Kamu pasti punya seorang teman yang sangat dekat dengan kamu, tempat kamu berbagi kisah.. apa saja.. sedih sampe nangis sesenggukan, bahagia sampe loncat2 petakilan, ketawa sampe sakit perut atau pernah betee banget sampe males ngobrol sama dia..
Setiap makhluk hidup berpasangan, begitu juga dalam hal persahabatan.. suami bisa jadi sahabat, tapi the real sahabat ya tetap sahabatmu, bisa teman sekolah jaman dulu atau tetangga dekat rumah atau teman dikantor. U never feel afraid to share anything happen in ur life, u r not afraid if she/he will announce to public about ignominy, bcoz she/he is d real friend.. N i have one, frankly i have many friends, tapi yang bener-bener tau smua tentang aku sampe semuuaa aibku adalah temenku yang 1 itu..
maret 2010, waktu jaman-jamannya narsis :P |
Dia itu temen SMA ku and sampe sekarang masih chat, even almost everyday we are chatting, kecuali kemaren waktu BB jadulnya dia rusak and dengan pelitnya dia ga mau service itu BB :D
Namanya pendot *disamarkan demi kebaikannya.. halaahh* *padahal memang panggilannya ituh* dia itu china surabaya tapi chinanya lebih kentel, liat saja mata sipitnya, mirip Lucy Liu tapi beda nasib :P. Setiap kali aku merasa senang atau baru saja berbuat 'hina', biasanya aku suka cerita sama dia, minta pendapat atau cuma sekedar sharing saja
Selain beda mata dan warna kulit, kami juga berbeda keyakinan. Tapi selama ini kami saling menghormati bahkan mengingatkan, ketika jalan bersama dia sering mengingatkan "udah shalat belom yuy?", ketika aku sedang dalam masalah besar yang menguras air mata dia berkata "sabar yuy, istighfar, lo shalat gih, Allah itu Maha Baik kan, tahu yang terbaik buat lo", bahkan terakhir kemarin dia bertanya "lo ga Nisfu Sya'ban?", dan kadang-kadang kalau hari minggu disela-sela chatting aku suka bertanya "lo ga ke gereja cong?".. namun dalam pertemanan kami yang sudah 12 tahun ini aku tidak pernah sekalipun mengucapkan "Met Natal yak" karena itu bertentangan dengan keyakinanku, setahuku Nabi Isa as tidak lahir pada tanggal 25 Desember, setahu aku tanggal itu adalah kelahiran Dewa Matahari yang selalu diperingati masyarakat Romawi Kuno, jadi.. aku tidak pernah mengucapkan kalimat sakral itu :)
Dan bukannya kami tidak pernah membahas perbedaan-perbedaan antara 2 agama besar dunia tersebut, We do's! apalagi ketika terakhir ini ia menjalin kasih dengan yang lagi-lagi muslim. Ia banyak bertanya tentang Ibnu Taimiyyah, Rukun dalam Shalat, arti kalimat dalam bahasa Arab, poligami, Rasulullah, n many more yang pertanyaannya kadang aku sendiri tidak tahu jawabannya, dengan berbekal ilmu yang sangat pas-pasan aku menjawab sebisaku, kadang bertanya kepada yang lebih mumpuni agamanya atau minta tolong mbah google
Intinya kami sangat dekat, tapi.. aku pun tahu bahwa kita dilihat dari seperti apa teman kita, teman adalah cermin diri sendiri, kalau anda ingin mengetahui seseorang lihatlah dengan siapa dia berteman.. begitu pameonya.. Bahkan Rasulullah bersabda ; dari Abu Musa ra.: Nabi saw bersabda : Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang saleh dan berkawan dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi (misk) dan seorang peniup dapur tukang besi. Penjual minyak wangi, dia mungkin akan memberikan kamu atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapatkan aroma harum darinya. Tetapi peniup dapur tukang besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap. (Shahih Muslim No.4762)
Hadist ini sangat populer, banyak penceramah selalu mengingatkan dalam memilih teman, mengingatkan untuk memperbanyak duduk bersama orang-orang shaleh untuk menambah pengetahuan tentang Islam dan menambah ketakwaan kepada Allah SWT, karena pada akhirnya akan berjumpa dengan Allah lah diri kita semua, dan kita akan digolongkan dengan golongan dimana kita dahulu hidup dan bergaul.. dan tentunya saat itu kita tidak mau termasuk golongan yang tidak diberikan syafa'at oleh Rasulullah atau golongan yang saling menghujat atau menyalahkan, karena dosa-dosa yang dilakukan bersama ketika hidup didunia kan?... Naudzubillah..
Wallahu'alam
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway The Fairy and Me yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain".
hem.. dilema sebenarnya untuk bisa menyatukan hati keduanya karena pasti ada batas-batas yang tidak bisa dilewati. Namun, selama tidak menyinggung perkara prinsipil, boleh-boleh saja berteman :)
ReplyDelete----------------
sudah terdaftar ya nurul!
terima kasih atas partisipasinya :)
iya selama ini sih sebisa mungkin untuk saling menghargai, memang ada dispute tapi diusahakan untuk diminimalisir :)
Deleteokay mba, makaciiihh