6.5.12

Entah kenapa kamu membutuhkanku (tamat)

*d end niyy...
 
[.. cerita sebelumnya]

"Kamu ngapain di Surabaya Mir, eee.. pacar kamu ya?" yah begitulah Bude Susan, orangnya ceplas ceplos. Tanpa disadari Amir ternyata mobil mereka bersebelahan
"Bukan Bude, ini majikan saya"
Ifa kaget dengan kata-kata Amir, begitupun Bude
"Apa? Majikan? Maksudnya?" intonasi Bude naik dua oktaf
"Saya kan sekarang nyupir Bude, demi Papa dan Nisa, demi kami bertiga agar bisa tetap hidup dikala saudara Mama tidak mau membantu" 

Bude tersindir mendengarnya, dan memang itulah tujuan Amir. Ia sangat kecewa karena Bude, satu-satunya keluarga Mama yang tinggal berdekatan justru tidak membantu mereka dari keterpurukan. Nenek Amir yang telah lama meninggal dunia hanya memiliki dua orang anak, Mamanya dan Bude Susan. Keluarganya yang lain pun tidak tinggal di Surabaya atau Gresik. Bude Susan lah satu-satunya tumpuan Amir ketika ketika mereka mengalami kebangkrutan, tetapi tak dinyana Bude malah angkat tangan dan justru mengungkit kisah cinta Mama dan Papanya yang tidak disetujui oleh kedua keluarga

"Memangnya tidak ada pekerjaan lain apa selain menjadi supir? Kamu tidak malu? Dulu Papa mu kan pengusaha" kata-kata sinis Bude semakin membuat Amir sebal
"Yang penting halal" Amir menambahkan senyum pada kata-katanya "Duluan ya Bude" ia membukakan pintu untuk Ifa, dengan canggung Ifa masuk dan duduk di bangku belakang

Ifa ingin bertanya tetapi ditahannya demi melihat wajah Amir yang kaku. Sepanjang perjalanan dari Surabaya ke Gresik mereka tidak berbicara. Sesampainya di rumah Ifa Amir lah yang membuka percakapan

"Fa, sori ya tadi suasananya jadi ga enak"
"Itu Bude yang kamu ceritakan dulu?"
Amir mengangguk
"Ooo.. ya sih aku bisa mengerti kenapa kamu bersikap jutek seperti tadi, tapi.. pakai segala bilang kalau aku majikanmu, ih ngga banget deh didengernya"
"Lah memang kamu majikanku kan"
"Aku tidak merasa seperti itu, kita kan teman"

Mereka duduk di teras rumah. Mbok Ijah, pembantu Ifa membawakan dua gelas sirup dingin dan kue yang dibeli Ifa di Surabaya. Walaupun Amir bekerja sebagai supir di kantor, tetapi keluarga Ifa tidak pernah membatasi pertemanan mereka

"Ifa, aku mau tanya, boleh?"
"Ya bolehlah, silakan saja" 
"Kamu.. koq baik banget ya sama aku, apa sebelumnya kita pernah kenal? Kamu tidak ada perasaan takut kalau-kalau aku ini penjahat atau penipu gitu..." Amir menggantung kata-katanya, ia tidak ingin terkesan meragukan kebaikan Ifa, dan Ifa menggeleng
Masih belum puas Amir bertanya lagi "Sebelumnya kita sudah pernah kenal belum sih?"
"Kamu kakak kelasku, waktu di SMA, kamu aktif di OSIS kan? Lalu aku lihat kamu lagi di Perpustakaan Kampus, beberapa kali aku lihat kamu di sana"
"Oh ya?"
"Yup, aku tidak mudah melupakan wajah orang, jadi waktu aku lihat kamu di Perpus aku langsung tahu kalau kamu kakak kelasku di SMA"
"Ooo begitu ya"
"Iya, makanya pas lihat kamu di pinggir jalan aku tidak sungkan membawamu ke Rumah Sakit, dan setelah itu aku lihat kamu lagi di pertigaan deket kampus"
"Koq aku bisa tidak tahu ya kalau aku punya adik kelas seperti kamu"
"Seperti aku? Maksudnya?"
Amir hanya senyum "Tidak ada maksud apa-apa yee" ia malu sendiri dan mulai salah tingkah, untunglah ia teringat kalau ada sesuatu yang harus diberikan kepada Ifa
"Oh iya, ini Fa, terima kasih ya"
"Apa ini?" Ifa tidak langsung mengambilnya
"Ambil saja, itu uangmu"
Ifa memasang ekspresi bertanya
"Aku bayar hutang pengobatanku dulu, kan aku sudah bilang aku akan menggantinya, sesuai seperti yang ada di bill, tapi maaf baru bisa aku bayar sekarang"
"Ih, apa-apaan sih, aku.."
"Sudah Fa, terima saja" Amir memotong kata-kata dan menyodorkan amplop tersebut lebih dekat ke Ifa, "Aku pulang dulu ya, see you tom" katanya lagi

