Sudah lama sih baca buku ini, kira-kira 4 atau 5 bulan yang lalu.. tapii masih saja kayanya 'nyantol' banget di kepala..
Buku Think Dinar ini adalah buku pertama dari Pak Endi Kurniawan (@endykurniawan), di bawah payung Asma Nadia Production House pak Endi mengeluarkan buku pertamanya yang langsung jadi Best Seller, ini buku wajib buat orang-orang yang berpikir jauh ke depan.. dan karena aku lagi mau berpikir ke depan jadi terpaksa deh baca buku ini :D
Buku Think Dinar diawali dengan sekelumit kisah Rasulullah dan Para Shahabat, mereka yang kaya harta sekaligus kaya jiwa, menempatkan harta cuma ditangan saja tidak dihati, menjadikan mereka zuhud karena Allah, karena Zuhud adalah meninggalkan dunia by choice. Zuhud adalah pilihan, bukan terpaksa karena tidak bisa mencari uang. Zuhud adalah meninggalkan hal-hal yang tidak berfaedah untuk akhiratmu. Sedangkan miskin adalah ditinggalkan oleh Dunia. Sebenarnya ada juga sih Shahabat yang tidak kaya, dan mereka sempat "iri" karena tidak bisa menyumbangkan banyak harta untuk perjuangan Islam saat itu, maka Rasulullah bersabda "Tidak boleh iri kecuali dalam 2 hal : orang yang diberi kekayaan maka dipergunakan untuk mempertahankan hak (kebenaran) dan orang yang diberi ilmu dan digunakan juga diajarkan" HR. Bukhari - Muslim
Di buku ini juga diceritakan asal muasal Mata Uang Dinar yang sampai sekarang masih dipergunakan oleh negara Arab. Konon kabarnya dahulu Umar Bin Khattab ingin menjadikan uang dari kulit unta, tetapi kemudian beliau menghentikan niatnya dan menjatuhkan pilihan pada Dinar (berbahan dasar emas) dan Dirham (berbahan dasar perak).
Dihalaman lain dikisahkan juga bahwa ketika masa Khulafaur Rasyidin masyarakat saat itu sangat berkecukupan tidak ada pengemis maupun kaum dhuafa, sampai-sampai petugas zakat berkata "Ketika hendak membagikan zakat, saya tidak menjumpai seorang miskinpun. Umar Bin Abdul Aziz ra. telah menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan" (Ibnu Abdil Hakam, Sirah Umar bin Abdul Azis, halaman 59)
Sesungguhnya apa yang dilakukan Rasulullah dan Para Shahabat bisa berjalan dalam situasi apapun. Menirunya membawa manfaat, mencontohnya diganjar pahala. To be honest tidak akan berhasil generasi sekarang tanpa melakukan contoh terbaik dari generasi emas umat terdahulu, dimana Allah menobatkan Para Shahabat sebagai manusia-manusia terbaik sepanjang zaman
Well itu sekelumit tentang isi dari Buku Think Dinar, selebihnya kamu bisa baca sendiri hehe.. dan setelah aku selesai membaca buku ini bener deh niatan untuk investasi Dinar atau Dirham itu kuat sekali, tiap tahunnya Rupiah mengalami inflasi, bagaimana kalau gaji kita tidak mengalami kenaikan sedangkan kebutuhan terus meningkat?? Duh bisa-bisa kerja rodi terus, kerja keras tapi tidak cerdas, kerja yang hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tidak untuk disimpan. Padahal sebagai manusia kita pastinya punya keinginan besar, such as rekreasi, punya rumah dan kendaraan yang layak, atau perlunya tabungan sebagai antisipasi jika mengalami sesuatu yang tidak diinginkan seperti jatuh sakit, atau bahkan biaya pendidikan anak yang tiap tahunnya semakin muahall.. Kalau akhirnya kita bisa menyisihkan berapa persen dari gaji tiap bulan untuk hal itu hmm sepertinya tidak bisa juga, karena itu tadi Rupiah tergerus Inflasi, so.. convert your Rupiah to Gold, survey membuktikan nilai emas tidak berubah, atau kalo bisa dibilang berubah perubahannya tidak signifikan.. for example : Dahulu Rasulullah berkurban 1 ekor kambing dengan 1 Dinar, and sampai sekarang 1 Dinar masih setara dengan 1 ekor kambing, padahal kalo dirupiahkan harga kambing terus naik loh..
