14.12.12

Sinopsis Rembulan Tenggelam Di Wajahmu dan Partikel

Di postinganku ini ada yang menanyakan sinopsisnya, oke lah singkat aja ya, sekalian deh sama novel Rembulan tenggelam di wajahmu ^_^

 

Alkisah seorang pria kaya yang sedang sakit parah di ranjang rumah sakit, kedatangan 'sesosok' tamu. Tamu yang mengajaknya menengok masa lalu sambil menjawab 5 pertanyaannya.

Ternyata masa lalu yang dimiliki pria kaya itu penuh dengan kenangan pahit.

Masa kecilnya yang menyakitkan di panti menimbulkan pertanyaan; kenapa ia harus tinggal di sana dan mendapat perlakuan buruk dari pengelola panti?

Juga pertanyaan siapa yang membakar tempat tinggal dan merenggut kedua orang tuanya ketika ia masih dalam buaian. Lalu kenapa seorang wanita yang sangat dicintainya pun akhirnya meninggal ketika mengandung anak mereka. Semakin lama ia hidup semakin ia mempertanyakan kebaikan Tuhan kepadanya. Hidup ini tidak adil. Begitulah hujatannya kepada langit.

Hiburannya hanya rembulan. Setiap malam sepulang mengamen ia akan memanjat atap rumah orang dan duduk di atasnya sambil memperhatikan rembulan. Bahkan ketika sudah mulai sukses, kebiasaannya itu tidak pernah berhenti. Dari atas bangunan tinggi (ia ikut andil dalam membuatnya) ia menyempatkan diri untuk menatap rembulan. Dari bangku di balik kaca tebal di bangunan tertinggi yang juga sukses ia buat, ia akan menatap rembulan, dan dari tempat tidur di rumah sakit, ia juga masih melihat rembulan.

Kehadiran tamu itu membuka tabir lima pertanyaan misterius yang terus menggelayuti pikirannya. Berkali-kali ia tercengang mendapati kenyataan bahwa semua kejadian dalam hidup bersinggungan satu sama lain. Pria yang membakar rumahnya? Ternyata pernah akrab dengannya. Istrinya? Ternyata mempunyai satu garis penghubung dengannya. Dan banyak hal lain yang membuatnya tersadar bahwa tidak semua yang ia pikirkan itu benar.

Buku ini tidak sampai membuat saya menangis sih, tapi buku ini buku bagus (tentu aja buktinya best seller hehe). Tere liye menyelipkan banyak pesan tanpa terkesan menggurui.

Membaca buku ini saya jadi teringat salah satu ayat dalam Surat Ar Rahman : Balasan kebaikan adalah kebaikan pula. Atau ayat lain di surat lain yang berbunyi : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya.”

Pelajaran moral : Terkadang kita perlu orang lain untuk membantu kita menemukan hikmah dari setiap kejadian yang ada, karena bisa jadi pikiran kita tertutupi oleh ego yang mengeruhkan.


Novel ini juga alurnya maju mundur. Diawali dengan Zarah yang berada di Kalimantan sebagai sukarelawan mengurus orang utan.

Lalu setelah itu alur menjadi mundur. Menceritakan Zarah kecil yang hidup di sebuah desa, ayah Zarah seorang yang bisa dibilang eksentrik. Terobsesi dengan tanaman khususnya jamur, dan semakin berobsesi sampai mengorbankan kariernya sebagai dosen di sebuah universitas di Bandung. Zarah kecil tidak disekolahkan, kata ayahnya pendidikan yang ia terapkan lebih baik dari sekolah manapun. Terbukti memang, ketika akhirnya Zarah memutuskan untuk sekolah, ia langsung diterima di sebuah SMA, dengan kata lain Zarah tidak perlu melewati jenjang SD atau SMP.

Zarah dewasa mempunyai satu cita-cita, yaitu mencari keberadaan ayahnya. Ayah yang telah pergi meninggalkan keluarga karena dituduh sesat dan gila akibat obsesinya kepada jamur yang lambat laun mengarah ke alien, sekaligus merumuskan manusia pertama.