Ketika Amir sampai di rumah kontrakannya yang sederhana ia mendapati sebuah mobil ber plat B di depan rumah. Keluarga papa, mereka ke sini? wow

Tok.. tok..
"Eh Amir, sudah pulang" Tante Cida menyongsongnya, rumahnya yang sempit menjadi sangat penuh dengan kehadiran Tante, Om serta Nenek dari Papa. Mereka mengungkapkan penyesalannya karena tidak bisa datang di hari pemakaman Mama, mereka pun sudah tidak mau lagi membahas hal-hal yang telah lalu, dan yang lebih penting mereka ingin membawa Papa, Nisa dan dirinya untuk tinggal bersama mereka 

"Papamu bisa dirawat lebih baik Mir, Tante akan mengantarnya terapi setiap hari agar bisa segera pulih"
Amir melirik Nisa yang duduk disebelah Nenek, terlihat pancaran kebahagiaan diwajah adiknya, harapan akan kehidupan yang lebih baik
"Kamu bisa lanjutin kuliah kamu lagi Mir, atau kerja di kantor Om" Om Bagas pun ikut merayu. Ada sedikit penolakan dalam diri Amir, tapi kesehatan Papa lebih penting, ia pun mengiyakan permintaan mereka

~~~~

"Haloo"
"Halo"
"Kenapa? Tumben nelpon malam-malam"
"Mmm.. ngga papa, memangnya ngga boleh?"
"Hehe.. ya boleh aja sih"
"Fa.."
"Iya"
"Kamu.."
"Apa?"
"Bapak kamu tukang air ya?"
"Memang kenapa?" 
Mereka kembali bertingkah seperti Nunung dan Sule
"Habis.. kamu telah membanjiri hatiku"
"Hahaha.. gombal banget sih"
"Fa.."
"Sudah ah males"
"Kali ini serius"
"Oooh, iya.. kenapa"
"Aku mau resign..."

Amir menceritakan yang tadi sore terjadi, entah kenapa tiba-tiba ia tidak mau berpisah dari Ifa, baginya Ifa seperti Malaikat yang diturunkan Allah ke bumi untuk memberinya tenaga dan solusi dalam memecahkan permasalahannya. Selama ini mereka memang hanya berteman biasa, dan baru saat inilah Amir merasakan bahwa ada perasaan lain selain itu

"Jadi, kamu mau pindah ke Jakarta?"
"For our own good Fa"
"Iya aku mengerti"

Hening untuk beberapa saat

"Ya sudah kalau begitu, sudah malam nih, aku mau tidur"
"Oh iya deh, maaf ya sudah mengganggu"
"Ngga juga, sudah ya.. duduu"
Ifa menutup telpon cepat-cepat, ia tidak mau Amir menangkap kesedihan dari suaranya

~~~~

Keesokannya ia datang ke kantor untuk mengundurkan diri, ia mengucap banyak terima kasih kepada Ayah Ifa yang telah begitu baik kepadanya lalu ia pun pamit. Dengan mengendarai angkutan umum ia menuju rumah Ifa, tetapi Ifa tidak ada

"Kemana ya Mbok, hari ini bukannya tidak ada jadwal kuliah?"
"Aduh Mbok ngga tahu, Non Ifa pergi dari tadi"

