28.5.12

The Pursuit of Happyness

Film ini film lama, sekitar 7 tahun yang lalu, dan saya sudah dua kali menontonnya tetapi tetap saja membuat saya menitikkan air mata sedih *emang dasar cengeng*


Saya tidak menonton dari awal, tetapi tidak terlalu terlambat. Begini ceritanya :

Chris Gardner adalah seorang Salesman, tetapi kemudian ia nekat menghabiskan tabungannya untuk membeli Alat Pemindai Tulang. Tapi alat tersebut dianggap terlalu mahal oleh para Dokter sehingga tidak laku terjual. Hidupnya bersama istri dan anaknya yang berumur 5 tahun semakin sulit, mereka tidak mampu lagi membayar sewa rumah. Belum lagi Chris yang sering memarkir mobil sembarangan membuat mobilnya disita. Sang istri tidak mampu bertahan dalam keadaan seperti itu dan memutuskan untuk meninggalkan Chris. Chris tidak mencegahnya tapi dengan syarat anak mereka (yang bernama Christopher) tetap tinggal bersamanya.

Suatu hari sambil menenteng Alat Pemindai Tulang, ia melihat seseorang yang menggunakan mobil mewah. Ia bertanya pekerjaan apa yang membuat orang tersebut memiliki mobil itu? Orang tersebut menjawab bahwa ia adalah seorang pialang. Chris tergiur dan melamar menjadi pialang. 

Di lain hari, Ketika ia sedang mengecet rumah sewaannya, Polisi mendatangi dan membawanya ke Kantor Polisi, terkait masalah denda tilang mobil yang belum ia lunasi, dan karena uangnya tidak cukup untuk membayar denda, ia harus 'bermalam' disana. Ia sempat menolak karena besok adalah jadwal interview di perusahaan pialang, tetapi Polisi tetap menahannya. Keesokan hari ketika dibebaskan, ia langsung berlari menuju perusahaan pialang, dengan masih mengenakan kaos, jaket dan celana ala kadarnya ditambah noda cat pada dirinya.

Singkat kata ia diterima bekerja, dengan syarat tidak di gaji selama 6 bulan karena statusnya adalah pekerja magang. Tentu saja kekalutannya bertambah, bagaimana ia bertahan hidup? Tetapi akhirnya ia menerima pekerjaan itu dengan harapan suatu saat ia akan menjadi pialang yang sukses.

Chris adalah seorang yang gigih, ia bekerja dengan giat dan ketika hari libur ia membawa Alat Pemindai Tulangnya untuk ditawarkan kepada para Dokter. 

Namun 'cobaan' nya belum berakhir, suatu sore ia di usir dari rumah sewaannya karena -lagi-lagi- tidak mampu membayar. Ia dan Christopher menjadi Tuna Wisma. Tidur di Toilet Stasiun Kereta. *sedih loh huhu*

Hari selanjutnya ia bermalam di Rumah Singgah, Rumah itu menyediakan tempat tidur dan juga makan malam, tetapi karena tempat tidurnya terbatas para tunawisma harus mengantri setiap pukul 5 sore dan antrian itu dibubarkan kala semua kamar sudah terisi. Yah.. Siapa cepat dia dapat dan Chris pernah tidak mendapatkan tempat tidur untuk mereka berdua, jadilah malam itu mereka tidur di dalam kereta.

Beberapa bulan berikutnya ia berhasil menjual semua Alat Pemindai Tulang, hasilnya ia tabung, namun layaknya pepatah Sudah Jatuh Tertimpa Tangga. Ia terus-terusan mengalami kesulitan hidup, ia mendapat Surat dari Kantor Pajak bahwa uangnya di Bank telah diambil oleh Pemerintah, dengan alasan ia belum membayar pajak.

6 bulan masa magangnya telah berlalu, tinggal penentuan siapakah yang diterima bekerja. Dan ternyata ia lah orang tersebut. Di akhir cerita ditulis bahwa ia telah menjadi pialang sukses.


Tidak perlu mengeluh atau terus-terusan mempertanyakan keadaan.
Cukuplah terus berusaha sekuat tenaga dan berdoa dengan yakin.
'Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil' adalah Sunatullah

53 comments:

  1. udeh nonton tapi lupa detail ceritanye #nyengir
    berarti kagak boleh pantang menyerah ye..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya dong, maju terus pantang mundur :P

      asal kita yakin yang kita lakukan adalah kebaikan yaa sebaiknya jangan menyerah ;)

      Delete
  2. Jadi pengen nonton langsung

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan lupa siapin tissue *eh salah yah, itu mah sayah*

      Delete
  3. Dan seperti biasa, saya belom nonton

    *menitikkan air mata sedih :'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. belom nonton aja udah sedih, apalagi nonton :P

      Delete
  4. dari narasi ini saja kak bacanya da mulai melow.. gimana kalo nontonya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo nonton jadi melow abis Aii huhu

      Delete
  5. yang bisa bertahan dalam keadaan seperti itu hanya orang2 yang sabar sob. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, never ending sabar deh pokoknya :)

      Delete
  6. beluum nonton tapi lovely dgn summarynya neh..

    Bakal wasting time jika hanya sibuk mempertanyakan kenapa masalh terjadi pada kita sehingga lupa utk menemukan problem solvingnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. hooh.. kalau cuma berkutat dengan "God.. why me?" ga akan abis deh, yang ada malah jadi kufur nanti :)

      Delete
  7. saya juga menonton film yang dibintangi oleh Will Smith ini sudah beberapa kali, dan memang perjuangan hidup memang nyata, dan konon film itu dibuat juga berdasarkan kisah nyata.

