Saya tidak akan
menjelaskan tentang asal usul Valentine karena anda bisa menemukan
banyak sekali tulisan tentang hal itu -dari yang hanya sekedar menginformasikan sampai yang bernada hujatan-.
Hanya ingin sharing apa yang ada dalam pikiran saya. Bahwa 14 februari yang dirayakan setiap tahun dan semakin semarak di tahun-tahun berikutnya adalah bisnis bagi produsen.
Di hari ini lebih banyak coklat atau bunga terjual, cafe atau tempat-tempat romantis, even mall menjadi ramai seramai malam minggu. Promo bertebaran di mana-mana. Bukankah itu bisnis? Pastinya. Bahkan Perumahan ikut larut dalam euphoria ini dengan memasang Spanduk yang bertuliskan "Beli rumah gratis jalan-jalan ke Singapore" dengan kata-kata berwarna pink di sudutnya : "edisi Valentine".
Hanya ingin sharing apa yang ada dalam pikiran saya. Bahwa 14 februari yang dirayakan setiap tahun dan semakin semarak di tahun-tahun berikutnya adalah bisnis bagi produsen.
Di hari ini lebih banyak coklat atau bunga terjual, cafe atau tempat-tempat romantis, even mall menjadi ramai seramai malam minggu. Promo bertebaran di mana-mana. Bukankah itu bisnis? Pastinya. Bahkan Perumahan ikut larut dalam euphoria ini dengan memasang Spanduk yang bertuliskan "Beli rumah gratis jalan-jalan ke Singapore" dengan kata-kata berwarna pink di sudutnya : "edisi Valentine".
Dan yang lebih
"Astaghfirullahal'adzim" adalah hotel atau kamar-kamar yang disewakan
bagi para muda-mudi yang menuntut bukti dari rasa cintanya. Apakah itu
juga bisnis? Tentu, bisnisnya Satan.
Ditilik dari kaum kontra, alasannya jelas karena Valentine Day tidak ada dalam agama, bahkan ada sejarah kelam dibaliknya. Tapi kalau ditilik dari kaum pro.. Hmm apa ya alasan mereka merayakan Vday? Cuma ikut-ikutan kah? Takut dibilang 'Gag Gaol' kah? Padahal mengikuti tanpa mengetahui asal usul adalah sebuah kesalahan bukan? Ah entahlah.. Vday akan selalu menjadi polemik.
Jadi.. menurut saya Valentine adalah Komoditas yang sangat menguntungkan bagi kaum kapitalis, cuma itu.
Ditilik dari kaum kontra, alasannya jelas karena Valentine Day tidak ada dalam agama, bahkan ada sejarah kelam dibaliknya. Tapi kalau ditilik dari kaum pro.. Hmm apa ya alasan mereka merayakan Vday? Cuma ikut-ikutan kah? Takut dibilang 'Gag Gaol' kah? Padahal mengikuti tanpa mengetahui asal usul adalah sebuah kesalahan bukan? Ah entahlah.. Vday akan selalu menjadi polemik.
Jadi.. menurut saya Valentine adalah Komoditas yang sangat menguntungkan bagi kaum kapitalis, cuma itu.
*cmiiw*
Sebelum gw komen thanks visitnya :)
ReplyDeletewow satu lagi sudut pandang menarik soal hari (yang katanya) spesial. Contoh kecilnya saat sebuah produk coba membuat tren baru, avika di oreo, atau joni di axis. Mereka nge-jual produk dengan mempengaruhi target pasar supaya jadi korban iklan (yang maknanya bis bergeser dari "pembeli produk" ke "person yang ikut mempromosikan produk", gampangnya jadi tren jokes deh. Mungkin (karena gw nggak tau alasan-alasan pasti kenapa valentine di tentukan dalam sebuah hari) ini salah satu grand design dari sesuatu yang salah satunya lari ke komersil, dan gw berpendapat mereka berhasil.
Kalau ditanya posisi, gw kontra - jika kasih sayang itu diartikan negatif, dibuat dalam hari dengan unsur kepercayaan yang (menurut gw) salah, atau jadi euroforia anak laki yang kebelet nafsu. Mungkin dari gw sarannya jangan di-promote berlebihan deh, ada 2 cara sesuatu bisa terkenal - karena dia disukai atau karena dia dibenci :) CMIIW
@fahryB - http://notinformation.com
Viva La Independent Blogger!
wiihh komen yang seru, terima kasih kembali
ReplyDelete