbaik, izin share : MP3 Kisah Inspiratif Bag. XIV, ditunggu komentarnya, Thx... :)
    Salam bLogger,

    ReplyDelete
  22. hampir 5 menit ane bolak balik bacanya, tapi bingung mau comment yang tanggal berapa yah hehehe....happy blogging aja deh:}

    ReplyDelete
  23. jiah, kok mati :D
    Yg happy donk endingnya, biar gak galaw

    ReplyDelete
  24. Gak salah denger dari blog sebelah, coretanya emang keren-keren. Penulis aosli deh

    ReplyDelete
  25. kurang ajar jason tega bangetjadi suami ga punya perasaan tuh,,
    sembarangan aja menyakiti hati wanita,, ane hajar loe,,
    tega bener nyakiti kiarra,,
    klw jason ga bisa jaga dia,biarkansaja saya yg jaga,, (hehehee) tp dah ga ada lg kiara,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. emang, gimana kalau jason kita gebukin rame2, eh ga boleh juga ya :)

      Delete
  26. (ini kali keempat saya ketik komen di sini, yang kemaren loss melulu, hehe. maklum pake hp, kalo nggak, SPAM deh)

    pertama, saya ngambil ilmu cara nulisnya nih. awas ya, ntar taktiru kapan-kapan, hehe. makasih inspirasinya. baru buat saya. keren abiss.

    kedua, ini jangan-jangan ada dendam sejarah ya atas bule penjajah, haha..

    ketiga, apakah ini pesan bahwa perkawinan campuran (antarbangsa) dampak pragmatisnya sedemikian itu?

    keempat, jason mengingatkan saya pada jason donovan sekaligus jason horor temennya freddy. hiih, takkepret aja apa ya..haha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. woww 4 x?? hihi trimakasih.. ini pun masuk ke spam pak :D
      sok pak ditiru boleh, saya tunggu *naek2in alis*
      :)) penjajah maupun nazi udah kalah pak di ptandingan bola #lho
      hmm.. ga cuma kawin campur sih, tp se suku jg bisa seperti ini
      jason donovan yang mana ya? freddy? freddy yang ga mati2 itu.. hiyy
      intinya sih jangan mau deh disakiti atas nama cinta, apalagi sampai main fisik, semua orang berhak mencintai tetapi ia lebih berhak berbahagia :)

      Delete

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)