membersamai orang-orang shaleh
memang perintah Allah
atau menggantungkan kebaikan diri padanya
memang keniscayaan bagi ikrar takwa
tetapi meletakkan harapanatau menggantungkan kebaikan diri padanya
pada sosok itu
adalah kesalahan
dan kekecewaan
seorang sahabat berkata kepadaku
“aku ingin menikah dengannya...
hanya dengannya..”
aku bertanya mengapa
“agar ia menjadi imamku..
agar ia membimbingku
agar ia mengajariku arti ikhlas dan cinta
agar ia membangunkanku shalat malam
agar ia membersamaiku
dalam santap buka yang sederhana”
maka gantungkanlah harapan
“ahh.. itulah masalahnya,” kataku
dan kini ia tahu
bahwa kekhawatiranku benar
bahwa sosok lelaki penyabar yang dia kenal
juga bisa marah, bahkan sering
bahwa sosok lelaki shalih yang dia damba
bahwa sosok lelaki shalih yang dia damba
kadang sulit dibangungkan untuk
shalat subuh berjamaah
bahwa lelaki yang menghafal juz-juz Al Qur’an itu
tak pernah menyempatkan diri
mengajarinya a-ba-ta-tsa..
“ahh.. itulah masalahnya”
semakin mengenali manusia
yang makin akrab bagi kita
pastilah aib-aibnya,
sedang mengenali Allah
yang pasti membuat kita
mengakrabi kesempurnaanNya
maka gantungkanlah harapan
dan segala niat untuk menjadi baik
hanya padaNya
hanya padaNya
Jadilah ia tali kokoh yang mengantar pada bahagia
dan surga
dari buku : Dalam Dekapan Ukhuwah, Judul : Tali Kokoh, Penulis : Salim A Fillah
Merinding saya membacanya....
ReplyDeleteKarena tepat sekali nasehat ini bagi saya yang sedang istiqoroh...
Semoga Allah memberikan petunjuk kepada saya, bahwa apa-apa yang ada di diri manusia terkadang semu dan yang kekal hanyalah milik-Nya... :)
Aamiin, semoga dapat yang terbaik, tidak ada yang sempurna justru dengan berpasangan dapat saling menyempurnakan, dan pasangan itu sendiri adalah jalan menuju Nya :)
DeleteMakasih mbak sharingnya. Buat renungan diri saya :)
ReplyDeletesaya juga :)
Delete=) Sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....
ReplyDeletehuss berisik :P
Deletebaguss....
ReplyDelete500.0000.000 like this,,,
ReplyDeletesukses terus ya,,,
lima ratus juta? ga kebanyakan tuh hehe
Deletesiapakah lelaki idaman itu.. ?
ReplyDelete*smile saja*
Deleteallah.. allah.. allah.. sempurna...! segalanya adalah miliknya..
ReplyDeleteyup.. btw A nya huruf besar doong :D
Deleteaku ga mikir lagi perempuan itu akan membantuku dekat kepada Allah
ReplyDeletejustru sekarang aku mikirnya bagaimana aku dapat membimbing perempuan itu agar dekat kepada Allah
ahaa i like itu, harusnya sih begitu kan nanti kamu jadi Imam, btw emang siapa sih perempuan itu? *lho kenapa jadi kepo #abaikan
Deletegak bisa bilang apa-apa except maknyuss :)
ReplyDeletepak bondan mode on
DeleteMbak, itu bikin tulisan trus belakangnya gambar pake edit sotosop ya?
ReplyDelete*salahfokus :p
yes yes. This is so cool! Saya belum baca buku DDUnya ustadz salim, tapi sudah buanyaaak ibroh yg saya dptkan dari buku itu.
eeee.... photobucket?
Deletebelum baca tapi udah dapet ibrah? dapet darimana dincee?? twitnya yaa
saya pernah berharap pada manusia, ternyata ada batas masanya. Ternyata hanya pada Tuhanlah pengharapan yang abadi.
ReplyDelete:) harusnya sih begitu
DeleteBerulang dua saya membaca post diatas. Sama dan sebangun, dari perspektif lelakipun sama. Wanita yg sedemikian sempurna, seiring berjalannya waktu, makin pudarlah kesempurnaannya itu. Yang terlihat kemudian adalah berbagai noktah menghitam yang sebenarnya wajar adanya, tapi dibesar2kan oleh mata kita. Terlebih jika syaithan berintervensi, maka lahirlah sang goda. Dan kala kita terkesiap tersadar, segera mengambil air wudhu, dan hanya dzikir kepada-NYA lah yang menjadi penawarnya.