Eh tapi sekali lagi Dinar disini adalah Dinar yang berbahan dasar emas yah, bukan Dinar yang dipakai sebagai mata uang di negara lain, Dinar yang aku maksud adalah Koin dengan kadar 22 atau 24 karat dan 4,25 gram. Waktu aku beli 1 koin 24 karat sih harganya sekitar 1,8 jutaan ngga tahu deh saat ini :)
Ataauu Dirham (perak) juga okeh, bagus untuk diinvestasi dan lebih murah. But i still prefered Dinar :D
Tapi memang agak berat ya kalau langsung beli 1 koin Dinar makanya itu aku mau mencoba MDinar atau Cicil Emas, program kepemilikan emas dengan cara mencicil, mungkin kamu bisa tanya-tanya ke @salma_dinar atau BRI Syariah mengenai hal itu..
Yuk mari kita jadikan investasi emas dan perak sebagai trend setter di Indonesia, jangan kalah sama negara lain seperti Amerika gitu yang notabene ngga punya 'ladang' emas tapi cadangan emasnya buanyaakk -padahal US dapet emasnya dari kita kan.. a.k.a Freeport- malah jomplangnya lagi kita sebagai negara kaya emas cadangan emasnya sedikit sekali... T_T sedih ga sih..
Dari ketinggian, gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari. Butiran-butiran emas tersebut sangat mudah ditemukan, berserakan ditanah sehingga tak perlu teknologi hebat untuk memisahkannya dengan tanah" Gunung Emas Freeport
Buku Think Dinar diawali dengan sekelumit kisah Rasulullah dan Para Shahabat, mereka yang kaya harta sekaligus kaya jiwa, menempatkan harta cuma ditangan saja tidak dihati, menjadikan mereka zuhud karena Allah, karena Zuhud adalah meninggalkan dunia by choice. Zuhud adalah pilihan, bukan terpaksa karena tidak bisa mencari uang. Zuhud adalah meninggalkan hal-hal yang tidak berfaedah untuk akhiratmu. Sedangkan miskin adalah ditinggalkan oleh Dunia. Sebenarnya ada juga sih Shahabat yang tidak kaya, dan mereka sempat "iri" karena tidak bisa menyumbangkan banyak harta untuk perjuangan Islam saat itu, maka Rasulullah bersabda "Tidak boleh iri kecuali dalam 2 hal : orang yang diberi kekayaan maka dipergunakan untuk mempertahankan hak (kebenaran) dan orang yang diberi ilmu dan digunakan juga diajarkan" HR. Bukhari - Muslim
Di buku ini juga diceritakan asal muasal Mata Uang Dinar yang sampai sekarang masih dipergunakan oleh negara Arab. Konon kabarnya dahulu Umar Bin Khattab ingin menjadikan uang dari kulit unta, tetapi kemudian beliau menghentikan niatnya dan menjatuhkan pilihan pada Dinar (berbahan dasar emas) dan Dirham (berbahan dasar perak).