Dengan berbekal pelajaran sewaktu bersama sang ayah, Zarah menelusuri tempat-tempat yang sekiranya dapat mempertemukan ia dan ayah. Bukit Jambul yang terkenal angker sampai ke Glastonbury ia jalani, namun ayahnya tidak ada di sana. Pencariannya itu justru membuahkan hal-hal baru yang tidak pernah ia duga.

Sampai novel ini tamat, Zarah tetap belum menemukan ayahnya.... *pleasee lend me another Supernova :D

Kalau boleh dibilang saya agak jatuh cinta nih dengan buku ini *makasih yaa yang udah minjemin hehe*, bahasanya 'pintar', kadang lucu, apalagi pas adegan Zarah harus berkubang demi mendapatkan poto singa *mengingatnya aja saya masih mengulum senyum*, fyi, Zarah bekerja sebagai wildlife photographer, itu tuuh yang moto-moto satwa liar. Tapi ada juga bagian-bagian yang menurut saya 'Dont try this at home'....

Pelajaran moral : Gigih mencari apa yang kita yakini. Tidak sombong kepada alam, karena alam telah ada sebelum kita, dan sesuatu yang kita butuhkan dapat kita cari di alam sekitar.

Sambungan dari : http://tinyurl.com/cu3dvlf :P

52 comments:

  1. sungguh kasihan prianya , ,sakit parah :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. si pria itu juga menanyakan hal yang sama :)

      Delete
  2. knjungan siang memberi spot mbk. trmkasi,ni postingannya

    ReplyDelete
  3. ihiy akhirnya baca sinopsisnya, saya belum pernah baca soalnya mb. pensaran aja tapi belum smpet review di google.

    Ohya mbak. novelnya bang tere liye kebanyakan alurnya maju mundur yah. Saya pernah sempat bingung baca yg Bidadari surga hehe....

    Jum'ah mubarak mba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. selamat membaca, afwan ya cuma dikit :D

      wah aku baru x ini baca tere liye jadi ga tahu hehe

      Jum'ah mubarak, jangan lupa baca Al Kahfi ;)

      Delete
  4. saya punya yang Partikel..
    menurut saya bagusan yang Akar ya Mbak, bahasanya.

    btw, Mbak suka kemasan dialognya Tere Liye?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masa? temen saya bilang Akar berat, makanya dia ga lanjutin baca ke Partikel. Saya baru baca Partikel pak :D

      Hmm gimana yaa... saya sempat bertanya sih kenapa Tere Liye ini nggak pake kata ganti pertama? padahal tulisannya dalam Rembulan (walaupun pake kata ganti ketiga) tapi kadang seperti kata ganti pertama. Tere Liye pelit banget nulis kata "Aku","Saya" atau "Dia", saya perhatikan semua kalimatnya dibuat terputus, tapi anehnya bisa dimengerti pembaca. Yang agak bikin gatel mata saya cuma penulisan miring/dalam kurung/tanda petik. Kalau si azura zie yang begitu pasti udah saya anggap typo hehe

      Delete
    2. kalo dari Akar, saya banyak dapet beberapa untaian kalimat yang saya kemudian saya simpen. kalo dari partikel, saya nggak dapet. kayak keburu-buru pa ya bikinnya. itu menurut saya lho Mbak.

      yang pasti kalo albumnya Rida Sita Dewi, saya punya yang album BERTIGA (nggak ada hubungannya ya? hehe)

      Delete
    3. keburu2? kurang tahu ya pak, tapikan prosesnya lama sampe 8 tahun baru itu partikel keluar. mungkin ada 'pergeseran' mood x jadinya di partikel ga ada quote nya :D

      RSD pun saya suka :)

      Delete
  5. Jadi penasaran sama RTDW. Tapi, males beli :D

    ReplyDelete
  6. siap siap beli bukunya ni :D
    semoga ja masih kebagian :o

    ReplyDelete
  7. Partikel .

    Cover nya bagus nih , hahaha.
    Belum pernah baca sih , tapi sempet tertarik karna.....covernya.

