"Ibu ... Laparr ...."
"Iya sayang, sebentar lagi bapakmu pulang, sabar ya." Sejujurnya Laksmi tidak yakin akan kepulangan suaminya, tapi dalam hati ia berdoa kalau kata-katanya benar terjadi.
Dafa kembali diam, ia menutup mata dan mencoba untuk tidur, berharap rasa laparnya menghilang. Tapi sungguh sulit karena perutnya yang sudah tidak diisi makanan hampir tiga hari semakin menjerit. Laksmi mengusap wajah Dafa dan menemukan butiran air mata yang perlahan mengalir dari pelupuk mata yang tertutup. Anaknya menangis lagi, namun ia hanya bisa mempererat pelukannya sambil menyenandungkan kidung cinta.
Dafa akhirnya tertidur, dengan mata basah dan bibir kering. Wajahnya semakin tirus, badannya mengurus. Hujan yang mengguyur membuat Laksmi tak berkutik untuk keluar dari rumah kardus mereka. Udara malam itu dingin ditingkahi cipratan air kubangan yang mengenai kaki, tetapi itu pun tak membuat panas tubuh Dafa menurun, justru ia semakin demam.
Laksmi menghentikan nyanyiannya, kini bibirnya sibuk berkomat kamit, memanjatkan doa kepada Tuhan, sambil sesekali bertanya apa maksud semua ini? Kenapa ia begitu papa di saat makhluk lain mendapatkan rizki?
"Sayang, tunggulah di sini, ibu akan mencari uang atau makanan." Katanya kepada Dafa yang bergeming. Perlahan ia letakkan Dafa di atas kardus lalu mulai melangkah ke jalanan yang masih terguyur hujan, memberanikan diri untuk mengetuk kaca mobil yang berhenti di perempatan lampu merah, Laksmi terlalu sibuk mengulurkan tangan sampai tidak tahu kalau ada mobil yang melaju kencang.
Brraakkk ....
Ia
tersungkur dan tak bergerak lagi, tak ada yang menolongnya karena
mobil itu pergi meninggalkannya dan tak ada pula yang membawanya ke tepi ... termasuk Dafa yang juga sudah tak bergerak ketika ia tinggalkan tadi.
~oOo~
QS. Ad Dhuha (93) 9-10 : "Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya."
QS. Al Ma'un (107) 1-3 : "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin."
Pasal 34 ayat (1) UUD 1945 : “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara”.
Innalillahi.. pagi2 bikin Nay mewek.. :'(
ReplyDeleteintropeksi juga ye mpo, klo dari harta kita ada sebagian hak mereka..
iihhh puaca puaca nangis, batal tauuu *kata anak balita :P*
Deletehooh, dititipin buat di kasih ke mereka :)
keduax gan . .
ReplyDeletekita diwajibkan untuk berbagi ari sebagian harta kita . . bagi para fakir miskin yang membutuhkan
setujux #eh :D
Deletewahh, sad ending Mbak. kasihaann. aduh Mbak, ini cuma mimpi kan?
ReplyDeleteini cuma fiksi pak, tapi sedih kan? ya harus sedih dong wong saya bikinnya aja ampe nangis masa ga sedih juga hehe ^^V
Deleteinalillahi ya Allah itu dafa sama ibunya meninggal semua ya:(
ReplyDeletebapaknya emangnya kemana sih kak ceritanya..??
beneran sedih betul :(
iya meninggal
Deletebapaknya kemana ya?? *langsung ngarang tuing tuing* lagi cari uang di tempat lain tapi ga pulang2 *mengarang singkat*
Huaah mbak kok akhirnya sedih yaa, ada mobil nabrak dari belakang, huuaahh :D
ReplyDeletesekali2 bikin niar sedih :P
Deletelah kok sad ending sin... tabrak lari lagi...... sedih...
ReplyDeletenangis ga pak? #kepo
DeleteKurang ajar banget itu orang yang nabrak, tak hajar kalo gue ada..
Deletewiihhh
DeleteMeninggal apa enggak anak itu, Kak? kasihan.
ReplyDeleteeh... salam kenal Kak NF
iya meninggal
Deletesama2 salam kenal juga :)
berbagi kata kata motivasi gan
ReplyDeleteMasa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan
Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.
semoga bermanfaat dapat di terima dan ku tunggu kunjungan baliknya :D
bae'lah
Deletewew pencerahannya.. Sesuatu bangett
ReplyDeletesyahroni
DeleteInalilahi wainna ilaihi rajiun,, Sungguh menyedihkan memang.. Semoga dafa dan ibunya ditempatkan di tempat yang paling Indah..
ReplyDeleteAmin, semoga aja dafa menjadi surga bagi ibunya..
Delete^_^
Delete:-( so Sad...
ReplyDelete..
silahkan mampir juga ke blog saya ya teman-teman dan berikan komentarnya di artikel berikut
http://uliearieph.blogspot.com/2012/07/mendambakan-jakarta-yang-aman-dan-nyaman.html
terima kasih
hmm iya nanti ya kalau hiatusnya udah berakhir hehe
Deletemba, akhirnya sedih ah..
ReplyDeleteTapi emang hal2 kaya gini kadang menjadi pengingat kita. Kita melihat ke atas untuk bangkit tapi tetap harus melihat ke bawah untuk bersyukur.
Terima kasih telah diingatkan
yup, benul, sekali2 liat ke atas untuk tahu ada apa di sana, liat ke bawah biar gak kesandung, liat ke depan biar tetap bisa maju, liat ke belakang agar tau sudah seberapa jauh kita melangkah, liat samping kanan kiri kalau mau nyebrang jalan :D
Deletesalam sukses untuk blog ini
ReplyDeletesubhanalloh kisah yang sangat menginspiratif :D
ReplyDelete