2.1.12

Jadian Yuk ( II )


Meta, tetangga Ara yang bersekolah di sekolah yang sama hari ini mengadakan syukuran karena ia berhasil menjadi juara di Kompetisi Piano Internasional yang diadakan di Malaysia. 

Dan disanalah ia kembali bertemu dengan Erli
“Ara, kenalin ini Erli, 1 sekolah juga sama kita. Kalian saling kenalkah?”
“Ooh iya gue kenal, elo yang waktu itu donor darah kan? Yang takut banget sama jarum suntik”
“Enak aaja siapa yang takut”
“Ooh sudah saling kenal, ya sudah kalau gitu aku tinggal yah” Meta meninggalkan mereka untuk menyapa tamu yang lain
“Koq anak preman kaya elo bisa temenan sama Meta?”
“Enak aaja preman” kali ini Erli yang sewot “Eh elo ngga tau yah, Meta itu kalo nanya Fisika kan sama gue. Dia kan sering ngga ada di kelas, jadi ya ngga terlalu ngikutin pelajaran”

“Belagu, gue bilangin loh sama Meta” Ara bener-bener jengkel
“Bilang ajah” Erli berkata sambil meninggalkan Ara yang dongkol setengah mati dengannya

Tapi perkenalan yang tidak biasa itu malah membuatnya memikirkan Erli. Dia yang anak basket dan juga juara umum selalu diperlakukan ramah oleh cewek-cewek di sekolahnya justru diperlakukan dengan tidak ramah oleh seorang cewek manis dengan segudang ekstra kulikuler.

Tidak dipungkiri bahwa ia penasaran dan ingin lebih mengenal Erli.
“Eh cewek jutek, koq tumben sendirian, mana genk elo?” tanyanya ketika ia melihat Erli duduk sendiri di kantin
“Ngga usah sok akrab, mau apa?” Erli masih sibuk dengan laptopnya
“Ya ampuun, ini kenapa sih?” ia berkata lagi sambil masih memandangi chart yang ada di layar laptop
“Ooo gue tahu kenapa, kayanya lo salah masukin rumus deh”

Semenjak itu mereka berdua sering bersama-sama, mendiskusikan apa saja, saling mengajari, saling membagi ilmu. Tidak terasa pertemanan mereka sudah hampir 1 tahun.

“Erli, sebagai teman yang baik, gue akan menolong elo, gue akan menjaga nama baik elo. Gue akan memback up elo” Ara berkata sok serius membuat Erli terbengong-bengong diantara kertas-kertas print yang berserakan dilantai teras rumahnya
“Maksud loooo”
“Gini yah. Gue sebagai orang yang populer di sekolah akan membantu lo dalam hal menjaga nama baik lo. Selama ini lo di sekolah terkenal dengan cewek sibuk sekaligus jutek. Semuuaa anak-anak takut sama lo. Sampe cowok-cowok ngga ada yang berani nembak lo. Nah gue akan menyelamatkan lo, daripada lo dibilang ngga laku”

“Hadoh lo ngomong apa sih coongg, ngga usah berbelit-belit deh belom pernah dilempar sandal yak”
Ara nyengir dan garuk-garuk kepala
“Maksud gue gimana kalau kita jadian?”
Plaakk.. penghapus staedler menclok di keningnya sebelum kemudian jatuh ke lantai
“Maksud lo dengan pacaran sama lo itu berarti meninggikan harga diri gue gitu?? Sappa looo” Erli mengambil mistar dan ingin memukul lengan Ara, tapi Ara berkelit dengan senyuman lebar
“Hehe.. gitu aja marrah, ya uudah kalau ngga mau mah”

Ara beranjak dan membereskan barang-barangnya “Udah sore, gue pulang yak”
Tapi ternyata pembicaraan tadi masih bergantung di kepala keduanya. Dan tetap tergantung sampai 2 minggu kemudian

Mbul, gw srius sama kata2 gw yg waktu itu

Ara meng-bbm nya minggu pagi di antara Nasi goreng Mbok Ratmi dan Sinchan yang sedang membuat kesal ibunya

Kata2 yg mana?

Jawabnya

Udh deh ga sah sok bego, lo kan ga bego-bego amat hehe
Lo pasti tau apa yg gw mksd
:)

Sudah di Read, tapi ngga di bales, ya sudahlah.. Ara berkata dalam hati, setengah melempar blackberry nya ke kasur lalu ia keluar kamar

Well, maybe this is d worst decision of me.. but.. I’ll give u a chance to b my boyfren, buuut if u make mistake, although just a lil mistake I don’t wanna know u at all. I warn u that Im pretty fierce and smart

Sudah Delivered tapi ngga di baca, ya sudahlah.. 

-1381/50000-

2 comments:

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)