    Gue kasih reccomend buku nih . 'Main kempf' , karya adolf hitler .
    Boleh dong di review juga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga punya bukunya, ayoo siapa yang mau minjemiinn :D

      Delete
    2. iyah, bnyak yg blg mein kampf alias "perjuanganku"itu keren. baca reviewnya juga makin mupeng dah. tp belum smpat punya. ntar klo ada yg minjemin, ane ngantri yew. hahhah..

      klo supernovanya dee, saya salahs atu penggemar stianya sizt. makin penasaran sm dua sekuel terakhir, gelombang dan intelegensia embun pagi.penasaran apa ekspektasi sya bakal terpuaskan oleh dee. #eaa

      Delete
    3. @accilong : katanya nanti di akhir ada tokoh yang namanya supernova ya @_@

      Delete
  8. Malem sobat..
    Waw nice post..
    Yang post sebelum nya juga bagus tapi ini lebih baik dari yang lalu..:)
    terus berkarya ya..
    Haha..:D
    oh ya mampir juga ya ke my blog..:)

    ReplyDelete
  9. suka sekali yang tere liye mbak.. beneran ya, kalo sudah dikuasai ego, hikmah yang berharga pun tak lagi bisa kita petik..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hooh dince, benul hehe bagai gelas yang tertutup jadi ga bisa terima cairan masuk #apadeh

      Delete
  10. kalo buku rembulan teggelam di wajahmu udah pernah baca, dan banyak banget hikmah yang bisa di ambil dr sana

    nah kalo 'partikel' belom baca...katanya tuh buku bahasany berat. :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo menurutku sih ga berat, lebih berat buku pelajaran waktu masih sekolah dulu :P

      Delete
  11. hihihi, enak banget dibaca resensi ini, ngomong2 bagi saya yang sangat menghibur adalah langit, dari pagi siang, sore, senja, sampai malam, sampai pagi lagi,

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo siang langitnya silau :), paling keren itu langit setelah hujan... cerahh, bahkan birunya terlihat kembali

      Delete
  12. saya bukan penggemar novel jadi gak pernah baca, saya lbh suka komik (siapa yg nanya hehe), btw ulasannya alias sinopsisnya menarik, nice share :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. komik? saya juga sukaa... candy candy, kariage kun, conan, serial cantik, serial misteri, u name it *halah gaya ^^V

      Delete
  13. hmmm,...jadi partikel bukan sambungan dari petir yuaaa :)

    ReplyDelete
  14. wow 2 buku sekaligus. mereka itu bisa aja yah nulisnya mantap gitu,
    perlu ditiru tuhh

    ReplyDelete
  15. Gigih mencari apa yang kita yakini. Tidak sombong kepada alam, karena alam telah ada sebelum kita, dan sesuatu yang kita butuhkan dapat kita cari di alam sekitar.

    iyaa saya tau Alam anaknya emank gak sombong ko.
    #dont try this at home#

    ReplyDelete
  16. wih bagus tubuku na,, perlu masuk daftar buku yang kudu d beli selain komik,, heheh

    mbk NF foto lamppion na sudak ada tu,, khusus buat mbk NF hehehe( ngerayu mbk NF plus ngegobal dikit)

    ReplyDelete
  17. waahhh saya nyimak aja :D
    buku-bukunya mantep-manteb... dulu saya juga suka baca buku ... tapi sekarang jarang baca ... hihih

    ReplyDelete
  18. wew, apa tuh bagian yang Dont try this at home nya ??? ceritain dong ... hehehe :P
    moga aja di kalimantan sini gak ketemu sama tuh cowo, :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. kasih tau ga eaaa....

      ketemu sapa Faris? gpp lg keren x ditularin ilmunya :D

      Delete
  19. lha ini jago menulis...buku2xnya sangat bagus

    ReplyDelete
  20. saya ngga ngikutin karyanya Dee
    Kalau tere liye iya :D
    Coba baca Daun jatuh tak membenci angin nya deh
    Aku Kau dan sepucuk Ampau Merah juga bagus lho (mamaku aja betah khatamin tuh buku :D)
    *lha, malah promosi :D

    ReplyDelete
  21. jadi pengen baca bukunya deh :D

    ReplyDelete
  22. pengen baca langsung
    #meluncur ke toko buku...

    ReplyDelete
    Replies
    1. eeeh jangan meluncur, emang main skating, jalan aja kek biasa :P

      Delete
  23. Tere Liye itu sedang naik daun yah... di fb aku banyak yg share status tere liye

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya yo sepertinya begitu, buku and filmnya lagi tenar ya :)

      Delete

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)