8.6.18

Membantu PR Adik

Aku sedang duduk di bangku taman sambil membaca sebuah novel dari author kesukaanku, namun konsentrasiku tiba-tiba terpecah ketika seorang remaja tanggung yang berselonjor di rumput bersuara dengan keras, otomatis aku menengok ke arahnya dan mendapati ternyata ia sedang video call dengan seseorang,

Ia (remaja tanggung) : "kakaaakkk, bantu aku mengerjakan PR kuuuu..."

Wah zaman sudah canggih ya, sekarang PR bisa diselesaikan dengan bantuan hp, kataku dalam hati.

Seseorang di ujung sana, yang ternyata seorang wanita : "Assalamu'alaikum... salam dulu doong maen langsung nyerocos aja."

Ia : "Hehehe... iya deeehh Assalamu'alaikuuumm."

Wanita itu: "Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, naah gitu dong kan jadi lebih manis." Katanya yang direspon dengan tertawa oleh si remaja tanggung, "PR apa sih Dek?" Tanyanya lagi.

Ia : "Agama niihh. Syamatah itu apa sih Kaa?" Tak perlu menunggu lama atau berbasa-basi lagi ia mulai mengajukan pertanyaan.

Wanita itu: "Hmm... setahu aku Syamatah itu menganggap remeh orang lain. Dan hukumnya tentu saja tidak boleh. Rasulullah melarang kita untuk menghina atau meremehkan orang lain. Pada zaman dulu juga ketika berperang ada beberapa sahabat yang bangga dengan jumlah pasukan perang yang banyak dan itu termasuk dalam kategori bahwa mereka bersyamatah, atau contoh-contoh lainnya. Makanya kamu jangan suka membully teman-teman mu yaa." 

Ia: "Yee koq jadi aku sih," seketika wajahnya berubah menjadi cemberut. 

Wanita itu: "Memang kamu nggak pernah bully teman sekolah?"

Ia: "Hehehe, udah ah lanjut nih ke pertanyaan kedua. Sebenarnya... aku udah jawab sih tapi takut salah, Bai'at Ridwan itu bai'at yang dilakukan di bawah pohon setelah perjanjian hudaibiyah bukan sih Kaa?"

Wanita itu: "Bennuull... eh betuull."

Dan remaja itu mengepalkan telapak tangan kanannya lalu membuat gerakan ke bawah sambil berkata, "Yess bener." Saat itu aku pun sudah kehilangan minat membaca, padahal buku di tanganku itu termasuk Best Seller dan sudah ku nanti-nanti sejak lama, tetapi percakapan live ini lebih menarik untuk diikuti. 

Ia: "Ka, memangnya ada ya ciri orang yang imannya benar? Itu seperti apa sih maksudnya?"

Wanita itu: "Ciri orang yang imannya benar.... hmmm gimana ya, menurut Imam Ibnul Qayyim, ciri orang yang punya iman yang benar itu prioritasnya lebih ke memperbaiki iman atau beramal shaleh daripada mengejar banyaknya amalan, misalnya seseorang itu akan lebih sibuk untuk shalat wajib 5 waktu dengan cara yang benar sesuai tuntunan Rasulullah daripada memperbanyak shalat sunnah tetapi rukun shalatnya belum terpenuhi dengan sempurna. Wallahu'alam."

Remaja tersebut mengangguk-angguk lalu menuliskan dalam bukunya. "Ka, Ghuraba itu apa?" 

Percakapan ini semakin menarik saja sampai-sampai aku menggeser duduk ku agar dapat mendengar dengan lebih jelas, sekaligus ingin melihat sosok si kakak yang sepertinya faqih dalam agama.

Wanita itu: "Ghuraba adalah orang-orang yang asing di tengah keterasingan. Islam itu datang dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing, dulu ajaran Rasulullah dianggap aneh bahkan Rasulullah dibilang seorang tukang sihir atau gila karena pada saat itu bagi mereka ajaran Islam adalah sesuatu yang baru, well... sebenarnya tidak baru-baru amat ya karena Rasulullah hanya menyempurnakan risalah yang dibawa oleh Nabi-Nabi sebelumnya, seperti ibadah Haji yang sudah ada tetapi ketika zaman Rasulullah ibadah tersebut sudah ternodai dengan praktek-praktek yang tidak sesuai syariat. Dan fenomena rusaknya agama seperti itu akan terjadi lagi nanti di akhir zaman karena fitnahnya yaitu fitnah syubhat dan fitnah syahwat. Namun, siapa yang berpegang teguh dengan akidah yang sudah diajarkan Rasulullah di akhir zaman yang penuh dengan fitnah ini maka pahalanya akan dikalikan 50 kali lipat, itu sama saja membuka peluang kemenangan untuk dapat bersama dengan Rasulullah dan para sahabatnya yang mulia."

Si remaja terlihat menulis dengan cepat penjelasan tersebut. "Fitnah syubhat dan syahwat itu jelasin dong Ka..."

Wanita itu tertawa, lalu berkata, "Okee... catet yaa. Fitnah syubhat adalah rusaknya pemahaman tentang agama, awal terjadinya -dari yang Kakak tahu- ketika masa Ali bin Abi Thalib dengan kemunculan Khawarij dan Syiah. Singkatnya kaidah Khawarij adalah Al Jahl Biddin atau bodoh dengan agamanya, rasulullah berkata bahwa mereka membaca Al Qur'an tetapi tidak melewati kerongkongan. Ada yang mengatakan bahwa tujuan mereka itu baik yaitu menjaga agama Islam tetapi caranya salah oleh karena itu ada ulama yang masih membolehkan kita mengambil rujukan dari Khawarij, tetapi kakak kurang paham mengenai hal itu. Sedangkan kaidah Syiah itu adalah Taqiyah atau dusta, karena dendam dan sakit hati..."

Tiba-tiba si remaja tersebut berteriak, "Yaaaa lowbeet huhuhu aku nggak bawa charger."

Samar aku lihat wanita dalam video call menggeleng sambil tertawa, "Ya sudah sana charge dulu, telponnya lanjut nanti malam saja yaa. Kakak mau pergi juga nih."

"Iya deeh," si remaja berkata lemas, mungkin PR nya masih banyak tapi 'contekannya' harus berakhir saat ini, "Kakak kapan pulang ke Indonesia?"

"Insyaa Allah dua bulan lagi ya sayang, ketika libur summer di sini. Sudah dulu ya, salam sama Abi dan Amma."

"Okhayy, makasih kakak sayang. Daaghhh."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalaamm..." Remaja tersebut mematikan telpon, lalu menoleh ke arah ku dengan tatapan aneh, mungkin baru menyadari kalau sedari tadi ada orang yang 'menguping' pembicaraannya, dan aku seperti kucing yang ketahuan sedang menggondol ikan dari meja. Malu.

~@~

Friends *ThankU ;)