19.3.12

21 hari di Polres dan berlanjut ke Rutan

Maret 7, 2012

"Nih, kamu telan uang ini. Nanti disana kamu keluarin lewat bawah yah," Anto menyisipkan uang ke tangan Dodi, terlihat beberapa anak juga menerima uang dari orang tua mereka. Hari ini rencananya Polisi akan memindahkan Dodi dan ke tiga orang temannya, dari Polres ke Rumah Tahanan.

Tampak kecemasan yang sangat pada wajah belia mereka, tapi perbuatan nakal mereka jualah yang mengantarkan mereka sampai akhirnya mendekam selama dua puluh satu hari di tahanan Polres lalu dilanjutkan ke Rumah Tahanan. Menunggu sidang, menunggu keputusan.

Waktu kunjungan habis, dan mereka kembali ke sel yang sempit dengan dinginnya lantai dan bau tidak sedap yang menyeruak dari toilet di sel itu. Mereka kembali terpekur, sesekali mengelap mata yang mulai berkaca-kaca. Dalam diamnya Dimas menengadahkan kepala, hal ini dilakukannya untuk mencegah air mata agar tidak tumpah. Ia teringat teman-temannya di kampus, semester dua yang seharusnya indah terpaksa ia tinggalkan. 

Di sebelahnya Riko bersila, lain halnya dengan Dimas, ia memilih menutup muka dengan kedua tangan. Pikirannya melayang ke teman-teman yang saat ini sedang ujian nasional. Jangankan berpikir untuk lulus, melihat udara bebas saja ia tak sanggup. Iwan yang termuda diantara mereka sedang mencoba memasukkan uang ke dalam mulut. Beberapa kali ia merasa ingin muntah tapi diurungkannya.

"Kata om gua, disono kita harus bayar, untuk beli kasur. Satu orang seratus ribu. Om gua juga udah nitipin kita ke sipir yang disono."
"Iya, terus kata nyokap gua, kita ngga boleh keliatan takut. Kalo kita kaya orang ketakutan nanti malah abis dikerjain."
"Makanya kita ngga boleh pisah, kita harus terus sama-sama."
"Tapi kita cuma berempat."
"Ngga apa-apa, yang penting kita berani, saling melindungi."

Mereka saling melengkapi kata-kata. Memupuk keberanian untuk menutupi ketakutan mereka. Dua bulan sebelumnya tidak pernah terbayangkan kalau hal ini akan mereka alami. 

Februari 12, 2012

Kebut-kebutan motor di daerah kemayoran adalah hal yang sudah biasa di sabtu malam hingga minggu dini hari. 

"Heh anak mana lo?" seorang pengendara mendekati motor Dodi, memepetnya hingga terjatuh. Dodi yang tidak terima akan hal itu kemudian memanggil teman-temannya dan mengejar si pengendara tersebut. Di perempatan jalan Riko menendang motor itu. Si pengendara terjungkal lalu dengan sigap Dimas mengambil motornya. Tidak jauh dari tempat kejadian, ke empat anak itu mempreteli motor dan membakar spakboard.

Februari 13, 2012

"Assalamu'alaikum, Permisi,"
"Wa'alaikumsalam. Iya.. eee... siapa ya?"
"Kami dari kepolisian Bu, ingin menangkap Dodi. Ini Surat Penangkapannya."

pict from here

Friends *ThankU ;)