Ia mencoba menghubungi lewat telepon tetapi Ifa tidak menjawab 

~~~~
 
Assalamu'alaikum Fa.. Kamu kemana saja sih? aku mau pamit tapi kamunya tidak ada, aku sudah di ruang tunggu di airport nih, Papa dan Nisa terlihat bahagia, mudah-mudahan semuanya kembali normal ya, Amin..

Eh iya Fa tadi aku mendengar lagu yang liriknya kurang lebih seperti ini :


  Aku menangis, kamu menghapus air mataku
Aku bingung, kamu menjernihkan pikiranku
Aku menjual jiwaku, kamu membelinya kembali
Dan merengkuhku juga memberiku martabat
Entah bagaimana kau membutuhkan aku

Kau memberiku kekuatan, untuk kembali berdiri
Untuk menghadapi dunia dengan diriku apa adanya
Kau menempatkanku di tempat tinggi, di atas tumpuan
Begitu tinggi sampai-sampai aku hampir bisa melihat keabadian
Kau membutuhkanku, Ya.. Kau membutuhkanku

Dan aku tidak bisa percaya itu kamu, aku tidak percaya itu benar
Aku membutuhkanmu dan kau ada di sana
Dan aku tidak pernah meninggalkan, kenapa aku harus pergi? aku akan menjadi orang bodoh
Karena akhirnya aku menemukan seseorang yang benar-benar peduli

Kau  memegang tanganku, ketika dingin
Ketika aku tersesat, kamu mengantarkanku pulang
Kau memberikanku harapan, ketika aku dipenghujungku
Dan mengembalikan hidupku lagi kepada kebenaran
Kau bahkan memanggilku teman


Aku jadi teringat kamu, makasih yaa kamu selama ini sudah baiikkk banget, kapan-kapan aku boleh ya main ke rumahmu, tapi tidak dalam waktu dekat sih, karena aku mau mengurus kuliahku, aku juga maunya sambil kerja biar bisa menabung untuk... eeee... melamar kamu terus nikah. Boleh ga?? Boleh ya.. hehe. 

Eh sudah dulu ya, sebentar lagi aku mau masuk pesawat nih. Duh belum-belum sudah kangen sama kamu. See you Later Ifa.

Wassalam


Ifa membuka notifikasi tanda email masuk, ia tersenyum tetapi matanya berkaca-kaca. Jarinya menekan tombol reply dan mengetikkan satu kalimat singkat

Oke, ttdj, kumpulin uang yang banyak ya.. buat resepsi dan honeymoon ke Eropa :P




videokeman mp3
You Needed Me – Boyzone Song Lyrics

93 comments:

  1. Awwww coo cwiiiittt (。'▽'。)♡

    Cara ngelamarnya itu loh, maksa dikit ngahahaha.

    Penonton puaaassssss \^.^/

    ReplyDelete
    Replies
    1. anda puas, saya lemas.. *dalam artian yang sebenarnya, mau tidur aahhh :P

      Delete
  2. Kata "ketika" ke tulis dua kali..
    :-P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mana mana mana? Ga bisa ngedit udah tutup lappy.. Hoammm zzzz

      Delete
    2. Maksudmu "Ketika" di lagunya ya? Emang di liriknya begitu, pake "When" berdekatan, aku ga dapet kata pengganti yang lain :P

      Delete
    3. tumpuan Amir ketika ketika mereka

      Delete
    4. ouh yeaa.. wiih teliti banget nihh :)

      Delete
  3. wah.... endingnya mantap sekalinie.. di tunggu tunggu ternyata emang makyus endingnya. tapi sikap juteknya itu beralasan juga tu. wah kalau baca cerita gini jadi gemes, pengen jadi tokohnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maknyus ya? Syukurlah.. Kalo ga maknyus dilemparin blogger kali yaaa huhuh, iya abis menyebalkan sih tantenya :D ‎þεngεn jadi siapa? Bude Susan? :P

      Delete
  4. Wow... cuit cuit... mestinya gak usah tamat mbak. Ceritanya langsung lompat dimasa hanimun di eropa aja, biar romannya makin jadi.

    *abaikan*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cerbung terus gitu? :D nanti pembaca keburu bosen bloggernya pada ga sabaran mba orangnya, maunya cepet" kelar *yok kita ngegosip hehe

      Delete
  5. Wah the end ya mbak.... semoga bisa hanimun ke eropa deh ^^

    ReplyDelete
  6. oalah ditinggal resign malah selanjutnya dituntut melamar... amir makin stress deh

    ReplyDelete
  7. Terharu hehehe...

    Ifa jgn nangis deh. Ntar tunggu aa' ngelamar ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. *ulurin tissue* Aa? Anak ayam ya :D ^^V

      Delete
  8. wahaha.... "cinta" seperti apa sih -__-", habis baca ini kok jadi ngiri, haha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cinta itu seperti udara yang manusia tak bisa hidup tanpanya *aishh

      Delete
  9. huh ... lega ... :D
    akhirnya khatam juga nih cerita, hmmm, manis banget ya endingnya, hihihy, jadi pengen ...makan pisang, wekwewww :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dasar ga sabaran, orang mau dibikin 200 episod juga, sono makan pisang bareng temen"mu :P

      Delete
  10. Hahaha..akhirnya selesai cerita yg keren ini :-)

    terus berkarya sobat.,

    ReplyDelete
    Replies
