Alkisah ada 2 peri yang berteman dekat. Peri biru dan peri jingga. Mereka berbeda sifat dan karakter tapi entah kenapa ada sesuatu hal yang membuat mereka menjadi karib.
Peri biru adalah peri yang serius, ia begitu dewasa, pintar bercerita namun tidak suka dengan peraturan yang ada.
Peri jingga adalah peri yang manja, usil, lebih banyak tertawa, periang namun penurut.
Mereka berbincang setiap hari. Di mana ada peri jingga di situ ada peri biru. Mereka saling membagi kata, bertukar cerita dan menertawai sekelilingnya.
Suatu hari peri biru jatuh cinta, pada liliput yang tinggal di bawah mereka. Ia menceritakan perasaannya itu pada peri jingga, sahabatnya. Semua ia ceritakan, biru lupa satu hal, peri jingga tak mudah menyimpan rahasia. Peri jingga yang jahil akan selalu mencari cara untuk meledek peri biru dimana pun mereka berada. Seperti saat ini, Ketika para peri berkumpul untuk menyanyikan kidung senja. Peri jingga spontan berkata, "Hei kalian tahu tidak? Peri biru menyukai liliput loohh." Dengan tanpa beban peri jingga tertawa, ia merasa kata-katanya lucu, namun apa lacur yang mendengarnya justru terlihat tidak suka.
"Apa? Apa kau bilang Jingga?" Ibu Peri kontan menghentikan kidungnya. Semua peri juga melakukan hal yang sama.
"Eee... Eh apa yaa... Anu." Peri jingga kikuk, sayap kecilnya menciut. Pipinya yang jingga berubah menjadi merah.
Kini semua tatapan beralih ke peri biru, "Apa benar yang jingga katakan?" Ibu Peri bertanya lagi, dengan lebih lantang. Membuat semua yang berada di sana tertunduk ketakutan.
Menurut kerajan peri, mereka dan liliput, adalah dua hal yang tidak bisa menyatu, alam tidak merestuinya. Dan semua peri tahu itu, termasuk peri biru yang kini tertunduk kaku. Sekilas ia melihat peri jingga, ingin marah tapi tak kuasa.
"Masukkan dia ke dalam kerangkeng!" Tanpa menunggu jawaban peri biru, Ibu Peri telah memerintahkan dua peri pengawal untuk membawa peri biru ke puncak pohon tertinggi. Dimasukkan ke dalam sangkar yang terbuat dari akar pohon. Terisolasi, sendiri. Peri biru dihukum.
Hari-hari berlalu, peri biru masih di dalam kerangkeng. Peri jingga memohon kepada Ibu Peri agar membebaskan peri biru, tapi Ibu Peri membatu, "Hukuman tetaplah hukuman, pelanggar harus diberikan pelajaran!" Peri jingga tak kuasa mendengarnya. Ia merasa bersalah, kata-kata sepelenya membawa malapetaka. Sahabatnya sendiri terkena tulah.
Musim berganti, dinginnya menusuk tulang. Para peri meringkuk nyaman dalam batang pohon, hanya menggumamkan kasihan pada peri biru yang berada jauh di atas mereka, menantang angin dan salju yang menggempur habis-habisan.
Peri jingga ikut terluka karenanya, dengan membawa beberapa daun berdiameter lebar ia menembus hujan. Menemui sahabatnya, yang kini telah terkapar. "Biru, apa kau baik-baik saja? Bangunlah." Melawan butiran salju, peri jingga mencoba menutupi sangkar dengan daun. Peri biru semakin biru. Pucat.
"Biru, jangan pergi, maafkan aku. Aku tak bermaksud membuatmu begini. Maafkan keteledoranku, maafkan aku yang tak bisa menjaga rahasiamu. Sungguh, tak ada maksud apa-apa. Aku hanya bercanda."
Tapi Peri biru tetap bergeming, meringkuk dalam sangkar yang dingin.
"Andai ku dapat membalikkan waktu, ingin ku kembali ke masa itu. Menjaga kata-kata yang bisa melukaimu. Peri biru sahabatku, jangan kau tinggalkan aku dalam duka yang tak terperi, ketidakberdayaanmu bagai pusara angin yang menghisap dan meluluhkan semua sendi, bila kau mati mungkin ada baiknya kalau aku pun mati, agar tak perlu lagi ku hidup dalam kubangan rasa bersalah seperti ini."
