28.9.11

Angkutan Kota

"Dont judge d book by it cover" really??
Kata2 inilah yang terngiang di kepalaku ketika aku duduk di angkot dan seseorang yang sepertinya preman naik dan duduk di depanku... sumpeh agak worry melihat outlook nya.. badan keker, wajah serius dan ada banyak sayatan di tangan kanannya.. ia seperti pemakai yang menyayat tangannya sendiri lalu darahnya di hisap... itu biasanya pakai apa? morfin ya???*ahsotoy


dulu aku cuek naek angkot, kadang sambil bb-an tapi semenjak ada orang yang kecopetan aku beneran trauma... begini ceritanya :


mikrolet 30 A jurusan tg. priuk pulo gadung yang aku tumpangi, plus seorang cewe seusiaku dan seorang bapak (kita sebut saja : A) disebelah pintu tiba-tiba di naiki seorang laki-laki (B) membawa ransel.. sepertinya kosong karena ranselnya kempes, duduk disebelah A, tidak berapa lama naeklah laki-laki lain yang usianya lebih muda (C) dan duduk dipojokan samping B, setelah itu naik lagi pria lain (D), tidak berapa lama berselang ada yang naik lagi (E) tampangnya lumayan angker... mereka sih naiknya ngga barengan tapi cuma beda beberapa meter aja


lalu tiba-tiba D kejang-kejang, D yang posisinya didepan pintu otomatis memegang A, mungkin agar D tidak terjatuh so kita menganggapnya maklum.. tentu saja kita panik antara kasihan dan bingung mau ngapain, B pun ikutan pegangin si D, lalu tidak berapa lama D berhenti kejang-kejang dan turun dari mikrolet... saat itulah A sadar kalau dompet di saku belakang celananya hilang dan A langsung turun untuk mengejar D


menurut B yang mengambil dompet A adalah D, "koq bisa?" aku bertanya "bisa aja mba, dihipnotis, kalau ditepuk kan langsung ngga sadar terus dompetnya langsung dikasih deh" B menjelaskan.. aku masih bingung dong wong dompetnya di saku belakang, kalau A secara sukarela memberikan kepada D tentu saja kami semua lihat


setelah itu satu persatu turun.. B lalu C kemudian E, tinggallah aku dan cewe disebelahku yang kami berdua masih takut-takut gimana gitu. "Kayanya mereka komplotan deh" supir baru berani angkat bicara.. Setelah di reka ulang sepertinya memang begitu adanya.. D pura-pura kejang untuk mengalihkan perhatian.. B pura-pura sibuk menolong padahal tangannya mengambil dompet lalu langsung dimasukkan ke dalam ransel kempes itu.. C duduk dekat dengan B agar B punya alasan berhimpitan dengan A, dan E tugasnya untuk mengamankan... hiyyyy horor banget ga siihhh....


kejadian itu sukses bikin aku lemes sampai kantor dengan berkata "hati-hati ya mbak" kepada mbak yang duduk disampingku sebelum aku turun dari angkot itu..




Naaaahh gara-gara kejadian itu aku tidak berani naek angkot selama 2 minggu. Lalu sekarang aku naik angkot lagi dan duduk di depan cowo kekar dengan sayatan di tangannya...


Hanya doa yang bisa aku panjatkan..


#IniCeritakuApaCeritaMu

2 comments:

  1. paling aman duduk disebelah supir :)

    ReplyDelete
  2. maunya sih, tp d sebelah supir cuma bwt 2 orng hehe

    ReplyDelete

leave ur track so i can visit u back :)

Friends *ThankU ;)