Ketika Kampung Fiksi memberikan tema #cecintaan, aku mengirimkan satu cerita dengan tema yang tidak biasa aku buat, berharap agar cerpenku diterima *dan memang diterima*, seperti ini :
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴
Aku aneh? Kamu mengatakan aku
aneh karena masih mengejarmu, masih merindukan sosokmu padahal sering kali kamu
menyakitiku? Ini bukan keanehan tapi ini cinta tanpa syarat.
Ya aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Aku membiarkan engkau bersenang-senang dengan duniamu karena aku yakin ada waktunya dimana kau kembali kepadaku. Dan kau selalu begitu.
Aku ingat ketika kau bertengkar dengan suamimu, kau menangis lalu kau akan mencariku. Menumpahkan semua kekesalanmu.. Dan aku akan mendengarkan segala curahan hatimu. Aku diam tidak menyela. Lalu setelah kau selesai melepaskan semua keluh kesahmu aku akan memberikan masukan. Aku menuntun kau kembali ke sisi suamimu. Karena aku tahu yang terbaik menurutmu adalah bersamanya.
Juwitaku.. Hari ini aku menapak tilasi perjalanan cinta kita. Aku menghentikan mobil di trotoar tempat kau menungguku, aku makan di restoran tempat kita pernah makan bersama. Aku menutup mataku untuk membayangkan kau ada dihadapanku, memainkan makananmu dengan garpu. Ah kamu yang selalu banyak memesan tapi tidak menghabiskan selalu saja melimpahkan semua makanan kepadaku. Aku tempat sampahmu.
Bayanganmu pun begitu terasa ketika aku duduk di taman ini. Kamu tersenyum menatap awan yang dihiasi layang-layang. Lesung pipimu itu.. Selalu membuatku gemas. Ingin sekali aku mencubit dan merengkuhmu dalam pelukanku, tapi aku sadar kita tak bisa melakukan itu. Aku hanya ‘sephia’ bagimu, tidak akan pernah naik tingkat.
"Sayang, kamu kemana saja. Kenapa menghilang?"
"Mas.. Aku.. Kita hentikan
saja ya semua ini."
Suatu hari kau berkata seperti
itu, aku tidak kaget karena setiap kali hubunganmu dengan suami membaik, kamu
akan meninggalkanku, dan seperti biasa aku mengalah.
Tapi.. Mengertilah bahwa aku juga memiliki hati, hati yang pernah kau isi dengan cinta. Bagaimana mungkin aku melupakan semua kebaikanmu begitu saja.. Aku tidak bisa karena bagiku kau sangat istimewa.
"Aku mau cerita" benarkan yang aku bilang, kamu akan mencariku.. lagi.
"Cerita apa sayang."
"Hfff sayang laagi, kan
sudah aku bilang tidak usah memanggil aku dengan 'sayang'."
"Hehee iya deh maaf,
keceplosan. Memang mau cerita apa?."
"Eee.. Tapi kamu jangan
marah ya."
"Tidak, memangnya ada
apa?"
"Kemarin.. Aku bertemu
Doni."
Doni? Aku benci nama itu, aku benci dengan Doni. Sudah cukup aku bersaing dengan suamimu sayang, aku tidak perlu Doni diantara kita.
"Terus?" Aku tahan
kegeramanku.
"Terus.. Kita makan dan
nonton di bioskop."
Aku memukul meja, kutumpahkan
kekesalanku di meja kerjaku. Kau tidak tahu itu sayang karena kita
hanya chatting, kau tidak tahu bagaimana kesalnya aku. Aku cemburu!!!.
"Kenapa sih harus pergi
dengan dia? Memang tidak ada teman wanita yang menemanimu ketika suamimu di
luar kota?"
Aku berusaha menahan emosi tetapi aku terlalu kecewa kepadamu.
"Yaa bagaimana ya, dia tiba-tiba menelponku dan mengatakan kalau dia sedang berada di dekat kantorku. Teruus.. Dia mengajak aku bertemu setelah jam kantor usai."
Aku tidak memperpanjang persoalan karena aku tahu kalau perdebatan ini akan berakhir dengan kamu yang balik marah dan menjauh dariku. I know you so well sayang, you always do that.
Aku memang sering sakit hati oleh tingkahmu tapi.. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Αda ruang dalam hatiku yang hanya bisa diisi olehmu.
"Kerajaan hatiku milik suamiku, tapi ada satu kastil yang aku siapkan untukmu."
"Benarkah?" Aku bahagia
sekali mendengarnya.
"Benar, kastil yang
tersembunyi. Tempat kita bertemu. Kastil itu hangat.. Aku senang berlama-lama
disana" kamu melanjutkan kata-katamu.
Masih adakah kastil itu saat ini
sayang? Bolehkah aku memasukinya kembali?
"Kamu remove aku dari facebook? Kenapa?" Kamu menegurku setelah lama membuangku.
"Aku sedang mencoba
melupakanmu."
"Oh begitu, ya sudah.
Baguslah!"
Aku menangkap ada kesinisan dalam
kata-katamu.
"Tapi aku tidak bisa. Aku..
Rindu" tiba-tiba kerinduan mengisi relung sanubariku.
"Untuk apa merindukanku!?"
Kamu selalu begitu sayang. Mengintimidasi aku dengan sikapmu. Tetapi justru hal itu yang membuatku tidak bisa melupakanmu. Aku pun menyiapkan sebuah ruangan di dalam hatiku. Ruangan yang hanya bisa diisi olehmu, tidak ada yang dapat menggantikan tempatmu, termasuk istri dan anak-anakku.
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷
No comments:
Post a Comment
leave ur track so i can visit u back :)