Peri jingga terus berkata, tak peduli salju yang mulai menutupi badannya. Perlahan matanya tertutup.
"Masukkan mereka berdua ke dalam pohon, hangatkan tubuhnya dengan ramuan dedaunan."
"Jadi... Ibu Peri telah memaafkan biru?"
Ibu Peri mengangguk tanpa melepaskan pandangan dari kedua peri yang terkapar lunglai. Mereka berdua memang telah melakukan kesalahan. Namun di setiap kesalahanpun pasti ada pelajaran yang dapat diambil. Biru, semoga kau lebih disiplin lagi akan peraturan. Jingga, semoga mulai saat ini kau bisa lebih menghargai sahabatmu dengan menjaga rahasianya, karena tidak semua hal perlu diketahui oleh khalayak ramai. Yang pasti, perasaan sahabatmu lebih berharga dari apapun jua. Semoga setelah ini kalian bisa lebih mengerti satu sama lain. "Ya, aku sudah memaafkan mereka."
~THE END~
cerita yang menarik, bisa untuk contoh dikehidupan kita... mungkin disinilah fungsi sahabat dimana semua hal bisa memilah mana yang baik atau tidak diceritakan pada orang... terima kasih...
ReplyDeleteTerima kasih kembali :)
DeleteKenapa dibelakang harus disisipi penjelasan mengenai pesan ya? Kan ini fiksi.
ReplyDeleteOoo harusnya ga perlu ya? Makasih ya komennya :)
Deleteperlu kok!
Deletewalau cerita fiksi...namun isi nya syarat akan arti dan pesan ya ...mbak..
ReplyDeletenice story.. :)
syarat baca tulisan ini, harus ngebayangin wanita yang cantik tapi tinggal di pohon.
Deleteya begitulah :-) kalau tidak mau bocor marilah kita curhat pada pembalut yang anti bocor *just kidd :-D
ReplyDeletemenjaga rahasia kerap menjadi misi mulia yang terabaikan. entengnya mulut dalam berkata-kata kemudian menjadi awal malapetaka. pelajaran bagus dari sini. semoga kita menjadi orang2 yang dapat menjaga nama baik bersama.
ReplyDeletebtw peri itu kecil ya Mbak, koq bisa saresehan di pohon.
Kisah yang ini sih udah hatam dari bulan lalu #eh....
ReplyDeleteKita tidak pernah benar-benar tahu mana yang berharga mana yang sekedar biasa bagi orang lain. Untuk itu cukup berkata sederhana, yang perlu saja :)
Seharusnya sih berbakat, itu udah ada 363 judul tulisan di sini.
Deletehelp kelelep
DeleteAduh selalu iri dengan cerita2 di sini
ReplyDeleteIdem ah :D
DeleteCeritanya bagus . itulah mengapa manusia di bilang mahluk sosial . bersikaplah yang baik kepada sesama . niscaya engkau akan sejahtera dalam hidup *eaeaea :))
ReplyDeleteBaca cerita mbak , ingat ama dongeng masa kecil.
ReplyDeleteBanyak pesan moralnya , seperti:Menghargai sahabat dengan menjaga rahasia .ibarat kata "jaga hati jangan kau nodai. Begitu.
kembali dimasa kecil dong selalu dinasehati, emank kita harus perlu banyak nasehat menasehati seperti dalam al qur'an surat Al'ashr.
Deletecerita yang bagus kang :D
ReplyDeleteBagus mbak, banyak hikmahnya
ReplyDeletepinter banget bikin ceritanya selalu ada pesan yang disampaikan..... menjaga rahasia itu penting....
ReplyDeleteTokohnya beragam ya, kali ini Peri :)
ReplyDeleteBtw, ada lomba nulis FF lho di: http://beranicerita.com/
Kali2 aja mau ikutan :)
Mampir ...
DeleteEh, kalau punya akun FB, add saya di akun Mugniar Bundanya Fiqthiya yaa :)
Makasih
periii....!!!
ReplyDeleteselamat malam sahabat baikku.. ^_^
ReplyDeletesudah lama tak bersilaturrahmi ke blog NF ^_^..
apa pun yang kita lakukan, pasti akan ada hikmah dibalik itu semua, yang akan menjadi pelajaran berharga, agar tidak di ulangi kesalahan tsb untuk yang kedua kali'a :)
ReplyDeletenice post , salam kenal yaaa :D
ReplyDeletehemmmm peri cantikkkkkkk
ReplyDeletehhehe secantik yag buat postingan ini dunk...:)
ada peri cantik yang seperti ini yah hehehe
ReplyDeletewaah ceritanya sangat menarik nice :D
ReplyDeletekurang greget qaqa...
