13.5.18

Tabligh Akbar Masjid Istiqlal 10 Mei 2018 dengan tema Air Mata Ramadhan (lanjutan II)

Ustadz Sufyan Baswedan

Muqadimah
  • Ulama salaf tidak meriwayatkan suatu hadits sampai mereka tahu kesahihan hadits tersebut.
  • Ada juga hadits yang belum pasti kesahihannya tetapi diriwayatkan ulama karena dinilai ada fadhilahnya namun tidak berkaitan dengan halal haramnya sesuatu.
  • Ada juga ulama yang mencatat semua hadits tapi belum tahu kedudukan hadits tersebut (jadi agak longgar karena mereka memang hanya mengumpulkan apa yang mereka dengar dan biarlah orang lain yang meneliti sendiri hadits tersebut).
  • Orang yang menyebarluaskan hadits palsu itu mendapat dosa besar.
Jangan terperdaya dengan broadcast seperti di bawah ini, karena bisa jadi hadits palsu; 
  • Share ini maka ribuan orang bershalawat, jangan berhenti di anda, dsb...
  • Lakukan ini sekian kali di pagi hari maka kamu akan mendapat...

Hati-hati jangan mudah menisbatkan pada Rasulullah karena Rasulullah mengancam penisbatan ucapan padahal Rasulullah tidak mengucapkannya, "maka ambil tempatlah di neraka", bahkan ada ulama yang memurtadkan orang-orang yang menyebarkan hadits palsu.


Hadits palsu atau lemah terkait Ramadhan 
 
Contoh hadits palsu atau lemah yang lain misalnya:
  • Doa malaikat Jibril yang diaminkan Rasulullah 
Hadits bermaafan (yang sering di broadcast menjelang bulan Ramadhan) merupakan salah satu contoh hadits palsu yang ternyata di Timur Tengah pun tidak ada, dengan kata lain hadits ini bisa jadi buatan masyarakat Indonesia. Kesimpulannya adalah bahasa Arab nya saja tidak ada apalagi sanadnya. Ini merupakan hadits yang bathil dan matannya munkar.
  • Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. 
Hadits ini dinilai dhaif, tetapi sebenarnya maknanya bisa benar apabila tidurnya itu diniatkan untuk mengumpulkan stamina agar ketika malam tiba ibadahnya dapat lebih maksimal, bukan orang yang berpuasa lalu tidur sepanjang hari dengan dalih tidurnya itu adalah ibadah. Jadi semua itu kembali kepada niatnya.
  • Hadits 10 hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua adalah ampunan, dsb
Hadits ini merupakan hadits yang bathil, tidak ada asal usulnya. Bahkan ada yang mengatakan hadits ini munkar dan ada juga yang mengatakan ma'udhu.
  •  Hadits tentang ghibah membatalkan puasa
Contohnya : 1) 2 orang yang sedang berbekam sekaligus mengghibah orang lain maka Rasulullah berkata bahwa puasa kedua orang tersebut batal, 2) seorang wanita diperintahkan untuk memuntahkan isi perutnya karena berghibah maka keluarlah nanah, darah dan daging segar, 3) dll.

Bukan berarti ghibah itu diperbolehkan tetapi kita dapat mengambil rujukan dari hadits yang shahih bukan hadits seperti di atas.
  • Hadits palsu tentang Namimah, ghibah, melihat lawan jenis dengan syahwat, sumpah palsu dapat membatalkan puasa.

Note: Salah satu indikator hadits palsu adalah berlebihan (pahala besar dan diperinci dari ibadah kecil).

No comments:

Post a Comment

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)