    Hidup memang perjuangan, tidak ada kata menyerah dan terus berusaha memperbaiki kehidupan Insya Allah akan ada jalan. Terus Berjuang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Pak setuja, hidup itu perjuangan, dan batas akhirnya adalah ketika kita tiada, itu sudah bukan berjuang tetapi waktunya memetik hasil dari perjuangan :)

      sepertinya sih memang based on true story

      Delete
  8. wah saya sering denger tentang pilem ini,saya sering tau katanya pilem ini bagus, tapi baru tau di sini sinopsisnya tentang pialang, pilemnya juga msih tersimpan di hardis belum di tonton. heheh, pengen juga nie, kapan ya.. tapi makasih sinopsisnya, jadi penasaran nie.

    ReplyDelete
  9. wah belum nonton ne... @_@
    hemm.. berapa kali itu tertimpa tangga, jadi kasian.. nonton gak ea ^_ , aktornya will smith, sudah tidak asing, sepertinya perlu ne

    pialang sukses, hemm.. kalau di indonesia bisa gak ya, biasanya kan sebelum melamar harus ada syarat ini itu. apalagi masalah pendidikannya @_@

    ReplyDelete
    Replies
    1. nonton doong, cocok di tonton sama yang lagi galau atau merasa life is unfair hehe

      pialang itu pusing setengah hidup

      Delete
  10. iya ini will smith yang main.
    saya justru kagum sama yang meranin anaknya. wajahnya memancing rasa kasihan. kebayang itu anak saya sendiri.

    ya,film hollywood malah sering lebih punya visi moral daripada film sini ya.
    dan kehidupan yang instabil pada awalnya, bakal menjadi pondasi kokoh kehidupan selanjutnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya yang jadi anak kecil keren ya pak dia ga ngeluh gitu, bikin tambah melow

      film sini? ah no komen deh abisnya kadang suka garing dan ngawur sih *loh katanya no komen :P

      Delete
  11. Ayo kita harus bersungguh-sungguh, jangan mudah menyerah. Kayak cerita Chris yang tahan banting ya sob heheheh.... dan akhirnya, dia yang berhasil :)

    Sip-sip... bagus ceritanya, jadi pengen nonton..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, itu intinya.. jangan menyerah.. jangan menyerah.. kaya lagu D'Masiv *sotoy padahal ga pernah denger :D

      Delete
  12. blm nonton aku,entah kenapa aku bukan will smith fans :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku juga ga fans2 amat dan nonton film itu pas kemarin di puter di TV :)

      Delete
  13. wah harus sediain dengan tisu sekalian sblum nnton... cari link uploadernya dlu ah... :D

    BTW, mampir di blog aq jg yh gan n baca artikelnya jg.... mo jalin silahturahmi sesama blogger... klo memang memungkinkan follow each other jg... :)

    dtnggu... ^^

    http://chumhienkslife.blogspot.com/2012/05/aku-yang-dulu-sekarang-nanti.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Okay Insya اَللّهُ besok aku mampir yaa :)

      Delete
  14. will smith ya kak...
    filmnya memang sangat meninspirasi..
    kalo gk salah diangkat dari kisah nyata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kayanya dari kisah nyata karena di akhir cerita ditulis kalau akhirnya dia sukses jadi pialang

      Delete
  15. Aku udah nonton tapi agak lupa detilnya.
    Sedihhh tapi akhirnya memang bahagia :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sedih kan Na.. Nangis jugakaan *cari temen hehe

      Delete
  16. Aku nontonnya lebih sekali mbak ikutan nangis juga waktu dia dan anaknya harus tidur di stasiun gemas2 harap ketika dia mengejar orang gila yang ngambil satu alat pemindai tulangnya yang nyangka itu adalah mesin waktu ya? trus lari dikejar sopir taksi karena nggak bisa bayar (adegan film ini juga kan?)

    Dan teraduk juga ketika si istri meninggalkannya.. uhhh aku tapi senang dengan ending yang happy :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hooh.. ßế†ǙL ... взτůl ... βєƭŭL ... Eh tapi kayanya ga ada deh scene di kejar taxi, yang ada dia ketabrak taxi gara² ngejar si orgil itu, ampe sepatunya ilang 1

      Delete
  17. wahhh, jadi kepengen nonton yang full version nih :)

    ReplyDelete
  18. jangan menyerah.. jangan menyerah >> nyanyi nih, maap suaranya fals. :P

    Belom pernah nonton film ini, dan sptnya gak akan nonton.
    Lagian, ceritanya udah direview secara lengkap ama mbaksist sih.

    #alasan, padahal sebenarnya lagi enggak mau nonton yg sedih2... hiks... hiks...
    :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya udah ga usah nonton kan udah aku ceritain :P

      cupcup jangan sedih lagi yaa, nih ambil *nyodorin lolipop

      Delete
  19. iyah, saat baru keluar dulu penasaran lho sama sinopsisnya, gak taunya emang bener2 menyat hati ceritanya, bener2 kisah keteguhan seorang ayah yg patut di contoh, huft :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. emang hatinya stumon bisa tersayat2 juga yak... ooooooo baru tau *plaak

      Delete
  20. yuhu, kirain anime. kan lagi musim? hehehe, no give up!

    ReplyDelete
  21. ane dulu pernah nonton nih film, tapi gk sampe selesai :)

    ReplyDelete
  22. wahhh berat juga yaa perjuangannya....man jadda wa jada :)

    ReplyDelete
  23. nice posting kang... keep on posting... I like the way you post..

    ReplyDelete
  24. film ini memang bener-bener keren... sangat memotivasi...

    ReplyDelete
  25. film yang ga pernah bosen ditonton :D

    ReplyDelete
  26. sama saya juga suka nonton filem ini.... ga bosen bosen... nice movie...

    ReplyDelete

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)