ReplyDeletesoalnya ending ceritanya pasti begitu...
XD
kisahnya bagus :) blogwalking malam juga nih, hehehe apakabar!
ReplyDeletepatroli wik-en bawa air se ember buat bangunin.
ReplyDeleteMenarik sekali untuk di simak.
ReplyDeleteBerkunjung demi mendapatkan cerita menarik selanjutnya
ReplyDeletesetuju.. perasaan.. mau sahabat.. orang yg lebih tua.. anak kecil.. semua punya porsinya masing2.. :) kita emang harus pinter2 ngejaga perasaan... perasaan orang lain :)
ReplyDeleteBangun, bangun banguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun...................................T.T
ReplyDeletepersahabatan memang indah walau kadang butuh pengorbanan...
ReplyDeleteasik ceritanya...
hello :)
ReplyDeleteummmmm kenapa the end,,,,kan perjuangan cinta si peri biru harus terus berlanjut........ahihi
ReplyDeleteibu peri, kenapa gak prnah nongol2 lagi di blog? :(
ReplyDeleteLagi sibuk sama dunianya mbak din :D
Deleteada dunia peri yang benaran ya mbak peri hehehehhe
ReplyDeletehalo apa kabar Mbak Nufa?
ReplyDeleteberkunjung silahturrahmi :)
ReplyDeletesukses selalu ya
Sungguh sebuah cerita yang sangat baik untuk di jadikan contoh dalam kehisupan nyata .
ReplyDeleteceritanya menarik sekali nih. mantap pokoknya
ReplyDeletecerita yang penuh makna, lamkenal aja gan. kunjungan pertama nih
ReplyDeletetemplatenyaaaaaaa cantikkkkkkkkkkkkkk
ReplyDeletesemoga sehat selalu, Aamiin.
ReplyDeletelama gk update Bun.. *smile
mbak, kapan update lagi blognya? sori lama ga ngeblog. huhu
ReplyDeleteceritanya menarik sekali enak untuk di baca ,mantap
ReplyDeletekeren keren kereeennn...
ReplyDeleteceritanya bagus kak ^^
(y)
Ceritanya sangat menyentuh sekali dan sedih banget
ReplyDeleteapa kabaaaaaaaaaaaarrrrrrr?????????????
ReplyDeletewow udah 4 bulan. kereeeeeen...
ReplyDeleteThank you for the interesting article and pictures. Hopefully be an inspiration for us all. Greetings from blog visits thus of http://dengandemikian.blogspot.com
ReplyDeleteMbak...
ReplyDeleteassalamu'alaikum wrwb.
sehat kan??
kita mendoakan selalu di sini.
lama gak ricuh disini wkwkwkwk :p :p :p
ReplyDeletecerita nya seru nih,, mantap..!! :)
ReplyDeleteceritanya menarik dan seru sekali nih mba :)
ReplyDeleteterimakasih infonya.
ReplyDeletemampir di peri biru, ijin nyepam ya.
ReplyDeletemau ngucapin selamat hari lebaran mohon maaf lahir dan batin...banyak kesalahan yang disengaja, terutama dalam berkomentar, kesempatan ini, maafin yah
ceritanya seru
ReplyDeletesepetinya bgus kalo di jadikan dongeng sebelum tidur
ReplyDeleteijin simak artikel nya
ReplyDeletenice share
ReplyDeleteCerita fiksi yang sarat akan hikmah dan motivasi dan sangat menginspirasi sekali... :D
ReplyDeleteassalamu'alaikum...
ReplyDeleteWa'alaikumsalam....
Deletebelum ada update terbaru nih
ReplyDeleteah ajarin bikin fiksi dong mba
ReplyDeletembak nufa apa kabar?
ReplyDeletekenapa nggak pernah ngepost lagi?
bagus cerpenny :)
ReplyDeletecerita in udah saya baca beberapa kali tp kaga ada bosennya..tetep aja mnarik gan....
ReplyDeletemenarik sekali ceritanya :)
ReplyDeletecerita yang menarik dan menawan semoga sukses yah jeng nufadilah .........
ReplyDeleteni olang kemane aje jarang nongol
ReplyDeletekya yang ngomong wkwk