    1. :D nungguin tamat banget yak

      Sipp sama"

      Delete
  11. Nah, kan ada rencana nikah juga! Bhahaha, pake lagu boyzone yg you need me, amir bener2 kelewat pede! Sbenernya siapa ngebutuhin siapa, sih? Huhuhu, but it's happy ending and so sweet, beib! Bhahaha *four thumb

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru rencana belom tεntυ jadi #penggalauan
      Kata Amir : Gpp PD daripada minder
      Beib?? MAKSUD? *langsung laporan sama misua :P

      Delete
  12. jadi nanti saya akan mengusung ifa sebagai istri dan honeymoon dieropa. makasih makasih banget yah mbakk :D *apaan*

    ReplyDelete
  13. Suatu artikel yang bagus, penuh inspiratif, sukses untuk sahabatku
    sangat bermanfaat dan punya makna
    terimakasih sobat, ditunggu yah

    ReplyDelete
  14. wah mantebss, jadi ikut terharu huhuhu....

    happy blogging

    ReplyDelete
  15. sungguh membuatku terharu dengan cerita tersebut....
    di sa'at hati mulai merasakan gejolak cinta, perpisahan yg harus jd rintangan...
    semoga saja mereka bisa bersatu....

    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau ada rintangan tapi bisa melalui malah lebih berkesan :D

      Delete
  16. happy blogging..
    i like this artikel..

    ReplyDelete
  17. Aku dengerin dulu lagunya

    ReplyDelete
  18. ini sudah pernah dipublikasikan di media cetak belum kak??? ceritanya bagus.....

    ReplyDelete
  19. waduh bnyk banget tulisannya,pokokoknya saya support kamu deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau ga baca dari awal memang males, okeh deh

      Delete
  20. Makasih sharenya sob. Mari kita terus berbagi... :)

    ReplyDelete
  21. tulisannya bagus + sesuai dengan backsound so sweet moment

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima honor eh terima kasih maksudnya

      Delete
  22. hmm.. akhirnyaa tamat juga.. hehe..

    kapan mulai lagi ceritanya??
    *lho?

    mau soto bangkong gak?? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. nanti mulai lagi, tapi dibaca yaa :P

      kalau kodok beneran ga mau :D

      Delete
  23. Hahaha... akhirnya minta dilamar juga :D

    ReplyDelete
  24. honeymoon ke eropa ? ke garut ae

    ReplyDelete
  25. ayey, honeymoon ke eropa.. hahahahhaa.. aduuuhh, harusnya gk baca nih ending, bikin mupeng aja.. emang tempat yang bagus di eropa untuk honeymoon dimana fa?? #eh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. buanyak Dhe, tempatnya romantis.. halaaah sotoy :P

      Delete
  26. aha -__-
    maniss banggetzzd ^^ hihi ;)

    ReplyDelete
  27. baca postingan di atas terus sambil dengerin musik ini bener bener ajib dech :D


    ADMIN " variasi blogger "

    ReplyDelete
  28. waduh honeymoonnya jauh banget nih... akhirnya selesai juga... good story nih.. seneng bacanya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. nungguin tamat banget yee kesannya :D

      Delete
  29. saya suka jawaban Ifa di ujung karangan. kebayang ekspresi mengharu biru si Amir.

    ReplyDelete
    Replies
    1. swit meriwit banget kan hehe

      Delete
    2. bikin cerpen dengan kecerdasan begini, bikin pengin baca lagi. ayo dong MBak, saya tunggu lagi.

      Delete
    3. iya Insya Allah kalau ada lagi moodnya hehe

      Delete
  30. Menarik sekali ceritanya mba... diakhiri dengan ending yang apik. :)

    ReplyDelete
  31. huwaaahhh bgian 3-4 kayaknya aku kelewatan dehh...huuuu entar datang lagi, mo kekampus dulu,,,,huhu

    ReplyDelete
  32. Nggak nyangka endingnya bisa begini. Imajinasinya seruuu

    ReplyDelete
  33. terharu biru ni bacanya,, tapi gak nyangka kalau gaya katakan cintanya scara tidak langsung gitu, kata-kata lewat email walaupun sebatas candaan tapi langsung kena di hati,, mantaaaap sobat :D

    ReplyDelete
  34. semoga sukses ya karirnya

    kunjugan balik ke saya ya

    ReplyDelete
  35. Haduuhhhh,ketinggalan kereta nich...eh ceritaa.
    :'( kayak kisahku waktu bujang dulu mbak.xixixi

    ReplyDelete
  36. Replies
    1. penonton eh pembaca sukanya begitu

      Delete
  37. mampir lagi kesini sobat :D

    ReplyDelete
  38. hadir lagi di pagi yang indah ini :)

    ReplyDelete
  39. Hahaha akhirnya aku baca tamatnya.
    Waw, ciye ciyeee...
    Udah mau nikah aja mereka hihihi @_@

    ReplyDelete
  40. ceritanya asik,ga bikib bt bacanya,,,

    ReplyDelete
  41. tema nya ok,banyak yang bisa kita ambill

    ReplyDelete

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)