Dear my fam, aku tahu kalian berdiri di pintu kamarku sambil sesekali berbisik satu sama lain. Aku bisa mendengar desah nafas kalian, nada putus asa dalam suara kalian memanggil namaku. Apalagi Mama, aku dapat mendengar jelas tangisanmu Ma.
Tapi sungguh biarkanlah aku sendiri dulu, aku ingin menikmati saat-saat yang mungkin adalah saat terakhirku. Sungguh aku tidak kuat lagi, rasa sakit di kepalaku semakin menjadi. Tapi aku tidak mau menemui Dokter Aris, aku bosan. Maafkan aku, bukannya aku berputus asa, aku cuma sedang penat. Bolehkan aku merasakan itu?
Mama, aku kembali mendengar suara langkah kakimu di depan pintu kamarku, tapi maaf tidak bisa membukanya karena aku sedang mengetik, nanti mama bisa membaca sendiri tulisanku ya.. Dua kakakku sayang pun boleh membacanya ;)
Kalian tahu tidak? Aku sangat sayang sama kalian, keluarga kita ini sangat hangat. Bahkan teman-temanku disekolah pun iri akan kedekatan kita, tapi maaf kalau akhir-akhir ini aku sering menyusahkan kalian. Jangan salahkan aku ya, salahkan saja si Cancer yang bertamu tanpa permisi :)
Nah sekarang aku bisa mendengar suaramu Ka jelita, apa? Kamu mengajakku untuk kemo? Hmm aku tidak mau, kemo itu menyakitkan. Selama ini aku hanya berpura-pura tersenyum agar kalian tidak khawatir. Kalau aku boleh memilih aku lebih senang memanjat pohon mangga di kebun belakang bersama Mas andik, walaupun semut merah selalu menggigit tapi itu tidak masalah buatku. Hhhhh kapan ya Mas kita manjat pohon lagi. Ah tapi aku malu kalau sampai wig ku lepas, sekarangkan aku tidak punya rambut :(
Aku lelah, tanganku tiba-tiba kebas. Tadi sempat bergetar sebentar. Aku tidak terkena Parkinson kan? Ya Tuhan cukup Cancer saja ya, jangan yang lain juga.
Mama, aku tidak apa-apa, berhenti mengetuk pintu kamarku nanti tangan mama sakit. Aku cuma ingin sendiri, menyelesaikan tulisanku. Kalau ada kalian disini bagaimana aku bisa menulis? Aku cuma ingin mengatakan bahwa jangan terlalu mengasihani aku, aku menerima penyakit ini dengan lapang dada. Mungkin ini yang terbaik untukku. Tidak ada yang perlu diratapi, nanti pun kalau aku tiada jangan tangisi aku lama-lama ya, cukup kirimkan aku doa agar aku tenang disana.
Sudah maghrib, aku mau shalat dulu ya, badanku mulai sulit digerakkan jadi aku bertayamum seadanya, mudah-mudahan sah. Sudah dulu ya mamaku tercinta, Ka jelitaku yang sungguh jelita, and Mas andik yang jahil tapi baik hati. Aku sayaaang banget sama kalian.
♥♥♥
Wassalamu'alaikum
****
"Andik, ini sudah jam 8" wajah mama terlihat sangat cemas. Tidak menunggu lama Andik kembali mengetuk pintu kamar Rania dan ia memutuskan untuk mendobraknya. Rania terbujur kaku dengan mukena yang dipakai seadanya.
"Raniaaaa" mama menjerit histeris.
Dedicated to Sister's Friend, May she rest in peace.
by mp3skull.com
Ya Allah mengharukan =(...
ReplyDeleteEmang, sedih ya :'(
Deleteyour post is nice.. :)
ReplyDeletekeep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. :)
wah saya ga suka2 banget sama bola, tapi.. baiklah :)
Deletepostingan yang sangat menarik :)
ReplyDeletesangat bermanfaat.. ^_^
keep posting yaa..
ingin barang bekas lebih bermanfaat ?
kunjungi website kami, dan mari kita beramal bersama.. :)
sip, terima kasih
DeleteAssalamu'alaikum, saya datang berkunjung :D
ReplyDeleteSalam kenal mb :)
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun. semoga sister friend tenang di alam sana dan diterima segala amal ibadahnya ya say.
DeleteIrda : Wa'alaikumsalam, terima kasih uda berkunjung :)
Delete@yankmira : iya mba beneran sempet ngedrop dan mengunci diri di kamar, kasian, Aamiin, makasih :)
i'm sorry! :'(
ReplyDelete:) thanks for d sympathy
Delete