Dihalaman lain dikisahkan juga bahwa ketika masa Khulafaur Rasyidin masyarakat saat itu sangat berkecukupan tidak ada pengemis maupun kaum dhuafa, sampai-sampai petugas zakat berkata "Ketika hendak membagikan zakat, saya tidak menjumpai seorang miskinpun. Umar Bin Abdul Aziz ra. telah menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan" (Ibnu Abdil Hakam, Sirah Umar bin Abdul Azis, halaman 59)
Sesungguhnya apa yang dilakukan Rasulullah dan Para Shahabat bisa berjalan dalam situasi apapun. Menirunya membawa manfaat, mencontohnya diganjar pahala. To be honest tidak akan berhasil generasi sekarang tanpa melakukan contoh terbaik dari generasi emas umat terdahulu, dimana Allah menobatkan Para Shahabat sebagai manusia-manusia terbaik sepanjang zaman
Well itu sekelumit tentang isi dari Buku Think Dinar, selebihnya kamu bisa baca sendiri hehe.. dan setelah aku selesai membaca buku ini bener deh niatan untuk investasi Dinar atau Dirham itu kuat sekali, tiap tahunnya Rupiah mengalami inflasi, bagaimana kalau gaji kita tidak mengalami kenaikan sedangkan kebutuhan terus meningkat?? Duh bisa-bisa kerja rodi terus, kerja keras tapi tidak cerdas, kerja yang hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tidak untuk disimpan. Padahal sebagai manusia kita pastinya punya keinginan besar, such as rekreasi, punya rumah dan kendaraan yang layak, atau perlunya tabungan sebagai antisipasi jika mengalami sesuatu yang tidak diinginkan seperti jatuh sakit, atau bahkan biaya pendidikan anak yang tiap tahunnya semakin muahall.. Kalau akhirnya kita bisa menyisihkan berapa persen dari gaji tiap bulan untuk hal itu hmm sepertinya tidak bisa juga, karena itu tadi Rupiah tergerus Inflasi, so.. convert your Rupiah to Gold, survey membuktikan nilai emas tidak berubah, atau kalo bisa dibilang berubah perubahannya tidak signifikan.. for example : Dahulu Rasulullah berkurban 1 ekor kambing dengan 1 Dinar, and sampai sekarang 1 Dinar masih setara dengan 1 ekor kambing, padahal kalo dirupiahkan harga kambing terus naik loh..
Eh tapi sekali lagi Dinar disini adalah Dinar yang berbahan dasar emas yah, bukan Dinar yang dipakai sebagai mata uang di negara lain, Dinar yang aku maksud adalah Koin dengan kadar 22 atau 24 karat dan 4,25 gram. Waktu aku beli 1 koin 24 karat sih harganya sekitar 1,8 jutaan ngga tahu deh saat ini :)
Ataauu Dirham (perak) juga okeh, bagus untuk diinvestasi dan lebih murah. But i still prefered Dinar :D
Tapi memang agak berat ya kalau langsung beli 1 koin Dinar makanya itu aku mau mencoba MDinar atau Cicil Emas, program kepemilikan emas dengan cara mencicil, mungkin kamu bisa tanya-tanya ke @salma_dinar atau BRI Syariah mengenai hal itu..
Yuk mari kita jadikan investasi emas dan perak sebagai trend setter di Indonesia, jangan kalah sama negara lain seperti Amerika gitu yang notabene ngga punya 'ladang' emas tapi cadangan emasnya buanyaakk -padahal US dapet emasnya dari kita kan.. a.k.a Freeport- malah jomplangnya lagi kita sebagai negara kaya emas cadangan emasnya sedikit sekali... T_T sedih ga sih..
Dari ketinggian, gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari. Butiran-butiran emas tersebut sangat mudah ditemukan, berserakan ditanah sehingga tak perlu teknologi hebat untuk memisahkannya dengan tanah" Gunung Emas Freeport
aku juga keki lihat Amerika tak punya emas tapi menguasai Freeport, jadilah Indonesia kehilangan emas
ReplyDeleteseandainya karyawan digaji dinar/dirham tentu tak perlu repot convert ke harga emas lagi :)
kalo gitu kita aja yang ngumpulin dinar :D etapi sekarang banyak koq yang udah ngoleksi dinar/dirham :)
Delete