2.7.12

#Fiksi Dua Jiwa Dua Dunia

Sstt.. kamu jangan lewat jalan itu, putar balik saja
“Putar balik? Tambah jauh dong,”
Lebih baik tambah jauh daripada kamu ada apa-apa
“Apa-apa bagaimana maksudnya?” Risa masih tidak mengerti kenapa Rini berkata seperti itu, tapi Risa tetap mengikuti perkataan Rini, ia mengurungkan niat untuk melewati gang sempit sebagai jalan pintas menuju rumahnya.
“Kamu mau ngerjain aku ya Rin?”
Rini tertawa mendengar kata-kata saudara kembarnya
Untuk apa aku ngerjain kamu. Ngga ada untungnya
“Kemarin kamu ngerjain aku…” Risa memelankan suara ketika dilihatnya beberapa orang menoleh kepadanya “… di kampus” lanjutnya.
Hihihi.. kalau itu lain lagi.. hihihi
“Hff.. sudah aku bilang kamu jangan tertawa seperti itu, aku takut. Sudah sana jangan ganggu aku. Aku seperti orang gila tahu ngga, berbicara sendirian.”
Iya deeh aku pergi, hati-hati ya. Dan Rini menghilang.

---

Sudah setahun belakangan ini Rini ‘menampakkan’ dirinya. Saudara yang sudah lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa karena kanker darah itu tiba-tiba muncul di suatu malam.

“Kkkaammuu.. sssiapa..” ingin rasanya Risa berlari tapi tubuhnya membeku, ia memejamkan mata, menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Dipeluknya bantal untuk menghilangkan rasa takut, namun kemudian dilepaskannya lagi karena nafasnya menjadi sesak.
Risa.. ini aku Rini.
“Rriinni.. rrrini kan ssudah.. ngga adda,” tubuhnya bergetar hebat, ia jatuh pingsan tanpa sempat mendengar kata-kata dari bayangan halus yang ada dihadapannya.

“Mungkin elo bisa melihat hantu Ris, six sense begitu deh,” ujar Jaka,
“Atau.. elo cuma halusinasi, stress gara-gara tugas yang ngga selesai-selesai,” Indah ikut berasumsi,
“Yaa kali aja beneran saudara elo datang, kangen mungkin.” kata Jaka lagi
“Delusi adalah suatu keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat, yang terus ada walaupun bukti menunjukkan hal tersebut tidak memiliki dasar dalam realitas. Dalam ilmu psikiatri, delusi diartikan sebagai kepercayaan yang persifat patologis (hasil dari penyakit atau proses sakit) dan terjadi walaupun terdapat bukti yang berkebalikan” Hendra membacakan kalimat dalam Wikipedia.
“Delusi Ndra? Separah itukah gue?”

Teman-temannya mengangkat bahu. Risa memutuskan untuk bercerita kepada mereka setelah beberapa kali ia 'dikunjungi' oleh Rini.

Kunjung-kunjungan berikutnya tidak lagi direspon dengan ketakutan. Risa mulai memberanikan diri.

“Rin.. kamu mau apa?” Rini tidak hanya datang di malam hari, siang hari ketika Risa menyendiri ia pun menampakkan wujudnya.
“Cuma mau mengobrol denganmu. Bolehkan?” Rini tersenyum, Risa membuang muka agar tidak perlu melihat senyuman itu. Senyuman Rini yang manis tapi terkesan dingin.
“Boleh koq,” ia tidak punya pilihan untuk menjawab, kalau gue jawab ngga boleh nanti gue dicekik. Katanya dalam hati.

Waktu berlalu dan Risa mulai merasa nyaman dengan keberadaan Rini yang bagai tebusan akan kebersamaan mereka yang terenggut oleh keadaan. Kini ia lebih senang menghabiskan waktu di rumah, berbagi aktivitas dengan saudara kembarnya yang telah lama tiada.

Ris.. jangan dibalik dulu dong bukunya, aku belum selesai baca nih.

Mereka duduk bersisian dan membaca novel. Atau berselanjar di dunia maya, tertawa karena hal-hal lucu yang mereka lihat di televisi, majalah juga social media.


~bersambung~

22 comments:

  1. Penasaran dengan klimaksnya :D

    ReplyDelete
  2. wah mulai dengan cerita horor nih.... lanjut ah... takut di cekik kalau tidak lanjut dan nunggu sambungannya :)

    ReplyDelete
  3. hehe......
    kalau itu ada di kejadian nyata gmna ya mbak ?
    :(

    menunggu lanjutannya kembali"

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh aku ga mau ah kejadian kaya gitu :D

      Delete
  4. gak sabar pengen baca lanjutannya! di tunggu deh..........

    ReplyDelete
  5. Ajiaahhh... pake bersambung :p
    untung gue bukan tipe penakut, jadi gak ikut2an pingsan baca ini #lho :D
    miss yu mpok....

    ReplyDelete
  6. pertama, kebayang pasti betapa sedihnya dulu waktu Rini meninggalkan Risa.
    kedua, pasti tetep seneng ya bisa ketemu saudaranya meski beda alam...
    boleh juga imajinasinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pertama.. hooh sedih banget secara mereka kan cuma 2 bersaudara
      kedua.. kalau aku sih kayanya ga seneng deh :D
      ketiga.. iya nyoba semua genre fiksi :)

      Delete
  7. kalau di Luar negeri disebut teman imajinasi bukan? biasanya sih anak kecil yg ngalamin

    ReplyDelete
    Replies
    1. kaya filmnya Eddie Murphy dong, hahahaha :P

      Delete
    2. hmm... setelah aku inget2.. iya juga ya biasanya di film luar ada tuh teman khayalan

      eddie murphy yang baru? belum nontonn

      Delete
    3. hmmm, gak baru sih, udah tayang 2011 kemaren, tp lupa tuhjudulnya, seru deh ... hihihi :p

      Delete
  8. sereeeem.. apa di dunia nyata ada yg kayak gitu ya..

    *merinding

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga tau din, belom pernah nemu kisah nyatanya, ga mau nemu ah, sereeemm.. :D

      Delete

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)