Kita bisa belajar dari siapa dan apa saja…
Dan aku belajar dari seekor kucing kampung yang tidak letih
mengeong di depan rumah, demi seonggok daging. Ia sabar menunggu, duduk dengan
dua kaki belakang, ubah posisi lalu empat kakinya ditekuk rapi, kemudian
rebahan setelah lelah. Tetap sabar menunggu makanan penghilang lapar. Sampai
akhirnya aku tak tega untuk memberikannya sesuatu, buah dari penantian
panjangnya.
Mungkin aku pun harus begitu, menghiba demi apa yang aku
mau, meminta tanpa henti, mengetuk belas kasih dari Sang Maha Pengasih.
Menanggalkan kesombongan karena sadar aku yang membutuhkan. Datang bersimpuh
dengan suara lirih pada Yang Maha Mendengar bahkan suara terhalus dalam hati.
Ya… Aku belajar mengharap dari seekor kucing kampung yang dihadirkan di hadapan ku, kucing kampung yang menjadi contoh akan arti
sebuah kesabaran yang deritanya luruh setelah pemberian.
No comments:
Post a Comment
leave ur track so i can visit u back :)