ReplyDeletehooh pak, sama2 bisa merasakan kecewa, apalagi kalau pas kecewa gitu kita curhatnya ke orang yang salah wuih tambah kecewa deh, makanya mendingan curhatnya sama Allah aja, mengembalikan semua masalah kepada Dia yang memberikan masalah karena hanya Dia jualah yang akan memberikan jalan keluarnya
DeleteSubhanallah indah sekali bahasanya sehingga menusuk dalam hati ini. sure ...
ReplyDeleteaku tertarik sekali dengan kata "harapan"..
"Banyak orang yang menyalah artikan kata harapan, sehingga tidak sedikit manusia yang berharap kepada manusia juga, atau sebaliknya manusia memberikan harapan kepada manusia pula, bukankah manusia itu banyak kekurangannya dan keterbatannya dalam arti tidak ada daya upaya da kekuatan selain Allah Maha Agung dan Maha Tinggi..
tak ingatkah pula bahwa sepantasnya dan wajib bagi kita sebagai makhluk-nya berharap hanya kepada Allah semata. dalam firman-nya. "Berharaplah kepada AKU' (Allah swt)...
^_^....
yup, berharap kepada manusia bakal banyak kecewa, eh tapi boleh sih mengharap cuma dikiitt aja kali ya
DeleteBekgronnya apik :D *salah fokus
ReplyDeleteBtw, ini termasuk puisi atau prosa ya, Kak?
Deleteprosa kayanya Di, pas pelajaran bahasa Ind aku bolos jadi kurang paham hehehe
Deletewah mencari imam ya, jgn saya lg yg dmaksud hehehee (terlalu GR),,
ReplyDeleteindah bahasanya,, ;-)
Kalau dari "About Me"nya sih udah jadi Istri seseorang yg punya blog ini xD
DeleteKurang tau jg sih,
yup anda benar sekali :)
Deletespeechless..
ReplyDeleteinspiratif mbak.. :D nice post
thanks
DeleteJd teringat kata2 seorang Ustadz
ReplyDeleteketika seseorang mengatakan "Aku Cinta Kamu"
sebenernya yg dia katakan adalah "Aku Bernafsu Padamu"
Berhati2lah dalam urusan cinta :D
Cinta tidak butuh kata, tapi Cinta butuh "Fakta"
Aa Gym?? :D
Deletetadi saya kunjung balik tp ga bisa meninggalkan jejak
ini Puisi ya kakak :D
ReplyDeletekayanya prosa
Deletesaya sangat setuju...menggantungkan segala harapan kebaikan hanyalah kepada ALLAH SWT semata :)
ReplyDeleteakur pak :)
Deleteini baru penghilang galau :D
ReplyDeleteini plus gajian? :P
Deletekerennnn...saya juga penyuka tulisan mas Salim A FIllah,,,,semangka huhu....
ReplyDeletesemanggi
Deleteini ada unsur curhat sepertinya ya?
ReplyDeletega ada weee
Deletecari pensil tulis gambar wanitanya <--- ini apaaan!!
ReplyDeleteyah semoga nanti kalau udah umurnya kawin bisa kek itu tuhhh <-- ini apaan jugaaa
tapi btw buswayy sukaaaaa
ini curhatan kek nya hehe
Deletebagus nich postingnya
ReplyDeleteizin follow ya
okay dah saya folbek
Delete:)
ReplyDeleteSetiap kita hanya manusia biasa.
ReplyDeleteBukankah Baginda Rosulullah juga manusia biasa?
hehe... keknya sih gitu ya...
Astaghfirulloh... lupa bersholawat.
DeleteRosulullah Muhammad SAW.
:)
DeleteMenyentuh bnget di hati nich sob terima kasih ...
ReplyDeletekomentar blik gan
weleh weleh puisinya keren banget ya... sampai 3 kali bacanya...
ReplyDeleteiya keren kan, makanya saya post di sini :D
Deletemengena di hati, jadi sadar selama ini udah lupa dengan niat awal pas ketemu ama d'sun... hadeee merinding ne
ReplyDeletehayoo udah sun2an nih.. weww
Deletelewat ah, bacanya, :D
ReplyDeletelagi malay, hihihiy :P
yang penting eksis yee.. dasarr
Delete